Tips Belajar dengan Asyik

Duduk manis di sekolah untuk menyimak pelajaran, bisa menjadi hal yang paling membosankan bagi anak. Terkadang mereka menjadi tegang, menghadapi guru yang didalam pikiran mereka galak. Belum lagi jika mata pelajarannya sangat tidak bersahabat dengannya, matematika misalnya, pada umumnya anak-anak tidak terlalu suka berhitung. Mengemas belajar dengan menarik sebenarnya bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, termasuk dalam keseharian Anda bersama anak. Bagaimana agar anak – anak tetap gembira dalam belajar, mengajaknya belajar pada sebuah permainan sehingga anak tidak merasa sedang belajar. Berikut saya sharing beberapa caranya:

Matematika Tanpa Rumit
Angka dan berhitung tidak bisa lepas dari keseharian kita, jadi manfaatkan hal ini sebaik-baiknya agar matematika terasa lebih ramah untuknya. Kenalkan, kaitkan sesering mungkin angka dan berhitung dalam kesehariannya. Misalnya:

  • Mintalah dia menjadi penjaga waktu. Misalnya, ”Ayo bangunkan Mama saat sudah jam 06.00” atau ”Ingatkan mama 10 menit lagi kompor di dapur harus dimatikan. Nah, 10 menit lagi berarti nanti jam berapa, ya?”
  • Loncat angka. Ajak anak mengambil pencil warna dan menggambar pada sebuah buku gambar. Untuk pemanasannya, anda menuliskan angka 1 hingga 10 dengan warna-warna yang berbeda. Lalu, di baris bawahnya anda menulis namun beberapa angka dikosongi, sehingga gilirannya untuk melengkapi nomor, nomor berapakah yang hilang dan harus ia tulis dan lengkapi sesuai warnanya masing-masing, mencontoh dari gambar yang anda buat sebelumnya.
  • Bermain bentuk. Ajak anak melihat sekelilingnya dan berburulah berbagai bentuk lingkaran, segiempat, segitiga, bujur sangkar, atau oval yang bisa ditemukan  pada kardus, bola, rambu jalanan, meja, atau apapun.

Membaca Tanpa Bosan
Judy Galbraith, penulis What Kids Need to Succed mengatakan bahwa “setelah menguasai huruf dasar, anak belajar mengekspresikan dirinya sendiri dalam tulisan dan memahami apa yang mereka baca.” Jadikanlah membaca bagian dari kegiatan kesehariannya. Berikut contohnya:

–          Ajak anak berkunjung ke perpustakaan seminggu sekali, atau ke toko buku saat akhir pekan. Biarkan dia memilih sendiri buku apa yang ingin dibelinya. Hal ini membantu daya eksplor, apa saja yang ingin ia ketahui. Tentu saja, kita sebagai orangtua juga harus mengarahkannya, buku mana saja yang sesuai dengan usia anak.

–          Di mana saja dan kapan saja, bahan bacaan juga tidak hanya didapat dari buku. Saat berjalan-jalan dan melihat di papan spanduk misalnya, ajak anak untuk membaca apa yang tertulis.

–          Baca cerita dan lakukan adegannya. Setelah menyelesaikan sebuah buku, mintalah anak untuk memilih salah satu adegan dalam buku dan bantulah mewujudkannya seperti sungguhan. Misalnya: Coba mama mau tau, tadi buku ceritanya tentang apa? Ibu peri Cinderella yang sedang menyulap tikus –tikus menjadi kereta kuda untuk Cinderella. Dengan memperagakan adegan seperti yang anda ceritakan / mereka baca pada buku cerita membantu anak-anak belajar berekspresi dan mengenal karakter-karakter dari sebuah cerita yang ia tangkap. Hal tersebut juga mendekatkan hubungan komunikasi antara orangtua dan anak.

Ilmu Pasti yang Menyenangkan
Ilmu pasti itu menyenangkan! Bantulah anak mengamati apapun, mulai dari gugus bintang, kerang sampai bunga, mengamati burung, sampai menciptakan habitat untuk kodok, ular taman, atau kepiting pertapa. Musim panas  juga merupakan adalah saat paling tepat untuk melakukan eksperimen dengan belajar ”berkotor-kotor”.

  • Lihatlah lebih dekat. Rancang sendiri kaca pembesar dengan membengkokkan kawat kecil menjadi lingkaran mungil, lalu pelan-pelan teteskan air di dalam lingkaran kawatnya. Mintalah anak membaca tulisan pada koran dengan menggunakan “peralatan” miniaturnya. Dia akan terkagum-kagum pada semua benda kecil yang bisa dilihat dengan gadget buatan sendirinya. Kemudian, biarkan dia menggunakan kaca pembesar sungguhan untuk memeriksa serangga kecil, kulit tangan Anda, bulu burung, dan semua benda-benda mengagumkan lainnya.
  • Yang kotor yang asyik. Siapa bilang bermain tanah tidak mengasyikan? Ajak anak menanam bibit pohon di berbagai lokasi, berikan catatan dan kamera untuk mencatat dan memotret setiap perkembangan bibit yang ditanamnya saat mulai berkembang menjadi tunas dan tumbuh membesar menjadi tanaman. Lalu ajak mereka mengamati pertumbuhan dan perkembangan ukurannya dari hari ke hari. Beri pertanyaan kepada mereka, apa saja yang berubah dari sejak menanam hingga 1-3 bulan ke depan.
  • Ajak mereka mengamati perubahan es menjadi air, air menjadi es, lilin yang leleh, parfum yang habis ketika terus disemprotkan, kapur barus yang lama-lama mengecil bentuknya, dll

Tips Tambahan Lain dari saya:

–          Sebaiknya ketika mengajak belajar anak-anak dengan hati yang riang dan tidak memarahinya ketika ia salah / tidak bisa menjawab. Beri penjelasan yang lembut kepadanya, hal ini akan membuat kepercayaan dirinya tumbuh, dan membangkitkan semangat belajarnya, tanpa harus merasa tertekan dengan pelajaran di sekolahnya.

–          Orangtua sebaiknya juga menjalin komunikasi yang erat dengan anak, mengecek dan bertanya kepada anak, “hari ini belajar apa di sekolah?”, jika mereka ada yang kurang jelas, anda dapat memberikan “pelajaran tambahan di rumah” dengan penjelasan yang lebih dapat ia terima.

–          Komunikasi orangtua dengan guru di sekolah juga wajib dijalin, ini penting untuk memantau kemajuan dan kesulitan anak di dalam belajarnya.

–          Mengenal karakter anak wajib diketahui oleh orangtua dan guru. Sebaiknya orangtua mengutarakan apa yang menjadi kelemahan anaknya, begitu pula di sekolah, guru harus memberitahu kepada orangtua, tentang hal-hal yang membuat anak merasa kesulitan menerima pelajarannya, sehingga orangtua dapat mengambil solusi, member les/kursus tambahan di luar jam sekolah anak, atau solusi yang lainnya.

 

Cara belajar yang menyenangkan pada anak sudah saya sharing, jika anda mempunyai beberapa tips tambahan, boleh sharing disini. Trimakasih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Security Code * Time limit is exhausted. Please reload the CAPTCHA.