Ada anggapan penderita stroke tidak boleh makan telur. Padahal anggapan ini tidak berdasar. Mengkonsumsi telur dalam jumlah yang pas justru bisa mencegah stroke. Justru makan daging merah, santan dan merokoklah yang banyak menjadi pemicu stroke. Makan sesuatu jika berlebihan akan menjadi penyakit. Begitu juga dengan makan telur. Asal pas asupannya, makan telur jelas aman. Berikut mitos dan fakta tentang telur yang dihimpun tim SDS dan harus kita ketahui.
Telur Mentah atau Setengah Matang Lebih Berkhasiat
Banyak orang yang percaya bahwa makan telur mentah atau setengah matang bisa meningkatkan stamina. Anggapan ini adalah mitos. Pasalnya, telur mentah dan setengah matang merupakan telur yang belum siap dicerna tubuh. Karena dalam kondisi mentah mapun setengah matang, ikatan proteinnya masih begitu kuat. Tubuh sulit memecahkan menjadi asam amino sehingga proses untuk mencernanya pun berlangsung lambat. Makanya telur mentah mampu membuat yang bersangkutan merasa kenyang lebih lama. Boleh jadi berawal dari sinilah muncul mitos bahwa mengkonsumsi telur membuat seseorang merasa lebih kuat beraktivitas, termasuk berolahraga.
Putih Telur sebaiknya dibuang
Ditinjau dari kandungan gizinya, bagian kuning telur memang lebih baik daripada putih telur. Semua jenis protein, kolesterol, lemak dan vitamin A yang terkandung di kuning telur tidak dimiliki oleh putih telur. Dalam kondisi mentah, putih telur memang bis amenghambat proses penyerapan vitamin A. Namun, meski kandungan gizinya tidak sebaik bagian kuning, putih telur tetap layal dikonsumsi, asalkan dimasak matang.
Telur Ayam Kampung Lebih Baik daripada Telur Ayam Negeri
Telur ayam kampong memang lebih baik karena mengandung asam amino yang lebih baik dan tinggi dibandingkan ayam negeri. Inilah yang menyebabkan semua kandungan gizi pada ayam telur kampong bisa diserap tubuh dengan lebih baik. Meski begitu, dari segi kandungan gizi, seperti lemak, kolesterol, vitamin, dan lainnya, tidak ada perbedaan mencolok antara telur ayam kampong dan ayam ras maupun ayam negeri.
Telur Hambat Kepikunan
Kepikunan terjadi karena sel-sel otak mengalami kelaparan glukosa ataupun oksigen. Glukosa ini didapat dari sumber karbohidrat seperti nasi atau roti dan bukan dari protein seperti telur. Dengan demikian tidak ada kaitannya antara mengkonsumsi telur dan kepikunan. Itulah mengapa dengan sarapan nasi atau roti, otak seseorang akan lebih siap untuk bekerja. Selain itu, kepikunan juga terjadi jika kekurangan asupan oksigen.
Gizi dalam Telur
- 8 asam amino esensial. Baik untuk pertumbuhan anak dan kesehatan tubuh
- Mineral selenium
- Vitamin D. penting untuk penyerapan kalsium untuk tulang
- Vitamin E
- Kombinasi Selenium dan Vitamin E. Berperan sebagai antioksidan yang dapat mengurangi risiko kerusakan sel tubuh akibat radikal bebas.
- Vitamin B12, Vitamin B6 dan Folat. Untuk kesehatan tubuh dan melindungi sel-sel saraf dan bisa mencegah stroke.
Itulah beberapa fakta dan mitos mengenai telur