Kepercayaan Tauzia Berinvestasi Di Indonesia

Kepercayaan Tauzia Berinvestasi Di Indonesia

Kepercayaan Tauzia Berinvestasi Di Indonesia

 

Kepercayaan Tauzia Berinvestasi Di Indonesia

Kabarwaras.com -Berawal sebagai konsultan di lembaga pengembangan hotel dan tourism Nikaragua, seorang pria asal Perancis berhasil membangun bisnis di bidang perhotelan dan resor. Pria lulusan Glion International School of Hotel & Tourism, Swiss ini telah berpengalaman lebih dari 20 tahun dalam bidang perhotelan. Pria ini bernama Marc Steinmeyer.

Setelah menangani lebih dari 30 hotel seperti Softel, Novotel, Mercure, dan Ibis sepanjang tahun 1993-1998, Marc Steinmeyer beralih menjadi seorang entrepeneur. Dengan jabatan terakhir wakil presiden grup Accor regional Asia, meliputi India dan Filipna, ia mengundurkan diri.

Kepercayaan Tauzia Berinvestasi Di Indonesia

Ketika ia memegang jabatan director dan brand consultant dari Académie Accor, ia memimpin di lebih 150 hotel divisi human resources department yang menjadi bagian dari Mercure Europe. Di sana ia mengadakan pelatihan manajemen dan mengajarkan semangat kewiraushaan untuk para karyawan.

Ia beralasan bahwa bila masih tetap bekerja maka ia akan sulit berwirausaha. Selain itu, ia juga menginginkan kebebasan dalam melakukan hal yang ia sukai. “Di Eropa kami pensiun pada usia 65, saya tidak suka itu. Saya ingin kebebasan, itu sebabnya aku menghentikan karir profesional saya”, demikian kata Marc Steinmeyer.

Marc Steinmeyer ingin mendirikan perusahaan sendiri dengan konsep dan produk sesuai keinginannya. Impiannya terwujud pada tahun 2001 dimana ia, Christophe Glass serta Boy Gozali, pengusaha Indonesia, mendirikan PT Tauzia Hotel Management. Pada awalnya perusahaan ini menjadi konsultan untuk pengembangan grup Accor di Indonesia.

Sebelum menjadikan Indonesia sebagai basis perusahaannya, ia mempertimbangkan negara India, China, dan Thailand. Namun melihat potensi Indonesia di masa depan, Marc Steinmeyer pada akhirnya memilih Indonesia. Selain itu, ia juga sudah mengenal dengan masyarakat dan budaya Indonesia.

 

Pengembangan PT Tauzia Hotel Management

Setahun kemudian, di tahun 2002, PT Tauzia Hotel Management mendirikan Hotel Harris. Pada awalnya, ia kesulitan dalam membangun Hotel Harris karena membutuhkan biaya yang besar. Pada akhirnya, ia menawarkan kerja sama dengan hotel yang hampir bangkrut pasca krisis ekonomi 1998.

Berbekal pengalaman dan jaringan luas selama di Accor, ia berhasil menemukan investor untuk Hotel Harris Tuban, Bali; Harris Batam Waterfront; dan Harris Tebet. Ia menamakannya Harris karena mudah diucapkan oleh semua orang dan populer juga di Indonesia.

haris hotel

Pada tahun 2006, PT Tauzia sepenuhnya fokus pada pengembangan brand sendiri. Keputusan itu membuahkan hasil karena hingga akhir tahun 2015, PT Tauzia telah mengelola puluhan hotel dengan lebih dari 10.000 kamar.

Saat ini PT Tauzia telah memiliki empat brand / merk yang meliputi

  • Preference Hotel merupakan hotel dengan tipe premium. Berisi layanan dan fasilitas mewah.
  • Harris Hotel yang merupakan hotel untuk skala menengah. Merupakan brand pertama dari PT Tauzia.
  • Yello Hotel merupakan hotel ekonomis untuk para netizen. Dipadukan konsep yang penuh gaya dan teknologi, Anda dapat selalu terhubung dengan media digital Anda.
  • Pop! Hotel yang merupakan hotel untuk para pelancong dengan anggaran terbatas.

Selain fokus ke hotel, PT Tauzia juga mengelola beberapa properti yang disebut sebagai “Managed by Tauzia”. Setelah melengkapi portofolio, dari yang ekonomis hingga mewah, maka PT Tauzia akan fokus pada pengembangan kualitas bukan kuantitas pada brand sendiri dan menciptakan berbagai inovasi lainnya.

Kini, setelah hotel-hotel dari PT Tauzia Hotel Management dikenal oleh masyarakat Indonesia, Marc Steinmeyer ingin “mengekspornya” ke luar negeri. Sebagai permulaan, PT Tauzia ingin mengekspansi brand  Harris Hotel ke beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Vietnam. PT Tauzia ingin lebih menempatkan brand Harris di Asia Tenggara lalu diikuti Yello Hotel dan Pop! Hotel.

Namun demikian, Indonesia dengan populasi kurang lebih 250 juta jiwa merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dimana ada banyak kesempatan untuk pengembangan bisnis. Meskipun begitu, Marc Steinmeyer menekankan bahwa bukan seberapa banyak hotel yang akan didirikan namun seberapa bagus kualitasnya.

Marc menginginkan hotel dari PT Tauzia lebih dari sekadar hotel biasa. Setidaknya dapat memberikan semangat dan gaya hidup dari setiap segmen pasar.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Security Code * Time limit is exhausted. Please reload the CAPTCHA.