Tips Membuat Rumah Hemat Energi

desain interior rumah hemat energi
desain interior rumah hemat energi
desain interior rumah hemat energi

Ketika akan membangun rumah, tentu harapannya jika rumah yang dibangun itu adalah rumah yang bagus, sehat dan nyaman. Untuk aspek keindahan masing-masing orang bersifat relatif. Untuk aspek kesehatan, biasanya standarnya adalah rumah yang bersih, sirkulasi udara yang baik, ruangan yang mendapat cukup cahaya alami dari matahari, tata letak ruangan yang memudahkan pergerakan penghuni untuk beraktifitas,tersedianya lahan terbuka unntuk menanam tanaman, dll.

Disamping menginginkan rumah sehat, tidak kalah pentingnya memikirkan konsep rumah hemat energi. Untuk itu apabila merencanakan pembangunan rumah hendaknya konsep rumah yang hemat energi turut di perhatikan sebagaimana faktor estetika dan kenyamanan. Berbicara tentang rumah hemat energi berarti menyangkut beberapa aspek seperti tata letak ruangan jendela, pemilihan warna, sumber penerangan dan tata letak lampu serta ventilasi.

Berikut Sharing di Sini Beberapa Aspek Rumah Hemat Energi
1. Menata Posisi Ruang dan Jendela
Untuk penerangan ruangan khususnya pada siang hari, memanfaatkan sebanyak mungkin sumber cahaya alami/matahari adalah merupakan target sehingga kita tidak perlu menghidupkan sumber cahaya lampu untuk menerangi ruangan pada siang hari. Usahakan agar semua raungan mendapatkan cahaya matahari secara memadai melalui tata letak ruangan dan jendela yang tepat.  Jika terlalu silau dapat di atasi dengan menggunakan kaca gelap (reyban) atau dengan menggunakan tirai. Mungkinkan semua ruangan memperoleh masukan cahaya matahari secara memadai.

2. Pemilihan Warna Cat Tembok
Faktor warna merupakan faktor yang perlu di perhatikan, penggunaan cat dengan warna terang akan sangat membantu penghematan energi pada sistem pencahayaan/lampu. Warna dinding, lantai dan langit langit yang cerah hanya menyerap sebagian kecil cahaya dan memantulkan sisanya, sehingga raungan tampak lebih terang dan sumber cahaya/lampu dapat di buat minimal. Sebaliknya warna gelap akan menyerap sebagian besar cahaya dan hanya memantulkan sedikit, akibatnya diperlukan sumber cahaya/lampu yang lebih besar.

3. Pengaturan lampu / Penerangan
Suasana depresi akibat raungan gelap dapat berubah menjadi bergairah dengan menambah pencahayaan tambahan di ruangan tersebut. Kearah mana rumah dan ruangan keluarga menghadap, beberapa lama dalam sehari ruangan mendapat cahaya matahari merupakan pertanyaan awal yang perlu di jawab. Kemudian membuat rencana matang untuk tambahan lampu pada sudut? sudut ruangan yang gelap. Dengan demikian suasana muram dapat dihilangkan dengan cahaya buatan. Setiap ruangan memerlukan tata lampu berbeda. Tata lampu untuk dapur dan ruangan kerja harus fungsional, untuk kamar tidur dan ruangan makan tata lampu harus membangun suasana. Sementara untuk kamar mandi dan ruang keluarga di samping bersuasana juga harus fungsional. Untuk itu kegunaan masing-masing ruangan harus dipertimbangkan, selanjutnya tata lampu di rencanakan dengan seksama untuk setiap ruangan dengan beberapa ide untuk menciptakan efek pencahayaan yang indah, ekonomis tetapi bergaya.

Tata lampu dapat beragam dan fleksibel, satu lampu gantung belum tentu mencukupi keinginan kita yang beragam. Untuk itu beragam sumber cahaya dapat digunakan, pemanfaatan sinar matahari yang ditonjolkan. Semua kaca sebaiknya menggunakan kaca tembus pandang, jendela kaca samping perlu diperbanyak sehingga mirip rumah kaca yang menyinari dengan terang seluruh bagian dalam ruangan.

4. Memfokuskan Pencahayaan
Bila kita hendak menerangi meja kerja tempat kita membaca dan munulis misalnya, maka lampu sebaiknya di letakkan sedekat mungkin dengan meja kerja. Dengan demikian kita hanya memerlukan lampu berdaya istrik kecil karena letaknya yang dekat dengan sasaran lampu. Tata lampu yang diatur sedemikian dapat menciptakan suasana ruangan lebih menarik, ruangan kecil misalnya akan tampak lebih panjang, lebih tinggi jika di tata dengan lampu yang dinamis dan kuat. Suasana santai dapat diciptakan dengan lampu dinding, lampu meja dan lampu langit-langit yang di sembunyikan. Suasana nyala perapian dapat diciptakan dengan menggunakan lampu lilin sebagai tata lampu ruangan.

5. Ventilasi
Rumah hemat energi berdampak positif bagi keluarga baik dari sisi ekonomi, kesehatan dan penggunaan tenaga listrik akan berkurang. Karena rumah hemat energi tidak menggunakan pencahayaan dari lampu listrik di siang hari dan mengurangi penggunaan AC atau kipas angin. Hal tersebut dapat dicapai dengan mengatur agar cahaya matahari cukup menerangi seluruh ruangan di siang hari dan sirkulasi udara yang cukup, kesemuanya dengan cara membuat ventilasi yang baik.

Masalah ventilasi menjadi penting terutama pada daerah yang beriklim panas. Ventilasi alami menciptakan rasa nyaman, segar dan tidak memerlukan energi. Dalam kondisi udara agak panas tiupan angin dapat menimbulkan efek dingin dalam ruangan, oleh karena itu mengatur aliran udara melalui ruangan di dalam bangunan rumah menjadi kunci penting dalam mengatur ventilasi rumah. Ventilasi rumah dapat berupa jendela atau lubang angin.

Mengetahui arah angin dapat membantu menetukan letak jendela bangunan guna memanfaatkan efek sejuk yang dapat diperoleh dari tiupan angin tersebut. Salah satu cara mengoptimalkan manfaat ventilasi ini adalah dengan membuat saluran keluar (exhaust) yang besardan saluran masuk (intake) yang cukup. Mengingat sifat udara panas yang lebih ringan maka saluran exhaust agar diletakkan pada bagian bangunan yang lebih tinggi dari saluran udara masuk (intake).

Semoga bermanfaat

[e_SdS]

One thought on “Tips Membuat Rumah Hemat Energi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Security Code * Time limit is exhausted. Please reload the CAPTCHA.