Siang itu di dunia Centini..
Si Pusy sedang nglingker di karpet teras belakang rumah. Kucing yang selama ini dipelihara oleh majikannya Centini, memang hobi tidur dan bermalas-malasan. Sementara si majikan, sedang asik di dapur membuat cheese cake untuk arisan nanti malam. Tiba – tiba Centini berteriak:
“Pussssssssssssssssssss…!!!”
“meoooooooooooooooooongggg”
“Tidur terus! Ini ya, tolong kamu disini saja. Jagain cheese cake ku. Jangan sampe ada tikus yang mendekat. Aku mau belanja sesuatu dulu di supermarket. Awas ya, kalau sampe di gondol tikus, kue keju ku ini.”
“meoooooooooooooooongggg”
Brrrrmmmmm wushhhhhhhhhhhhhhhhhhh….
Sepeda motor centini sudah melaju keluar dari rumah. Siang itu rumah Centini kosong. Semua penghuninya sedang beraktifitas di luar. Suami Centini sedang dikantor, sedangkan anak-anaknya ada di sekolah masing-masing.
“Hadeeeeeeeh.. dasar majikan. Enak saja, mengganggu waktu tidurku”
“mmmmmmhhh.. aku punya ide. Bukan Pusy yang pintar kalau gak punya ide”
Akhirnya, si Pusy mengeluarkan jurus jitunya, agar waktu tidur siangnya tidak terganggu. Dia membuat imitasi kucing buatan. Mainan “kucing” yang menyerupai bentuk, ukuran dan warnanya. Dan ditaruhlah kucing palsu itu di sebelah cheese cake yang menggoda di meja makan Centini.
“Beresss! Dan sekarang aku punya asisten baru, sementara itu aku mau lanjut tidurku”
Pusy kembali nglingker di keset teras belakang rumah Centni.
—-
Dari lubang rumah tikus..
“Siallll.. ada kucing garong yang jaga cheese cake majikan”
“Eh,,tapi tunggu,, mengapa dia aneh, diam saja saat aku mendekat”
“ha ha haaaa,,, dasar kucing bodoh!”
“Aku tidak lebih bodoh dari kamu”
Akhirnya si tikus pun beraksi. Dia mengambil ide culasnya.
“Beresssss!!! Dan sekarang cheese cake ini menjadi milikku”
“teman- teman, malam mini kita pesta. Makan besar.”
“Horeeee!!!!”
Tikus – tikus itu menggondol cheese cake Centini dan dibawanya ke dalam persembunyian mereka.
—–
Brrrrrrrrrmmmmmm,,,,ciiiiiiiiiiiiiiiiiitt.
Ctok ctok ctok….
Suara langkah Centini yang sudah pulang kembali ke rumah setelah berbelanja di supermarket.
“Puss…pus… Ssst.. kok diem aja!”
“Lhohh kok!!! Kok,,! Auwwwww!”
“Pusy!!!!!!!!!!!!!!”
“Kenapa ini kucing palsu, cheese cake ku juga palsu!!”
“meoooooooooooooooonggggg…..” Si pusy kaget.. terbangun dari tidurnya dan lari menuju sang majikan sambil ketakutan, karena majikannya marah besar
“Dasar kucing malas! Tidur terus kerjaannya! Disuruh jaga kue malah yang ada kucing palsu dan kue ku pun lenyap berubah jadi kue palsu!”
“Apa – apaan ini!!!”
“meooooooooooooooooonggg…..”
“Sudah, kamu sekarang pergi dari rumah ini. Aku sudah tidak mau merawat kamu lagi. Pemalas. Tidak berguna!”
Centini marah besar. Dia kecewa dengan kucing yang selama ini ia temukan di jalanan beberapa tahun silam dan ia rawat ternyata tidak tau balas budi. Dia memberi amanat untuk menjaga kue keju nya, namun malah ia ditipu oleh kucing peliharaannya itu. Dan balasannya, si kucing pun ditipu oleh tikus-tikus yang tidak kalah pintar darinya. Tidak hanya itu, Pusy pun diusir dari rumah Centini. Sungguh kasian, namun itu memang salahnya sendiri.
—-
Berbuat jujur dan amanah adalah tindakan terpuji. Dan sebaliknya, apabila anda menipu, pasti akan dibalas dengan tindakan yang lebih kejam dari yang anda perbuat.