Biasanya si bayi bisa mulai berjalan di umur 12-15 bulan ke atas, namun ada juga bayi yang sudah dapat berjalan pada usia 9 bulan. Dan sebaliknya, tak jarang pula bayi yang baru bisa berjalan pada usia lebih dari 15 bulan. Nah, tentu para orangtua ingin bayinya cepat dapat berjalan, agar mandiri dan tidak repot menggendong. Berikut Sharing di Sini Tips agar anak cepat berjalan.
Tengkurap (Melatih Otot Bayi)
Saat bayi anda mulai usia 2 bulan, sering-seringlah menelungkupkan (tengkurapkan) badannya. Ini akan melatih kekuatan ototnya. Otot leher, badan, tangan, sampai kaki. Pertama-tama dapat anda tengkurapkan di atas pangkuan anda. Awalnya mungkin dia belum dapat mengangkat kepalanya. Telungkupkan secara perlahan dan dengan lembut. Jika sudah terbiasa, anda bisa menelungkupkannya pada matras/kasur yang datar. Harus anda awasi, dan pastikan kepalanya (hidungnya) tidak tertutup oleh kasur/selimut/bantal) agar dia tetap dapat bernapas. Ada beberapa bayi yang usia 2,5bulan sudah mampu mengangkat kepalanya. Namun rata-rata adalah usia 3 bulan. Saat bayi sudah mulai tengkurap, maka bayi akan berusaha untuk menggerakkan otot nya, dan pada saat itulah syaraf motorik bayi berkembang, artinya bayi akan melakukan adaptasi dengan perlahan, dan bayi juga sangat suka jika di tengkurapkan. Saat bayi tengkurap usahakan berikan dia mainan yang dia sukai, atau ajaklah bercanda, pasti ia akan bereaksi membalas dengan senyum tawa, mengibas-ibaskan tangan dan kakinya, mendangakkan kepalanya. Tapi ingat, jika bayi sudah mulai merasa lelah/capek, segera ubah posisinya kembali berbaring terlentang atau digendong. Tahapan jika bayi sudah dapat mengangkat kepala adalah, ia akan dapat kembali sendiripada posisi tengkurap ke posisi terlentang (mengguling sendiri).
Merangkak
Bayi mulai merangkak biasanya saat bayi sudah mulai duduk (6bulan). Bayi merangkak dengan kekuatan tangan dan dengkulnya yang menopang tubuhnya. Jika bayi sudah merangkak, biasanya ia sudah mahir menguasai keseimbangan tubuhnya, tulang dan ototnya sudah mulai kuat, syaraf motoriknya berkembang. Anda juga bisa merangsangnya dengan menaruh mainan pada jarak bebrapa meter, agar bayi dapat menghampiri danmengambilnya. Nah, saat bayi merangkak ini, harus tidak boleh luput dari pengawasan. Karena sangat beresiko jika menjangkau sesuatu yang berbahaya, seperti colokan listrik, dll.
Berdiri Merambat
Bayi rata-rata mulai berdiri dan merambat pada usia 9bulan. Saat si kecil berusia 9-11 bulan dan bisa berdiri sendiri, perhatikan dengan seksama apakah berdirinya sudah tegak dan seberapa lama ia mampu bertahan berdiri. Jika belum tegak, jangan bosan melatihnya kembali sampai anak bisa berdiri tegap untuk waktu cukup lama. Pancing dengan mainan favorit si kecil di atas kepalanya. Ini akan menantangnya untuk menggapai-gapai mainan tersebut dan berusaha menegakkan badannya.
Jika ia sudah bisa berdiri sendiri tanpa berpegangan, amati apakah sudah bisa mantap berdiri dan berapa lama ia bisa bertahan. Jika sudah bisa berdiri tegap, itu berarti anak sudah siap mendapat stimulasi berjalan. Perhatikan apakah posisi jari kaki anak menekuk atau tidak. Jika menekuk, itu tandanya dia masih perlu stimulasi supaya berani dan terbiasa menahan berat badannya dengan bertumpu pada kedua kakinya.
Bila jari kakinya tidak menekuk, mulailah mengajaknya untuk mau ditatih (titah). Biarkan kedua tangannya memegangi kedua tangan Anda lalu ajaklah ia melangkahkan kakinya. Sambil mendendangkan lagu-lagu anak. Jangan pernah bosan mencobanya, dan harus ekstra sabar jika anak anda belum mampu menapakkan kaki dengan sempurna. Karena masing-masing anak berbeda dengan kekurangan dan lekebihannya masing-masing.
Yang terpenting dalam fase ini adalah, saat bayi anda mulai berdiri sendiri, jangan pernah mengagetkannya (suara bernada mengagetkan), karena ini akan membuatnya takut dan malu untuk mencoba berdiri.
Beri bantuan barang-barang pegangan
Begitu langkah anak sudah teratur, beranikan diri untuk hanya memberikan jari telunjuk tangan kanan dan kiri kita untuk dipegangi anak selagi ia ditatih. Biarkan anak melangkahkan kakinya sendiri. Orang tua tinggal mengikutinya saja dan wajib mengerem atau mengalihkan arah jika anak menuju ke tempat yang dianggap mengundang bahaya. Selain menitah (tatih) kita juga merangsang kemandirian anak saat ia mulai berjalan, yaitu dengan memberikannya mainan beroda (baby walker), namun yang berbentuk mainan yang dapat didorong (seperti keranjang belanja dorong). Atau dapat anda tata barang-barang yang mampu ia pakai untuk pegangan di rumah anda. Tata meja-meja/kursi yang diberi jarak, ini akan melatihnya untuk berjalan dengan berpegangan dari satu benda ke benda lainnya, dan merangsang agar dia mampu melangkah tanpa ia sadar ia mulai berjalan tidak berpegangan.
