Jenis Makanan yang Dapat Mengancam Jiwa

makanan yang dapat berdampak mematikan
makanan yang dapat berdampak mematikan
makanan yang dapat berdampak mematikan

Bahaya kesehatan yang disebabkan oleh makanan sering terjadi saat ini. Entah karena kontaminasi bahan berbahaya atau keracunan atau kandungan dalam makanan tersebut tidak cocok terhadap tubuh Anda. Yang pasti, Anda harus lebih berhati-hati dan waspada terhadap makanan yang akan anda konsumsi. Dampak dari makanan berbahaya tersebut ada yang bereaksi cepat, seperti muntah-muntah, kejang dan dire, namun ada juga yang dampaknya baru Anda rasakan beberapa tahun kemudian. Nah, berikut Sharing di Sini Beberapa Makanan yang dapat mengakibatkan dampak kematian.

1. Makanan yang berpotensi menimbulkan alergi

Di Amerika, lebih dari 200 orang meninggal akibat komplikasi kesehatan makanan yang berhubungan dengan alergi setiap tahunnya, menurut Asthma and Allergy Foundation of America. Alergi makanan dapat mengakibatkan kematian karena dapat menyebabkan reaksi yang disebut anafilaksis, yakni kondisi syok tubuh yang berpotensi mematikan. Biasanya ditandai dengan pembengkakan pada rongga mulut (lidah dan tenggorokan), penurunan tekanan darah yang parah, kesulitan bernapas, mual, muntah, pusing/sakit kepala, kejang dan sakit perut. Makanan penyebab alergi yang kerap dijumpai adalah beberapa jenis kacang, susu, telur, seafood, kedelai, umbi-umbian.

2. Makanan ekstrim

Yang termasuk kategori makanan ekstrim adalah jenis makanan yang sangat ekstrim dalam hal jumlah kalori (tingkat penggemukan) serta nutrisi yang terkandung sebenarnya tidaklah sehat. Contohnya adalah minuman bersoda, makanan cepat saji yang menawarkan porsi cukup besar dan makanan yang berpotensi menaikkan kadar kolesterol dan menaikkan gula secara drastis dan instant, serta mempengaruhi kesehatan lainnya, seperti hati, ginjal dan jantung.

3. Makanan beracun

Sekitar 150 orang di Amerika meninggal setiap tahunnya akibat makan jamur yang beracun dari hutan, menurut UCLA. Hal ini tidak mengherankan mengingat bahwa hanya 95 persen dari jamur di dunia yang telah diidentifikasi, menurut ahli biologi Anne Pringle, profesor di Harvard University. Oleh karenanya, Anda harus lebih waspada dengan menghindari makanan yang berpotensi membawa racun ke dalam tubuh, seperti biji apel yang mengandung senyawa sianida, kentang yang warna kulitnya hijau yang disebabkan oleh racun yang disebut solanin, serta jamur sebaiknya bukan sembarang jamur (makanlah jamur hasil budidaya perkebunan). Di Indonesia pernah ada kasus kematian akibat mengonsumsi tempe bongkrek (tempe yang sudah basi yang berwarna hitam/oranye). Hal tersebut kemungkinan proses peragian/penjamuran yang terjadi tidak sempurna, sehingga makanan malah menjadi beracun. Oleh karena itu, jika Anda makan tempe sudah terasa pahit, sebaiknya muntahkan kembali dan tidak perlu ditelan.

4. Makanan yang terkontaminasi

Untuk menghindari penyakit yang berhubungan dengan makanan, Anda harus mengetahui informasi yang tepat mengenai cara menyimpan dan merawat makanan. Salmonella dan E. coli adalah jenis bakteri yang sering mengontaminasi makanan. Bakteri ini telah menyebabkan sebanyak 9.000 kasus kematian di Amerika setiap tahunnya, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. Salmonella adalah bakteri yang menempel di burung, ayam, reptil dan mamalia yang menyebabkan demam, diare dan pada kasus yang parah, infeksi E. coli dapat menyerang otak, saraf pusat yang akibatnya mengancam jiwa. Oleh karenanya, masaklah ayam dan daging sampai benar-benar matang. Tidak setengah matang. Sate atau steak yang setengah matang juga masih berpotensi mengandung virus toksoplasma. Selain itu kontaminasi logam berat juga sangat berbahaya bagi kesehatan, terutama otak dan darah. Oleh karenanya berhati-hati mengonsumsi ikan/seafood yang berasal dari perairan tercemar.

5. Makanan Basi atau Kadaluwarsa

Jika Anda menyimpan makanan, di kulkas atau di lemari makanan harus perhatikan kondisinya ketika hendak anda konsumsi lagi, akni saat akan dipanasi. Jika makanan tersebut sudah berhari-hari, sebaiknya hindari untuk mengonsumsinya. Hal ini terutama makanan sayur. Tentu gizinya sudah tidak ada, belum lagi jika ada resiko jamur. Sayur bayam juga sebaiknya sekali masak langsung habis, tidak boleh dipanasi. Begitu juga dengan makanan instan kemasan seperti mie instan, kornet, sarden, dll. Jika sudah melewati tanggal kadaluwarsa (expired), sebaiknya buang. Karena di Indonesia pernah terjadi kasus kematian akibat mengonsumsi mie instan yang kemungkinan penyebabnya adalah sudah lewat batas kadaluwarsa atau kemasan mie instan yang rusak. Sehingga terkontaminasi berbagai virus dan bakteri.

6. Makanan yang mengandung racun kimia buatan (aditif, formalin dan pewarna tekstil)

Saat ini banyak sekaliĀ  di pasaran makanan-makanan yang sebenarnya tidak layak konsumsi. Misalnya adalah makanan yang mengandung zat aditif, borax, pewarna tekstil dan pengawet yang tidak aman, seperti formalin. Misalnya adalah ikan yang di formalin, tahu berformalin, bakso mengandung borax, makanan/jajanan/kerupuk/snackĀ  agar terlihat menarik/mencolok warnanya, ditambah dengan pewarna tekstil. Semuanya tentu sangat tidak bersahabat dengan tubuh kita. Makanan jenis ini biasanya tidak berbahaya secara mendadak, namun juga tetap berbahaya dan berpotensi mematikan. Karena dampaknya adalah penyakit seperti hati, usus dan kanker.

Jadi, berhati-ati dengan yang Anda makan ya. Because healthy is happy. [e_SdS]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Security Code * Time limit is exhausted. Please reload the CAPTCHA.