Perang Efek Filter Foto di Jejaring Sosial

Bulan Juni 2011 yang lalu, Twitter menciptakan fitur upload foto sebagai salah satu cara yang dilakukan penggunanya saat melakukan twit dengan menggandeng mitra untuk penyimpanan data foto adalah Photobucket.

Sejak saat itu, banyak pengguna Twitter yang berbagi foto setiap hari. Foto pun dapat dipoles dengan menjadi lebih dramatis menggunakan aplikasi pihak ke-3.

Aplikasi pihak ke-3 atau third party application bermunculan seiring perkembangan twitter. Selain Photobucket, yang paling dipercaya sebagai alat memotret yang handal dengan senjata filter yang bermacam-macam adalah Instagram.

Pada awalnya, Instagram diciptakan ekslusif hanya untuk pengguna iOS namun setelah Facebook mengakuisisinya, aplikasi rekayasa foto Instagram bisa dipakai di berbagai sistem operasi termasuk Twitter.

Salah satu contohnya adalah Android, saat ini pengguna Android dapat dengan mudah memotret lalu merekayasa hasil fotonya langsung dari Twitter tanpa perlu bantuan aplikasi pihak ketiga seperti Instagram atau yang lainnya.

Bahkan versi Android terbaru, Twitter telah memperkenalkan Photo Editor, sehingga foto yang di-tweet bisa lebih ekspresif dengan menggunakan filter yang telah disediakan. Teknisnya, saat pembaca memotret dan sesaat sebelum di-tweet luangkan waktu sejenak untuk memilih terlebih dahulu beberapa jenis filter yang sudah disediakan.

Lalu, koleksi filter milik siapakah yang digunakan? Pertanyaan yang sangat wajar muncul mengingat Twitter telah ditinggalkan jauh oleh Instagram. Untuk filter dan editor foto, Twitter menyebutkan bahwa mereka sangat berterima kasih kepada Aviary atas kebebasan bagi Twitter untuk menggunakan kumpulan filter yang telah disediakan. Saat ini Twitter semakin lengkap dengan koleksi filter dan efek foto berkat bantuan Aviary.

Editor: kumkum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Security Code * Time limit is exhausted. Please reload the CAPTCHA.