Isi ponsel dan surat elektronik atau e-mail merupakan privasi yang sebaiknya jangan ada yang mengganggu gugat. Aturan serupa juga terjadi pada pasangan suami istri dan pasangan yang masih berpacaran. Pasalnya, ponsel dan e-mail merupakan barang pribadi yang semestinya hanya boleh diakses oleh si pemilik.
Namun, namanya juga wanita, pasti ada saja rasa ingin tahu saat melihat notifikasi ponsel pasangan menyela atau berkedip-kedip. Kondisi tersebut tentu sangat menyiksa bagi wanita yang memiliki sifat posesif tingkat akut.
Menurut Daniela Tempesta, seorang psikoterapis, menjaga privasi dalam hubungan merupakan hal penting yang bisa menentukan kelanggengan antarpasangan. Selain tidak memberikan dampak baik, melanggar batasan ranah pribadi juga bisa membuat pasangan merasa tidak dihargai dan tidak dipercaya.
Berikut ini empat alasan sebaiknya Anda tidak “kepo” pada isi ponsel pasangan:
Sebabkan kecanduan
Sekali saja Anda melihat isi ponsel dan e-mail si dia, maka perilaku ini bisa menjadi kebiasaan yang adiktif. Sebab, Anda akan selalu penasaran sehingga terciptalah kesan tidak menghargai privasi yang bisa membuat pasangan kecewa.
Runtuhkan loyalitas
Jika Anda ingin percaya pada pasangan, maka berikanlah kepercayaan kepadanya. Pasti pasangan juga akan berlaku sama pada Anda. Namun, bila Anda selalu gelisah dan ingin tahu apa isi chat serta pesan yang masuk pada ponsel pasangan, percayalah bahwa lambat laun, pasangan akan merasa terganggu dan mulai menjaga jarak dengan Anda.
Efek domino
Mungkin saja si dia tengah mengerjakan proyek bersifat confidential dari kantor tempatnya bekerja. Jadi, banyak sekali informasi dan pesan bersifat rahasia yang masuk ke ponsel atau e-mail-nya. Nah, apabila Anda nekat mengintip ponsel atas dasar kecurigaan si dia memiliki kekasih lain, tetapi tidak sengaja membaca pesan penting yang bersifat rahasia dari kantornya, kondisi ini sudah pasti bisa memicu pertengkaran.
Kondisi akan lebih buruk ketika perusahaan tahu bahwa si dia tidak bisa dipercaya dalam menjaga rahasia perusahaan. Bisa-bisa karier pasangan berada di ujung tanduk hanya karena perilaku kurang baik Anda.
Sumber: huffingtonpost.com
