Saya seorang perempuan, wanita, dan juga ibu dari dua anak perempuan. Wanita menangis??
Yea,, saya juga sering menangis, terutama jika sedang mengalami tidak enak hati, tekanan batin dengan suami atau masalah rumah tangga.. mungkin ini bagian dari realita kehidupan yang harus saya jalani.. Saya sangat suka dan tersentuh dengan cerita singkat ini.
Catatan untuk para lelaki dan pria.. Smoga anda lebih menghormati anak perempuan, isteri, dan Ibu anda.
***
Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki bertanya kepada ibunya. “Ibu, mengapa ibu menangis?”.
Ibunya menjawab, “Sebab, Ibu adalah seorang wanita, Nak”.
“Aku tak mengerti” kata si anak lagi.
Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. “Nak kamu memang takkan mengerti…”
Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya. “Ayah, mengapa ibu menangis?” Sepertinya ibu menangis tidak ada sebab yang jelas?”
Sang ayah menjawab, “Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan”. Hanya itu jawaban yang diberikan oleh ayahnya.
Lama kemudian, si anak itu menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya,mengapa wanita menangis.
Pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan.
“Ya Alloh, mengapa wanita mudah sekali menangis?” Dalam mimpinya Tuhan menjawab,
“Saat Ku ciptakan wanita, Aku membuatnya sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan beban dunia dan isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.
Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau, sering pula ia kerap berulang kali menerima menerima cerca dari anaknya itu.
Kuberikaan keperkasaan, yang akan tetap membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa.
Pada wanita kuberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.
Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun. Walau, tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.
Kuberikan kepadanya kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa-masa sulit, dan menjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuklah yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak ?
Kuberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya. Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan untuk suaminya, agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi.
Dan, akhirnya,Kuberikan ia air mata agar mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan pada wanita, agar dapat digunakan kapanpun diinginkan. Hanya inilah kelemahan yaang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya, air mata ini adalah air mata kehidupan.
Dengan air matanya, ia dapat mengobati luka hatinya. Dengan air matanya, ia dapat mencurahkan semua isi hatinya. Dengan air matanya ia dapat kembali menjadi kuat dan segera memaafkan segala kesalahan, untuk kemudian kembali mencintai. Kau tahu, kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya, sosok yang ia tampilkan, atau bagaimana ia menyisir rambutnya. Kecantikan seorang wanita dilihat dari matanya, karena itulah pintu hatinya, tempat dimana cinta itu ada.”
Lalu anak laki-laki yang telah beranjak dewasa itu tersadar, itulah jawaban yang selama ini ia cari. Ia yakin bahwa suara tanpa wujud tadi adalah dari Allah. Maka sejak saat itu, ia semakin rajin beribadah, mendoakan Ibu Bapaknya, semakin menyayangi ibunya. dan dalam hatinya iapun bertekad untuk takkan pernah menyakiti wanita, siapapun itu.