Tips Sehat Konsumsi Mi Instan

Mi Instan kerap dijadikan sebagai alternatif makanan bagi Anda yang sedang terburu-buru dan memilih cara praktis. Selain kepraktisannya, mi instan juga memiliki rasa yang gurih. Tak heran jika banyak orang ketagihan untuk selalu mengonsumsinya. Selain rasanya yang enak, konsumsi berlebih  mi instan juga akan berdampak buruk bagi kesehatan. Bumbu mi instan mengandung kadar garam dan pengawet, seperti monosodium glutamat (MSG) yang tinggi. Perlu diperhatikan konsumsinya pada orang yang memiliki hipertensi, kegemukan dan diabetes, sangat tidak dianjurkan untuk mengonsumsinya. Dilansir dari sebuah portal kesehatan, Titi Sekarindah, MS. SpGK, pakar gizi dari Rumah Sakit Pertamina Jakarta, menjelaskan bahwa mi instan tidak dianjurkan untuk dikonsumsi orang yang gemuk, hipertensi, atau diabetes. Karbohidrat yang terkandung di dalamnya sudah mengalami proses berkali-kali yang membuatnya mudah sekali diserap sehingga dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.

Untuk alasan kesehatan jangka panjang Anda, ada baiknya Anda mengurangi konsumsinya. Selain itu yang perlu diperhatikan bagi Pengemar Mi Instan, demi meminimal efek kurang baik dari mi instan, olah mi instan dengan cara yang “sehat”. Berikut Sharing di Sini  Tips ‘Sehat’ Mengolah Mi instan.

1. Batasi konsumsi mi instan

Sudah menjadi rahasia publik jika konsumsi mi instan yang terlalu sering tidak baik untuk kesehatan. Boleh saja Anda makan mi instan, tapi batasi konsumsinya, minimal cukup satu minggu sekali saja. Itupun jika Anda benar-benar terpaksa  ingin mengonsumsinya dan tidak ada pilihan lain. Jangan biasakan diri Anda untuk mengonsumsi mi instan jika tidak selera dengan masakan lain, lebih baik makan nasi putih dengan lauk tempe goreng hangat atau telor ceplok. Dan jangan juga menjadikan mi instan ini sebagai makanan pokok Anda.

2. Jangan memakai air rebusannya

Mengonsumsi mi instan dengan memakai air rebusannya yang pertama memang sangat lezat. Namun, sebaiknya hal ini jangan Anda biasakan. Bahan kimia tersebut akan sangat berbahaya bagi kecantikan kulit. Kulit Anda akan menjadi kering dan menimbulkan berbagai gejala penuaan dini. Beberapa orang berpendapat bahwa lapisan terluar mi instan mengandung “zat lilin”, sebaiknya, jika mengonsumsi mi instan rebus menggunakan air rebusan ke dua (membuang air rebusan yang pertama) agar bisa mengurangi risiko terkena efek negatif.

3.  Tambahkan bawang putih

Ambil satu atau dua siung bawang putih, geprek dan cincang halus. Masukkan pada rebusan air kedua yang akan dikonsumsi (jika mi rebus). Selain menambah kelezatan cita rasa mi, bawang putih juga berkasiat  sebagai anti mikroba, antiperadangan, antioksidan, membantu sistem imun, menghalau perkembangan sel-sel tumor dan juga menurunkan kolesterol (jika konsumsi bawang putih ini rutin, berdasar National Cardiological Reseach Center, Moscow).

4. Tambahkan sayur

Agar tetap sehat mengonsumsi mi instan, Anda bisa menambahkan berbagai jenis sayuran. Seperti  sawi, brokoli, tomat, kobis,  daun bawang, wortel, kacang polong, jagung manis dan sayuran kesukaan Anda lainnya. Dengan menambahkan sayuran di dalamnya, setidaknya Anda member efek keseimbangan serat dan vitamin yang dibutuhkan tubuh untuk proses metabolism makanan.

5. Tambahkan lauk berprotein

Selain menambahkan sayuran, Anda juga bisa menambahkan berbagai jenis bahan makanan yang memiliki kandungan protein, seperti telur, daging, sosis atau bakso.

6. Tidak perlu tambahkan nasi

Mi instan berbahan dasar gandum, sehingga kandungan karbohidrat didalamnya sudah sangat mengenyangkan untuk porsi sekali makan. Sebaiknya tak perlu  lagi Anda tambahkan nasi jika makan mi instan. Karena kebiasaan orang Indonesia yang merasa ‘belum makan’, jika belum mengonsumsi nasi, ada sebagian orang yang makan mi instan yang dianggap sebagai lauk dan tetap menambahkan nasi dalam porsi makannya.

Bagaimanapun juga mie instan tidak bisa menggantikan makanan standar sarat gizi. Mi instan tetap akan dianggap sebagai makanan bantu sementara yang bersifat darurat untuk menunda rasa lapar. Selain tidak baik jika dikonsumsi secara terus-menerus, kandungan gizi di dalam mi instan juga tidak memenuhi syarat gizi yang dibutuhkan tubuh. Gangguan kesehatan yang ditimbulkan  jika terlalu sering mengonsumsinya akan berakibat berbagai penyakit seperti obesitas, kenaikan kadar gula darah, kenaikan tensi tubuh, dan lain sebagainya. Semuanya dikembalikan kepada diri Anda masing-masing. Apakah pilihannya ingin cara instan kenyang namun sakit di kemudian hari? Atau tetap Sehat kini dan nanti?

Semoga bermanfaat

[e_SdS]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Security Code * Time limit is exhausted. Please reload the CAPTCHA.