Action figure pada saat ini memang sedang lagi marak-maraknya. Banyak orang-orang yang gemar untuk mengoleksi action figure, action figure biasanya berdasarkan dari karakter dari film, buku komik, video game, maupun program televisi. Padahal mengoleksi action figure biayanya tidak sedikit, yaitu memiliki harga dari ratusan ribu sampai bisa jutaan rupiah.
Sama seperti pria beurumur 24 tahun ini, yaitu Danu Labda. Pria kelahiran Jakarta, 17 Februari 1990 mengaku menyukai action Figure sejak ia masih kecil. “anak kecil mana sih yang nggak suka sama action figure?” ungkapnya. Itu pun jelas sekarang tidak hanya anak kecil saja yang suka dengan action figure, melainkan orang dewasa pun juga suka dengan action figure.
Seorang toy reviewer satu ini lebih suka koleksi action figure marvel, kamen rider dari Jepang, dan DC comics. Awalnya Danu Labda koleksi action figure nonton filmnya terlebih dahulu dan baca-baca komiknya. Saat ia selesai nonton film dan baca komik, dan mulai tertarik dengan suatu karakter ia bisa langsung cari action figure tersebut.
Ia mencari action figure tidak di toko khusus atau berlangganan di sebuah toko, biasanya ia membelinya awalnya cari-cari terlebih dahulu di toko-toko yang murah. Kalau ada yang murah ia langsung membeli. Selain di toko mainan, kalau sedang ada berlangsungnya event toys fair, terkadang ia membelinya di toys fair tersebut.
Hobi mengoleksi action figure ini akhirnya membuat Danu untuk membuat video tentang detail-detailnya dari action figure. Ia mengunggah video tersebut di situs web yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat yaitu youtube. Danu tidak sendirian dalam pembuatan video tersebut, ia ditemani bersama temannya. Mereka menamai podcast tersebut ialah “ikidolanan”. Ikidolanan awalnya tidak di unggah di youtube melainkan hanya di instagram, yaitu salah satu aplikasi social media yang cukup terkenal. Awalnya ikidonalan ini dibentuk oleh satu orang yaitu Amer Risnadi, ia adalah salah satu teman dekat dari Danu Labda. Kemudian Danu mengusulkan untuk membuat toy viewer dan akhirnya bergabung dengan Amer untuk memajukan ikidolanan hingga sekarang. Saat ini ikidolanan beranggotakan 3 orang yaitu Danu, Amer, dan Adri.
Nama untuk podcast ini pun cukup unik karna diambil dari bahasa jawa. Sebelumnya pembentuk dari ikidolan yaitu Amer ingin menamainya hanya “dolanan” saja tapi karna sudah ada yang memakai jadi ditambah “iki” didepannya. Motivasi mereka membuat ikidonalan ini adalah untuk berbagi kebahagian buat sesama pecinta mainan. Karna mereka sama saja membagi ilmu ke pecinta mainan lainnya tentang action figure yang mereka sedang bicarakan. Sama halnya dengan tagline dari ikidolanan yaitu “bahas mainan secara main-main” karna kalau dilihat dari mereka meng-review tokoh karakter, mereka membahasnya dengan santai seakan seperti berbincang-bincang sehari-hari.
Saat Danu berniat untuk membikin video tentang meng-review action figure ia tidak merasa minder kalau yang melihat sedikit. “minder sih nggak, karna tujuan utama kita bukan untuk dilihat banyak orang. Tapi hanya ingin berbagi pengetahuan saja tentang mainan” ujar Danu. Menariknya ia mengakui saat proses pembuatan video tidak ada kendala atau keluhan saat sedang meng-review action figure. Selama di ikidolanan kendalanya hanya di pembagian waktu karna mereka juga sibuk masing-masing, jadi mereka harus mencari waktu yang pas untuk shooting pembuatan video.
Bagi yang ingin mengetahui apa saja yang mereka bicarakan tentang action figure, bisa dilihat di youtube yaitu search ikidolanan, bisa dilihat di twitter @ikidolanan, atau yang ingin menanyakan tentang mainan bisa bertanya di ask.fm di @ikidolanan.
Artikel oleh Nandana Pragnya Labdagati