Siapa pun akan merasa senang jika bisa beraktivitas dalam suasana nyaman, termasuk anak – anak yang sedang belajar atau mengerjakan PR sekolah di rumah. Berikut saya sharing disini untuk membangun suasana nyaman saat anak – anak belajar di rumah:
1. Tempat Belajar
Pilih tempat belajar yang jauh dari suara bising agar konsentrasi tidak terganggu. Kamar tidur, ruang khusus belajar, atau taman belakang bisa jadi pilihan tempat yang nyaman bagi si buah hati. Sirkulasi dan suhu udara juga patut diperhatikan. Bila perlu, sediakan penyejuk udara atau kipas angin agar udara bisa berputar dengan lancar.
2. Alat Pendukung
Buku, alat tulis, meja dan kursi sebaiknya diatur dengan rapi dan diletakkan tidak berjauhan agar bisa diambil dengan mudah saat diperlukan.
3. Karakter
Memahami karakter, kebiasaan dan sifat anak-anak harus dimiliki oleh orang tua. Hal. Ini dimaksudkan agar orangtua dapat memberi masukan,nasihat, atau pilihan yang paling tepat bagi anak- anak ketika mengalami kendala saat belajar. Sebagai contoh, ketika anak – anak mengatakan tidak suka dengan satu mata pelajaran, padahal sebenarnya ia kurang mengerti dengan materi yang diberikan. Hal ini dapat diselesaikan dengan bantuan orangtua untuk lebih mendukung anak agar berusaha memahami pelajaran yang tidak disukainya tersebut, misalnya dengan memberikan les privat/pelajaran tambahan di rumah. Suasana – suasana terbuka mutlak dilakukan agar si buah hati tidak merasa sungkan menyampaikan keluhannya. Memberi dukungan atau nilai – nilai positif bukan hanya soal pelajaran, tetapi juga soal pertemanan dan lain sebagainya yang memberi andil pada semangat belajar anak. Demikian pula halnya dengan pujian jika anak berhasil meraih sesuatu. Sekecil apa pun pujian dapat mendorong semangat belajar anak. Demikian menggali potensi yang dimiliki si buah hati, cobalah mencari tahu kebiasaan anak dibandingkan dengan yang lain. Kelebihan tersebut bisa saja berupa bakat di bidang seni, olahraga, atau bidang pelajaran tertentu. Selain itu, cobalah gali potensi tersebut lewat les atau bimbingan belajar. Tentu saja hal ini dilakukan tanpa mengganggu waktu istirahat dan bermain. Terakhir, orangtua pun perlu berupaya menjadikan dirinya sebagai contoh atau role model bagi anak – anak. Misalnya, saat mereka belajar atau mengerjakan PR, orangtua bisa membaca buku atau surat kabar daripada menonton TV yang malah dapat mengganggu konsentrasi anak.