Kerbau dan Burung Jalak

Saya masih ingat pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang diajari oleh guru SD saya. Ini tentang simbiosis mutualisme antara kerbau dan burung jalak.

Kerbau membutuhkan Burung Jalak untuk mematuk kutu-kutu dan serangga yang merambat di tubuhnya.
Sebaliknya, Burung Jalak membutuhkan Kerbau untuk hinggap dan mencukupi kebutuhan pangannya.

Tentu, kerbau punya banyak kutu, tiap hari kerjaannya main di sawah dan ladang, ia pun jarang mandi, apalagi pakai sabun. Mustahil, jika kerbau menggaruk-garuk punggungnya dengan tangan kakinya, apalagi meminjam tangan anda untuk menggaruk punggung kerbau yang lagi gatel? Hehehe

Sebaliknya burung jalak, burung gereja, burung emprit, mengapa ia yang selalu setia mematuk kutu di punggung jalak. Bukannya burung elang, burung bango, burung pelikan, atau bahkan burung anda? Hehehe (maksud saya, burung peliharaan anda dirumah)

Tentu, ada alasan menapa Kerbau dan Burung Jalak tidak main catur berdua.
Tentu, ada alasan menapa Kerbau dan Burung Jalak tidak gaul di cafe bersama.
Tentu, ada alasan mengapa Kerbau dan Burung Jalak tidak memakai kaos sewarna.

Tentu, ada alasannya mengapa Kerbau dan Jalak tidak mengibarkan bendera yang sama.
Tentu, ada alasan menapa Kerbau dan Burung Jalak tidak lebih dari sekedar simbiosis belaka.

Jawaban dengan opini “Karena demikianlah adanya” memang tidak cukup menjadi alasannya.

Namun,
demikianlah adanya,

demikianlah seharusnya,

demikianlah seterusnya.

Dari jaman dahulu sampai jaman yang akan datang..

Lalu, bagaimana menurut opini anda?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Security Code * Time limit is exhausted. Please reload the CAPTCHA.