Filosofi “Angkot Mencari Penumpang” untuk Trading Options

Beberapa hari ini saya sedang mencoba sistem trading yang saya namai “Angkot Mencari Penumpang” .

Di sistem trading ini saya mencoba menganalogikan pergerakan candlestick dengan angkot atau angkutan umum yang sedang mencari penumpang.

Angkot, terutama di kota saya, selalu menjadi bahan cibiran orang. Banyak yang mencibir angkot karena biasanya angkot selalu ugal-ugalan, kebut-kebutan, dan saling mendahului sesama angkot demi mendapatkan penumpang.

Angkot yang masih kosong biasanya ngebut mendahului angkot yang lain karena dia ingin merebut penumpang yang ada di depan. Sedangkan angkot yang sudah penuh penumpang biasanya jalan santai atau bahkan ada yang jalan pelan-pelan karena merasa tidak perlu ngebut untuk berebut penumpang dengan angkot lain.

Sama halnya dengan harga saham. Saham yang harganya turun akan menjadi target beli para trader. Jika terjadi aksi beli secara besar, maka harga saham akan mencuat naik (bullish). Sementara itu jika sudah terlalu banyak pembeli, atau overbought, maka harga saham akan berbalik arah turun (bearish).

Ada 3 macam chart  yang saya gunakan di sistem ini, yaitu: 1 menit, 5 menit, dan 3 bulan.

Chart 1 menit. Digunakan untuk day trade. Indikator yang terdapat pada chart ini adalah:

  • Moving Average 5, 10, 22, 50
  • MACD 10, 22, 9
  • Stochastic Slow 80, 20 , 5, 3

Chart 5 menit. Digunakan untuk day trade. Indikator yang terdapat pada chart ini adalah:

  • Moving Average 5, 10, 22, 50
  • MACD 10, 22, 9
  • Stochastic Slow 80, 20 , 5, 3
  • Auto Pivot
  • Bolinger Band
  • Parabolic SAR
  • Channel
  • Fibonaci Retracement

Chart 3 bulan. Digunakan untuk swing trade atau overnight trade. Indikator yang terdapat pada chart ini adalah:

  • Moving Average 5, 10, 22, 50
  • MACD 10, 22, 9
  • Stochastic Slow 80, 20 , 5, 3
  • Bolinger Band
  • Channel
  • Fibonacci Retracement

Oke, mari kita mulai bahas filosofi angkotnya.

  1. MACD saya anggap sebagai kemudi angkot.
  2. Stochastic saya anggap sebagai gas dan rem angkot.
  3. Channel, Fibonaci, dan Auto Pivot sayang anggap polisi lalu lintas.
  4. Bollinger Band saya anggap sebagai jalan raya.

 

Chart 1 menit

Perhatikan chart 1 menit di atas. Selama pukul 21.45 sampai 23.00, angkot berjalan di 2 arah, naik dan turun (MACD). Dan selama mengemudi itu pula angkot beberapa kali melakukan nge-gas dan nge-rem (Stochastic). Kuncinya ada di kemudinya.

  • Kita beli kontrak Options Call ketika angkot mulai bergerak naik, pukul 21.45.
  • Kita jual kontrak Option Call ketika angkot mulai bergerak turun, sekitar pukul 22.20.
  • Kita beli kontrak Options Put ketika angkot mulai bergerak turun, sekitar pukul 22.20.
  • Kita jual kontrak Options Put ketika angkot mulai bergerak naik, sekitar pukul 23.15.

Akan ada beberapa gas dan rem selama angkot mengemudi (Stochastic), jangan takut asalkan sudah berpegangan kuat-kuat. Biarkan angkot berjalan ke tujuannya. Jurus ini yang saya pakai ketika mendapat profit $57 per kontrak semalam pada transaksi BIDU PUT.

 

Chart 5 menit

Analogi kemudi, gas, dan rem juga berlaku di chart 5 menit ini. Jadi tidak akan saya bahas lagi.

Yang menarik di chart ini adalah angkot akan berhenti dan bergerak pelan-pelan ketika melihat pak polisi. Namun ketika polisinya sedang lengah, angkot akan segera lari terkencing-kencing.

Perhatikan garis resisten (titik horisontal merah) dan support (titik horisontal hijau) Auto Pivot.

Sejak open market, angkot akan takut melihat polisi dan lari memantul ke atas di garis support Auto Pivot ($149.31). Kemudian di level $152.29 dia akan berjalan pelan-pelan dan kemudian ngebut naik ketika polisi sedang lengah. Terus ngebut sampai ketemu polisi lagi di level $153.78, yang kemudian mundur teratur pelan-pelan nggak berani ngebut lagi.

Jadi ada 2 mentalitas angkot di sini:

  1. Berhenti atau mundur jika melihat polisi
  2. Lari ngebut melewati polisi ketika polisinya lengah

Jalan raya (Bollinger Band) ditunjukkan oleh garis putih halus. Angkot akan selalu berada di jalur ini. Jika dia sudah berada di tepi jalan atau bahkan menabrak pinggir jalan, dia akan berusaha kembali lagi ke tengah.

Sedangkan Parabolic SAR di sini hanya sebagai figuran saja. Dia akan melengkung ke atas jika harga saham bullish, dan akan melengkung ke bawah jika harga saham turun.

Lalu bagaimana dengan garis Moving Average? Saya hampir tidak pernah memakainya. Hanya figuran saja, senasib dengan Parabolic SAR.

Namun ada ilmu penting tentang Moving Average ini, misalnya:

  • Saham akan bergerak naik ketika candlestick berada di atas MA 5 (garis kuning putus-putus).
  • Saham akan bergerak turun ketika candlestick berada di bawah MA 5.

 

Chart 3 bulan

Chart 3 bulan ini hanya digunakan untuk mengetahui jurusan angkot. Saya melihat chart ini jika ingin melakukan swing atau overnight trade. Perhatikan 5 candlestick terakhir. Angkot BIDU ngebut gila-gilaan dan keluar dari jalan raya (Bollinger Band). Biasanya setelah itu dia akan kembali ke jalan yang benar. Makanya saya berani beli kontrak Options PUT untuk overnight trade đŸ˜‰

 

One thought on “Filosofi “Angkot Mencari Penumpang” untuk Trading Options

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Security Code * Time limit is exhausted. Please reload the CAPTCHA.