Di Laut Australia hidup burung pelikan yang bernama Bubu. Bubu sangat mahir terbang dan cekatan dalam beraksi menangkap ikan. Setiap hari kegiatan Bubu dan teman- temannya hanya terbang kesana kemari mengarungi laut, dan sesekali mendarat ke permukaan air laut untuk menangkap segerombolan ikan yang muncul di atas permukaan air. Kantong mulutnya yang besar mampu menampung banyak ikan tangkapan, sehingga ketika teman-temannya ada yang tidak mendapatkan hasil ikan pada hari itu, Bubu selalu membagi ke teman-temannya.
Di dermaga laut hidup segerombolan burung camar, yang juga menangkap ikan di laut yang sama dimana Bubu mmencari makan ikan. Gully, si ketua burung camar itu. Gully lebih suka bergerombol dan berisik berkicau sepanjang hari dengan bersantai – santai di dermaga. Ketika ada ikan muncul di perairan, gully malah menyerbu beramai – ramai dengan suara berisiknya bersama teman- temannya, sehingga, tangkapan ikannya lebih sering luput. Saat Bubu sedang terbang hendak menangkap mangsa pun, para kerumunan camar itu malah beramai-ramai berisik menganggu Bubu, sehingga ikan-ikan yang hendak ditangkap telah masuk lagi ke dalam air, karena ada serbuan dari camar yang berisik.
Suatu hari pada saat Gully beramai – ramai bersama teman-temannya mengejar ikan di laut, Gully terjatuh tercebur di laut karena tidak sengaja tertabrak teman-temannya sendiri. Ada lengan sayapnya yang terluka, sehingga ia tidak mampu berdiri seketika itu waktu terjatuh.
Gully berteriak minta tolong kepada teman-temannya yang sedang beramai – ramai mengejar ikan, “tolong-tolong.. tolong aku teman-teman, aku terjatuh tersandung kalian, sekarang aku tak dapat berdiri, terbang, sayapku terluka.. kenapa kalian malah sibuk dengan terus mengejar ikan-ikan itu…”. Teman-teman Gully tidak ada yang menghampiri Gully, bahkan hanya untuk melihat keadaan Gully. Mereka malah terus asik mengejar ikan. Bagi mereka, ikan adalah yang terpenting, bukan temannya sendiri.
Gully, hampir lemas, mengambang-ngambang di tengah laut sambil terus meminta tolong. Tidak sengaja si Bubu lewat, dengan mulut besarnya yang penuh dengan ikan-ikan segar yang ia dapatkan hari ini. Lalu, mendengar teman camarnya berteriak meminta tolong, seketika itu juga, ikan-ikan tangkapan Bubu di tumpahkan di tengah laut. Dibuang begitu saja, agar mulutnya ksosong, dan dapat menampung si Gully. Lalu ditangkaplah Gully yang sudah lemas dan terluka sayapnya, ditolong untuk dibawa ke dermaga tempat tinggal si Gully dan teman-temannya.
Ah… untung ada si mulut besar Bubu. Gully sangat senang sekali dan tak hentinya berterimakasih kepada Bubu di sepanjang jalan menuju dermaga. “Terimakasih ya, Bubu. Kamu telah menolongku. Jika tidak kamu tolong pasti aku sudah akan tenggelam di dalam laut, atau dimangsa ikan. Kamu memang si pelikan yang baik hati. Maafkan aku yang selama ini sering mengganggumu disaat kamu mencari ikan-ikan.”
Singapore, 24 February 2012