Merangsang dengan Mainannya
Bila ia terlihat tak lagi mengalami kesulitan dan mulai lancar, saatnya menstimulasinya agar mau berjalan sendiri tanpa merambat atau kita pegangi. Kemudian berilah dia stimulus yang bisa memancingnya untuk bergerak dengan cara melangkah menuju arah stimulus tersebut. Bentuk pancingan ini macam-macam, mainan atau makanan kesukaannya. Lakukan ini sesering mungkin.
Melihat gaya ‘jalan mabuknya’ mungkin Anda sebagai orang tua justru akan lebih was-was karena kuatir buah hati kesayangan Anda jatuh dan terluka/terbentur lantai . Akibatnya anda malah sering melarangnya dan eksplorasi anak malah akan menjadi terbatas. Padahal pengalaman jatuh saat belajar berjalan itu justru merupakan pengalaman yang sangat berharga untuknya. Justru ketika anak terjatuh, ia akan merasa makin tertantang dan berintrospeksi. Momen jatuh inilah yang bisa dijadikan anak untuk berintrospeksi, tentunya setelah diarahkan orang tua. Ia akan belajar saat menghadapi jalan licin, memori mengenai pengalaman tak enak tadi akan muncul kembali bahwa di tempat licin ia harus pegangan dan hati-hati supaya tidak jatuh lagi. Refleks semacam ini jika muncul terus-menerus akan terakumulasi sebagai suatu bentuk keterampilan yang membuat anak siaga. Makin kaya pengalaman yang didapat, kian banyak proses pembelajaran dan data yang diperoleh anak sebagai bekalnya untuk bisa berjalan normal seperti orang dewasa. Berikan support/semangat untuknya agar ia tak takut/kapok mencobanya lagi. Saat ia terjatuh, periksa kaki/kepala/tangan, jika ia menangis jangan dibuat menjadi semakin heboh, sebaiknya tenangkan atau peluk dia. “Oh, tidak apa-apa, Yuk, belajar jalan lagi yuk,, pelan-pelan saja ya, nak.”. Lalu, biarkan dia kembali mandiri berlatih (jika anak belum lelah/belum mengantuk).
Berenang
Membiasakan bayi berenang sangat bermanfaat untuk perkembangan syaraf motoriknya. Berenang akan menunjang kekuatan otot bayi, termasuk dalam proses belajar berjalan, sehingga akan lebih cepat berjalan.
Sejak bayi berumur 1bulan, manjakan dia dengan rutin memijat tubuhnya. Pijat “I Love U”, adalah pijatan yang direkomendasikan oleh dokter-dokter fisioterapi anak, yang salah satu manfaatnya adalah untuk melatih kekuatan ototnya. Dalam hal ini juga mampu menunjang proses berjalannya anak.
Makanan bergizi (Kalsium dan Zat Besi)
Berikan ASI eksklusif selama 6bulan, dan setelahnya anda dapat memberikan makanan tambahan yang sarat gizi seimbang. Kalsium sangat penting untuk proses pembentukan tulang yang kuat. Berikan sayur, buah yang kaya akan zat besi dan kalsium, seperti Pisang, bayam, brokoli, ikan, dll. Mitos yang berkembang di jawa adalah “perbanyak membuat sup cakar ayam, agar anak cepat berjalan”. Tentu saja, maksudnya adalah, kaki/cakar ayam mengandung tulang rawan ayam, yang didalamnya terdapat gizi kalsium agar tulang kuat.
Terus Berlatih
Kunci cepat berjalan adalah dengan terus mengajak putera-puteri anda berlatih. Dengan rutin dan giat berlatih, maka otot si anak akan beradaptasi dan berkembang menjadi tambah mahir dalam berjalan.
Nah, setelah menerapkan tip-tip di atas tadi, jangan segan juga untuk para orangtua, untuk bertukar ilmu dan menambah wawasan ilmu dari orang yang sudah berpengalaman di sekitar Anda, misalnya ibu anda sendiri.[e_SdS]
Semoga bermanfaat
by: my expriences, Erin SdS
Terima kasih atas sharingnya. Benar sekali, rangsangan paling baik adalah mengajaknya bermain di ruang terbuka dengan banyak tantangan. Seperti olahraga yang melatih motoriknya (kerja otot dan otak).
Klu smpe umur 17bln anak blum bisa jalan n memasukkan makanan ke mulut sndiri apa yg hrus dilakukan n apa bisa ini di sebut anak yg manja n hrus trgntung sama org tua??
Huweeeew bener banget bunda caranya. sama seperti yg dikasih tau ibu saya. ohiya saya juga baca, katanya katanya ketika anak sudah bisa berjalan tau sudah mau jalan, ada baiknya kita ajari dia belajar keseimbangan dengan cara2 yg fun. Semisalnya kita bermain menjadi hewan kesukaannya.