Barelang, Jembatan Nan Megah Ikon Kota Batam

Anda pernah singgah ke kota Batam? sudahkah berfoto bersama keluarga di jembatan Barelang? Jangan bilang pernah ke Batam, jika belum berfoto di jembatan Barelang.. 🙂

 

Ya,  Jembatan Barelang terletak sekitar 20 kilometer dari pusat kota Batam, provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Jembatan Barelang terdiri dari  enam buah jembatan yang menghubungkan tiga pulau besar dan beberapa pulau kecil yang termasuk dalam provinsi Kepulauan Riau. Nama Barelang merupakan kepanjangan dari Batam – Rempang – Galang. Batam-Rempang-Galang adalah nama tiga buah pulau besar yang dihubungkan oleh jembatan ini.

Jembatan Barelang dibangun pada tahun 1992 dan selesai tahun 1998. Jembatan Barelang merupakan karya arsitektur dari Bapak B.J Habibie yang waktu itu menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi. Pembangunan jembatan ini menghabiskan biaya lebih dari Rp 400 miliar. Biaya yang dihabiskan ini tampaknya sangat sebanding jika dilihat dari kemegahan jembatan yang tampak kokoh ini.

Jembatan dengan total panjang 2.264 meter ini terdiri dari rangkaian enam jembatan yang masing-masing diberi nama raja yang pernah berkuasa pada zaman Kerajaan Melayu Riau pada abad 15-18 Masehi.

1. Jembatan yang pertama sekali kita temui disebut dengan nama Jembatan Tengku Fisabilillah. Jembatan yang pertama ini merupakan jembatan yang paling dikenal oleh masyarakat. Jembatan ini menghubungkan Pulau Batam dengan Pulau Tonton dan memiliki lebar tinggi 642 x 350 x 38 meter. Bebrapa masyarakat mengatakan bahwa struktur dan model jembatan barelang pertama ini mirip dengan jembatan golden gate San Fransisco, USA.. tampaknya benar sekali. Jembatan Barelang yang pertama ini memang sangat kokoh dan megah. Pantas jika banyak turis asing dan wisatawan lokal tidak melewatkan untuk mengambil gambar untuk berfoto di lokasi jembatan tengku Fisabulillah (jembatan barelang ke1), dan menjadi ikon kota Batam.

2. Jembatan kedua bernama Jembatan Narasinga yang menghubungkan Pulau Tonton dengan Pulau Nipah, berbentuk lurus tanpa lengkungan dan memiliki panjang lebar tinggi 420 x 160 x 15 meter. Tidak kalah megahnya dengan Jembatan sebelumnya.

3. Jembatan ketiga adalah Jembatan Ali Haji yang menghubungkan Pulau Nipah dengan Pulau Setokok dan memiliki panjang lebar tinggi 270 x 45 x 15 meter.

4. Jembatan keempat bernama Jembatan Sultan Zainal Abidin yang menghubungkan Pulau Setokok dengan Pulau Rempang dan memiliki panjang lebar tinggi 365 x 145 x 16,5 meter.

5. Jembatan kelima adalah Jembatan Tuanku Tambusai yang menghubungkan Pulau Rempang dengan Pulau Galang dan memiliki panjang lebar tinggi 385 x 245 x 31 meter.

6. Jembatan keenam atau yang terakhir bernama Jembatan Raja Kecil, menghubungkan Pulau Galang dengan Pulau Galang Baru dan memiliki panjang lebar tinggi 180 x 45 x 9,5 meter.

Jembatan keenam ini sangat dikenal karena nilai sejarah dari pulau yang dihubungkannya. Di Pulau Galang ini pernah dijadikan tempat penampungan sedikitnya 250.000 pengungsi dari Vietnam pada tahun 1975-1996. Bekas tempat pengungsian yang berada di Desa Sijantung, Kecamatan Galang ini masih menyisakan benda-benda atau bangunan-bangunan peninggalan para pengungsi. Peninggalan yang kaya dengan nilai sejarah ini, tidak ada yang mau melewatkannya dan telah membuat takjub banyak orang. Semua benar-benar ada dan nyata di sini.

Pada sore hari dan malam hari, jembatan-jembatan ini menjadi areal wisata bagi penduduk pulau Batam. Ataupun pada akhir pekan dan hari libur, turis yang dating tidak hanya berasal dari penduduk sekitar, bahkan dari luar negeri, seperti dari negeri seberang (Singapura dan Malaysia) karena letak Batam yang sangat dekat dengan Singapura dan malaysia.

Di jembatan-jembatan ini juga banyak pedagang makanan dan minuman ringan yang berjejer di pinggiran jembatan untuk menjajakan dagangannya. Mulai dari jajanan rujak, es kelapa muda dicampur jeruk nipis sampai ke udang dan kepiting goreng.
Para wisatawan dari sekitar Pulau Batam maupun yang dari luar Pulau Batam, dapat menikmati jajanan-jajanan itu sambil menikmati indahnya pemandangan laut dan pulau-pulau yang terhampar di sebelah kiri dan kanan jembatan itu.

Pemerintah Kota Batam menjadikan Jembatan Barelang sebagai simbol kota dan juga ikon untuk program Visit Batam 2010. Jika Anda singgah ke kota Batam, jangan lewatkan berkunjung ke “ikon”nya kota Batam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Security Code * Time limit is exhausted. Please reload the CAPTCHA.