Nutrisi Bagi Otak Bayi

Apa yang anda makan dan yang anda tidak makan, bisa membawa efek yang besar bagi perkembangan otak bayi anda.

Mengkonsumsi nutrisi yang tepat di saat hamil tidak hanya penting bagi kesehatan janin, tapi juga akan mempengaruhi kecerdasannya di kemudian hari. Beberapa jenis makanan sudah terbukti memiliki efek positif terhadap kemampuan otak bayi sementara beberapa jenis makanan lain justru menghambat perkembangan otaknya. Berikut ini kiat-kiat dari Sharing Di Sini untuk membantu memaksimalkan potensi kejeniusan bayi anda.

1. Vitamin prenatal setiap hari

Dengan mengonsumsi vitamin prenatal, anda akan mendapatkan nutrisi seimbang yang dibutuhkan janin, seperti asam folat dan vitamin B12 untuk membentuk sel darah merah, vitamin C untuk produk kolagen, vitamin D untuk pembentukan tulang, serta seng untuk perkembangan otak. Jika vitamin ini mengganggu pencernaan anda, jangan langsung berhenti mengonsumsi. Cobalah untuk mencampurkannya ke dalam makanan atau berkonsultasilah dengan dokter jika harus mengganti merk.

2. Konsumsi omega 3

Ikan yang kaya asam lemak omega 3 akan bermanfaat meningkatkan kemampuan otak bayi anda. Penelitian dari Harvard medical School menunjukkan, semakin banyak ikan yang dimakan ibu hamil di periode trimester kedua, nilai yang diperoleh bayi pada tes perkembangan mental di usia 6 bulan akan semakin tinggi. Omega 3 ditemukan di dalam membran sel-sel otak. Jadi, ada banyak pengaruh asam lemak tersebut terhadap fungsi kerja otak. Apabila tidak suka ikan, berkonsultasilah dengan dokter mengenai kemungkinan anda mengonsumsi suplemen minyak ikan.

3. Hati-hati merkuri

FDA, badan pengawas obat dan makanan di Amerika Serikat menganjurkan wanita hamil menghindari jenis ikan hiu, tilefish, tenggiri dan todak karena paling banyak mengandung kadar merkuri. Salmon, lele, pollack, whitefish, tilapia dan udang memiliki kandungan merkuri lebih rendah. Anda sebaiknya membatasi konsumsi ikan, setidaknya sebanyak 12 ons( sekitar dua kali makan) dalam seminggu. Dan pilihlah ikan tuna kalengan daripada tuna albacore putih kalengan yang memiliki kandungan merkuri lebih banyak.

4. Konsumsilah buah-buahan dan sayur-sayuran

Buah dan sayur mengandung antioksidan yang baik bagi bayi. Antioksidan melindungi jaringan otak bayi dari kerusakan. Untuk mendapatkan antioksidan terbesar, pilihlah sayur dan buah berwarna gelap, misalnya sayuran berwarna hijau tua, pepaya, blueberry, serta tomat. Selalu cuci sayur dan buah termasuk buah yang berkulit karena memotong buah berkulit malah akan membawa kuman masuk ke dalam daging buah. Selain itu, saran dari kami usahakan jika akan memakan sayur mayur, anda masaklah dahulu, jangan terlalu banyak makan sayuran yang mentah karena tidak bagus dikhawatirkan akan menyebarkan virus torch yang tidak baik buat perkembangan janin.

5. Tingkatkan protein

Saat hamil, tubuh anda membutuhkan lebih banyak protein untuk membangun sel-sel dan membuat hormon untuk bayi yang sedang tumbuh. Anda harus menambah 10 gram ekstra protein per hari. Contoh makanan yang mengandung protein tinggi adalah, smoothie yogurt untuk sarapan, semangkuk sup kacang untuk makan siang, craker gandum yang diolesi selai kacang untuk cemilan, atau 3 ons daging sapi yang mengandung sedikit lemak (misalnya tenderloin dan sirloin) untuk makan malam. Tapi perlu diingat, ibu hamil jangan terlalu banyak makan daging yang dimasak setengah matang, karena untuk menghindari virus torch (toksoplasma).

6. Memompa zat besi

Anda perlu menambah konsumsi zat besi menjadi dua kali lipat selama hamil. Zat besi berguna untuk mensuplai oksigen. Masalahnya, banyak wanita yang sudah mengalami kekurangan zat besi ketika mulai hamil. Janin yang kekurangan oksigen akan berisiko lebih besar mengalami gangguan pertumbuhan dan IQ yangrendah. Mintalah dokter memeriksa kadar zat besi anda. Kemudian, pastikan menu harian anda sudah meliputi makanan yang kaya zat besi seperti daging sapi rendah lemak, daging ayam, polong-polongan, serta sereal yang telah diperkaya dengan zat besi.

7. Hindari alkohol

Bir, wine atau liquor yang dikonsumsi dalam batas wajar tetap bisa membahayakan otak bayi anda. Ini akan mengakibatkan gangguan permanent pada anak seperti gangguan belajar, berkonsentrasi , mengingat serta kemampuan bersosialisasi.

Sumber : Parenthood Magazine, edit by NE

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Security Code * Time limit is exhausted. Please reload the CAPTCHA.