“Hasil ini mengungkapkan bahwa jika Anda mengaktifkan reseptor estrogen, berpotensi meningkatkan jumlah informasi yang mengalir dari satu sel ke sel yang lain,” ungkap peneliti Deepak Srivastava.
Dari hasil ini diharapkan nantinya dapat memanfaatkan estrogen untuk memperbaiki gejala alzheimer dan skizofrenia. Studi sebelumnya juga memperlihatkan pemberian estrogen, pada hewan maupun manusia, dapat memperbaiki memori dan meningkatkan kemampuan menyelesaikan ujian dengan baik.
Kadar estrogen yang tak cukup dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit seperti kanker ovarium, keropos tulang, dan penyakit jantung. Kekurangan estrogen itu bisa karena faktor genetik, gangguan tiroid, terapi radiasi, kemoterapi, olah raga berlebihan, gangguan makan, kurang lemak, dll. Jadi, tak heran bila wanita muda kerap jarang yang menderita sakit jantung dibanding pria.
Olah tubuh secara berlebihan sebelum dan selama pubertas dapat menyebabkan kadar estrogen jauh di bawah normal, sehingga pertumbuhan fisik pun terhambat, misalnya ditandai tidak munculnya menstruasi. Untuk menyeimbangkan kadar estrogen tersebut, selain melakukan terapi sulih hormon, juga bisa mengonsumsi makanan sumber fitoestrogen.
Penelitian yang dilakukan di Stanford University Medical School, California, menyatakan bahwa estrogen dari makanan (fitoestrogen) bermanfaat mengurangi risiko kanker payudara, penyakit jantung, dan osteoporosis. Fitoestrogen dalam makanan termasuk isoflavon, lignan, coumestan, dll.
Minum susu kedelai lima gelas, menurut suatu studi lain, setara dengan mengonsumsi suplemen fitoestrogen. Banyak makanan kaya fitoestrogen yang mudah kita temukan, seperti tahu, kecambah, kedelai. Jangan lupa memasukkan makanan tersebut dalam menu sehari-hari, supaya kita tidak mudah menjadi pelupa.