Diare / mencret, adalah gangguan pencernaan yang ditandai dengan buang air besar yang sering dan lebih encer dari biasanya. Diare merupakan suatu tanda, bukan jenis penyakit. Diare dan muntah adalah upaya tubuh untuk mengeluarkan racun dan mengeluarkan virus / kuman. Sehingga, tidak perlu memberi obat anti muntah atau obat untuk memampatkan diare. Obat-obat tersebut hanya mengurangi / menghentikan gejala diare / muntah, bukan mengobati penyakitnya, bahkan memiliki efek samping.
Berikut sharingdisini akan berbagi informasi mengenai Diare, penyebab dan cara menanganinya.
PEYEBAB DIARE
– infeksi di usus oleh mikroorganisme patogen (paling sering oleh virus)
– keracunan makanan
– pemakaian obat-obatan, misalnya antibiotik yang tidak bijak sehingga menagganggu keseimbangan bakteri di dalam usus
– gangguan proses perencanaan (malabsorpsi)
– alergi bahan makanan tertentu (paling sering alergi susu / intoleransi laktosa)
Apa yang perlu dilakukan ketika anak terserang diare?
– Cegah dehidrasi, dengan cara mengganti cairan yang hilang yaitu minum lebih bnayak serta beri cairan rehidrasi oral (CRO, misalnya oralit / pedialyte).
– Jika bayi masih menyusu, teruskan ASI ditamnbah CRO.
– Sebagian besar diare pada anak disebabkan virus yang akan sembuh sendiri tanpa perlu diobati, apalagi diberikan antiobiotik.
– Jika tinja anak berlendir dan berdarah, penyebab yang paling sering adalah amuba, yang dapat diobati dengan antibiotik setelah dibuktikan pemeriksaan analisis tinja.
Anda perlu menghubungi dokter apabila:
– Diare berlangsung > 1 minggu
– Ada darah pada tinja
– Muntah yang sering
– Demam tinggi
– Terlihat sangat lemah
– Terlihat tanda-tanda dehidrasi:
buang air kecil berkurang,
tidak ada air mata ketika menangis
mata, ubun-ubun, atau perut cekung
tidak mau minum
mulut kering
terlihat sangat kehausan
bila dicubit, kulitnya tidak cepat kembali
terlihat mengantuk dan tidak responsif
Sumber: web.medissehat