Seorang pria paruh baya mempunyai sebuah toko makanan ternak yang tidak begitu laku. Makin hari makin sedikit orang-orang yang membeli makanan ternak.
Dalam keputusasaanya, pria tersebut mendapat ide gila yaitu menginvestasikan 50 dolar (uang yang cukup banyak pada zaman itu) untuk membeli 1000 ekor anak ayam.
Para tetangganya langsung mengejek dan menganggap pria itu gila. Jual makanan ayam saja tidak bisa, apalagi jual anak ayam. Mereka lebih heran lagi ketika tahu bahwa pria ini tidak menjual anak ayam tersebut. Namun sebaliknya, ia memberikan anak-anak ayam tersebut secara GRATIS kepada pembeli makanan ternaknya.
Benar-benar Gila!
mereka berpikir, tokonya mau bangkrut, malah beli banyak anak ayam, lalu membagi-bagikan anak ayam tersebut secara gratis. Mana ada pebisnis waras yang melakukan hal seperti itu? Nyatanya, setelah ada program gratis anak ayam tersebut, mulai banyak orang membeli ditokonya.
Semakin hari ternyata tokonya semakin laris saja. Setelah diselidiki ternyata pembeli yang menerima anak ayam gratis itu kembali lagi. mengapa bisa demikian? Tentu saja mereka beli makanan ayam untuk anak ayam gratisan itu.
—
Pesan moral :
Jangan pernah takut untuk memberi karena memberi adalah langkah pertama untuk kita menerima. Sayangnya banyak orang selalu berpikir yang sebaliknya yaitu ingin menerima dulu, baru berpikir untuk memberi. Ini yang membuat kita tidak mengalami terobosan apa-apa dalam hidup ini.
Mana ada petani yang mengharapkan untuk menuai padahal ia tidak pernah menabur sebelumnya? Selama ada kesempatan, jadilah orang yang murah hati, memberi kebaikan, memberi perhatian, memberi, dan memberi. Jangan hanya memberi jika ada keuntungan saja untuk kita. Ingatlah bahwa hidup ini seperti Gema. Apa yang kita keluarkan akan kembali lagi kepada kita. Apa yang kita berikan akan kita dapatkan kembali, bahkan berkali kali-kali lipat dari apa yang kita berikan.
Mari selalu melakukan kebaikan, jauhkan rasa iri hati, menabur yg baik tentu akan menuai kebaikan. Selamat memberi !
by SLover