Demam Berdarah ? Cara Menghindari dan Mengatasinya

Musim hujan adalah musim yang unik apalagi di dtaran rendah, musim hujan akan di iringi dengan musim banjir di banyak tempat. Tapi yang terpenting itu dari semua itu yang pasti biasanya akan muncul musim penyakit seperti flu, demam, malaria dan yang lebih berbahaya dari semua penyakit itu adalah DBD (Demam Berdarah Dangue) . sebuah penyakit yang disebabkan oleh virus dongue yang di tularkan melaluai nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus yang mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada system pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan. DBD ini banyak ditemukan di daerah tropis yang curah hujan nya cukup tinggi, sebab nyamuk akan mudah berkembang biak di daerah yang tergenang air. Umum nya serng terjadi di daerah Asia Tenggara, khusus nya Indonesia.

nyamuk dengue

Biasanya penyakit orang yang terkena demam berdarah akan di tandai dengan gejala sebagai berikut:

Masa tunas / inkubasi selam 3 – 15 hari sejak seseorang terserang virus dangue, selanjutnya penderita akan menampakkan berbagai tanda dan gejala demam berdarah sebagai berikut:

  1. demam tinggi yang mendadak 2 – 7 hari (38 – 40 derajat Celcius).
  2. pada pemeriksaan uji torniquiet, tampak adanya jentik (puspura) perdarahan.
  3. Adanya bentuk perdarahan di kelopak mata bagaian dalam (konjungtiva), Mimisan (epitaksi), Buang air besar dengan kotoran (peaces) berupa lender bercampur darah ( melena) dan lain-lain.
  4. Terjadi perbesaran hati (hepatomegali).
  5. Tekana darah menurun sehingga menyebabkan syok.
  6. Pada pemeriksaaan laboratorium (darah) hari ke 3 – 7 terjadi penurunan tronbosit dibawah 100.000 /mm3 (trombositopeni) terjadi peningkatan nilai hematokrit diatas 20% dari nilai normal (Hemakosentrasi).
  7. Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah, penurunan nafsu makan (anoreksia) sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala.
  8. Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.
  9. Demam yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal/sakit pada persendian.
  10. Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.

 

Pencegahan penyakit demam berdarah.

  • Menguras : Menguras tempat penampungan air secara rutin, sperti bak mandi dan kolam. Sebab bisa mengurangi perkembangbiakkan dari nyamuk itu sendiri. Atau memasukkan beberapa ikan kecil kedalam bak mandi atau kolam, sebab ikan akn memekan jenik nyamuk.

mencegah demam berdarah

  • Menutup : Menutup tempat – tempat penampungan air. Jika setelah melakukan aktivitas yang berhubungan denga tempat air sebaiknya anda menutupnya agar nyamuk tidak bisa meletakkan telurnya ke dalam penampungan air. Sebab nyamuk demam berdarah sangat menyukai air yang bening
  • Mengubur : kuburlah barang – barang yang tidak terpakai yang dapat memungkinkan terjadinya genangan air.

 

Cara pengobatan jika sudah terlanjur tekena penyakit demam berdarah :

Banyak orang yang sembuh dari penyakit ini dalam jangka waktu 2 minggu. Tindakkan pengobatan yang umum dilakukan pada pasien demam berdarah yang tidak terlalu parah adalah pemberian cairan tubuh (lewat minuman atau elektrolit) untuk mencegah dehidrasi akibat demam dan muntah, konsumsi obat yang mengandung acetaminophen (misalnya tilenol) untuk mengurangi nyeri dan menurunkan demam serta banyak istirahat. Aspirin dan obat anti peradangngan nonsteroidal seperti ibuprofen dan sodium naproxen justru dapat meningkatkan resiko pendarahan. Bagi pasien dengan Demam Berdarah yang lebih parah, akan sangat disarankan untuk menjalani rawat inap di rumah sakit, pemberian infus dan elektrolit untuk mengganti cairan tubuh, serta tranfusi darah akibat pendarahan yang terjadi.

Hal-hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit demam berdarah, sebagai berikut:

  1. Melakukan kebiasaan baik, seperti makan makanan bergizi, rutin olahraga, dan istirahat yang cukup;
  2. Memasuki masa pancaroba, perhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal dan melakukan 3M, yaitu menguras bak mandi, menutup wadah yang dapat menampung air, dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang perkembangan jentik-jentik nyamuk, meski pun dalam hal mengubur barang-barang bekas tidak baik, karena dapat menyebabkan polusi tanah. Akan lebih baik bila barang-barang bekas tersebut didaur-ulang;
  3. Fogging atau pengasapan hanya akan mematikan nyamuk dewasa, sedangkan bubuk abate akan mematikan jentik pada air. Keduanya harus dilakukan untuk memutuskan rantai perkembangbiakan nyamuk;
  4. Segera berikan obat penurun panas untuk demam apabila penderita mengalami demam atau panas tinggi;
  5. Jika terlihat tanda-tanda syok, segera bawa penderita ke rumah sakit.

 

 

Penulis : Yesica Ramadhani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Security Code * Time limit is exhausted. Please reload the CAPTCHA.