Pelajaran dari Sebuah Bantal Kapuk

Seorang Guru terkena serangan jantung karena mendengar banyak gosip dan fitnah tentang dirinya.

Seorang Ibu, salah seorang yang suka menggosipkan Guru itu, menjenguknya dan minta maaf, ” Guru, saya minta maaf karena saya telah membuat gosip dan fitnah terhadap Guru.Jika ada sesuatu yang bisa menghilangkan fitnah dan gosip itu, akan saya lakukan dengan senang hati!”

Guru yang sakit itu menarik bantal dari kepalanya, lalu memberikan bantal itu pada Ibu itu sambil berkata, “Pergilah ke Menara. Di puncak menara sana, ambillah semua kapuk dari dalam bantal itu dan sebarkanlah ke udara!”

Untuk menggembirakan hati Guru, Ibu itu melakukan apa yang diperintahkan Guru. Semua kapuk dari bantal itu disebarkannya ke udara dari sebuah menara yang tinggi.

Dalam sekejap, kapuk-kapuk itu terbang kesana kemari diterbangkan angin.

Ibu itu kembali kepada Guru untuk meyakinkan bahwa dia telah melakukan apa yang diperintahkan dengan membawa sarung bantal yang sudah kosong.

“Nah, sekarang pergilah keluar dan kumpulkan semua kapuk –kapuk itu kembali, lalu masukkan ke dalam sarung bantal ini,” Kata Guru.
” Itu mustahil, Guru !” Jerit Ibu itu.

” Angin telah menyebarkan kapuk-kapuk ke segala arah!”

“Begitu juga dengan apa yang anda lakukan pada saya! Gosip dan fitnah itu telah menyebar ke segala penjuru!” Sahut Guru itu dengan tenang.

****

Ada pepatah yang bilang, fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Hati-hati dalam lisan dan jagalah  perkataan. Sesungguhnya, mulutmu adalah harimaumu.

edit by: Erin_SdS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Security Code * Time limit is exhausted. Please reload the CAPTCHA.