Riset: Kerja Obat Akan Efektif Jika Di Telan Dengan Gula

kerja antibiotik akan lebih efektif jika diminum dengan gula
kerja antibiotik akan lebih efektif  jika diminum dengan gula
kerja antibiotik akan lebih efektif jika diminum dengan gula

Biasanya, anak kecil memerlukan gula untuk membantu menelan obat yang pahit. Dan peneliti menemukan bahwa gula tidak hanya membantu menelan obat, tetapi juga membuat kerja obat seperti antibiotik jadi lebih efektif.

Peneliti menemukan bahwa antibiotik yang diminum bersamaan dengan sesendok gula secara dramatis dapat meningkatkan efektivitas terhadap infeksi yang membandel seperti tuberkulosis (TBC).

Uji laboratorium menunjukkan bahwa glukosa dan fruktosa (sejenis gula yang ditemukan dalam tanaman) dapat merangsang ampuhnya kinerja obat terhadap kuman.

Ada istilah lama yang mengatakan bahwa “sesendok gula membuat obat lebih mudah turun (lebih mudah ditelan)” kini istilah baru menyebutnya dengan “sesendok gula membuat obat lebih bekerja”.

Infeksi kronis dan berulang sering terjadi ketika bakteri mematikan dan menjadi metabolik aktif. Selama beberapa minggu atau bulan, bakteri akan kembali hidup, menjadi lebih kuat dan lebih agresif dari sebelumnya, sehingga membuat penyakit pasien kambuh.

Kuman yang persisten (berulang) berbeda dengan kuman yang mengembangkan resistensi (kebal) antibiotik yang melalui mutasi genetik, tetapi kuman persisten dapat menimbulkan banyak masalah.

Dan para ilmuwan melihat cara baru untuk menanggulangi bakteri yang gigih bangkit dari hibernasi dengan menggunakan senjata sederhana, yaitu gula.

Ilmuwan menemukan bahwa gula bertindak sebagai stimulan yang aktif terhadap tanggapan normal bakteri dan membuat bakteri mudah diserang dengan antibiotik.

Studi kemudian dilakukan dengan menguji bakteri Escherichia coli (E. Coli), yang merupakan penyebab umum dari infeksi saluran kencing.

Hasilnya, peneliti mampu menghilangkan 99,9 persen persister (bakteri persisten) hanya dalam dua jam. Tanpa gula, obat-obatan yang digunakan tidak berpengaruh.

Hasil studi yang dilaporkan dalam jurnal Nature ini juga menunjukkan hasil kerja yang sama efektifnya terhadap bakteri persisten Staphylococcus aureus, yang dapat menghasilkan infeksi yang serius.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan efektivitas antibiotik yang sudah ada, daripada menciptakan antibiotik yang baru, yang harus menempuh proses panjang dan mahal.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Security Code * Time limit is exhausted. Please reload the CAPTCHA.