Hormon – Hormon Kehamilan yang Perlu Diketahui

Kehamilan adalah bagian dari proses alam yang dianugrahkan Tuhan agar manusia dapat terus beregenerasi. Sebagai anugrah, proses inipun dilengkapiNya dengan sekian komponen penopang untuk membantu perjalanannya, diantaranya adalah hormon.

Hormon-hormon kehamilan terbentuk secara alami di dalam tubuh seorang wanita dan berkembang hari demi hari mengikuti perkembangan kehamilan. Ada beberapa hormon yang terbentuk dalam proses kehamilan seorang wanita.

Berikut beberapa hormone yang terbentuk pada wanita hamil versi Sharing Di Sini, yaitu :

1.     Beta Human Corionic Gonadotropin (BHCG).

Hormon Beta Human Corionic Gonadotropin (BHCG) adalah hormon yang akan terbentuk pada awal kehamilan dan diproduksi oleh sel-sel kehamilan sebelum terbentuknya plasenta. Biasanya akan tinggi pada awal-awal kehamilan. BHCG berfungsi untuk mempertahankan kehamilan sehingga janin bisa menempel dalam rahim si ibu. Dengan berkembangnya kehamilan dan mulai terbentuknya plasenta terutama pada usia kehamilan 14-16 minggu, plasenta mulai mengambil alih fungsi BHCG dengan menghasilkan hormon progresteron.

Dampak

Kadar hormon BHCG yang kurang pada masa awal kehamilan dapat memberi dampak tidak baik. Jika terjadi pada trimester pertama biasanya akan terjadi flek-flek atau bahkan bisa menyebabkan keguguran.

2.     Progesteron

Hormon progresteron memiliki fungsi yang sama dengan BHCG yakni mempertahannkan kehamilan layaknya penguat. Fungsi lainnya dengan makin meningkatnya progresterone, rahim tidak berkontraksi sehingga ridak kencang dan otot-otot jadi lemas termasuk otot saluran cerna ibu. Akibatnya timbul keluhan pada ibu hamil, seperti mual muntah, perasaan begah, dan susah buang air besar. Hormon progresterone akan semakin tinggi dengan bertambahnya usia.

Dampak

Kadar hormon progresteron yang berkurang pada trimester kedua dan toga awal dapat menimbulkan keluhan pecahnya ketuban atau terjadinya kontraksi sebelum waktunya bersalin. Akibatnya dapat terjadi kelahiran prematur.

3.    Prostaglandin

Menurunnya hormon progresteron merangsang munculnya hormon prostaglandin. Hormon prostaglandin adalah hormon pencetus kontraksi.

Dampak

Berkurangnya kadar hormon ini dalam tubuh seorang ibu dapat menyebabkan kehamilan lewat waktu.

4.     HPL (Human Placental Lactogen)

Adalah hormon yang dihasilkan oleh plasenta, merupakan hormon protein yang merangsang pertumbuhan dan menyebabkan perubahan dalam metabolisme karbohidrat dan lemak. Hormon kehamilan ini  berperan penting dalam produksi ASI. Kadar HPL yang rendah mengindikasikan plasenta yang tidak berfungsi dengan baik.

Dampak
Memberikan perubahan terhadap payudara. Perubahan ini berupa pembesaran pada payudara,  serta membuat rasa ngilu dan sakit pada puting jika disentuh.

5.     Oksitosin

Seperti halnya hormon prostaglandin hormon Oksitosin juga berfungsi sebagai pencetus kontraksi. Hormon ini timbul akibat meningkatnya hormon prostaglandin. Hormon ini bekerja untuk memaksa rahim agar berkontraksi sehingga terjadi persalinan.

Dampak  

Seperti halnya hormon prostaglandin, berkurangnya hormon ini dalam tubuh seorang ibu dapat menyebabkan kehamilan lewat waktu. Akibatnya ibu membutuhkan induksi dengan obat-obatan perangsang hormon untuk mempermudah persalinan.

Apabila Anda mengalami permasalahan akibat permasalahan hormon-hormon ini, ada baiknya mengkonsultasikan dengan pada dokter jika memutuskan kehamilan berikutnya. Beberapa obat pencetus hormon dapat diberikan untuk membantu masalah tersebut.

6.     Relaxin

Hormon kehamilan yang dihasilkan oleh korpus luteum dan plasenta. Melembutkan leher rahim dan merelaksasikan sendi panggul.

Dampak
menimbulkan relaksasi pada ligamen dan sendi

7.     Estrogen

Dihasilkan oleh ovarium dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium rahim, perubahan-perubahan histologi pada vagina. Memperngaruhi pertumbuhan saluran kelenjar mammae sewaktu menyusui, mengontrol pelepasan LH dan FSH, mensensitifkan otot-otot uterus, mengendorkan serviks, vagina, vulva, serta menimbulkan kontraksi pada rahim. Estrogen juga memperkuat dinding rahim untuk mengatasi kontraksi saar persalinan. Hormon ini juga melembutkan jaringan tubuh, sehingga jaringan ikat dan sendi tubuh menjadi lemah sehingga tidak dapat menyangga tubuh dengan kuat. Berperan penting dalam menjaga kesehatan sistem genital, organ reproduksi dan payudara.

Dampak
Dapat mengganggu keseimbangan cairan tubuh sehingga terjadi penimbunan cairan yang menyebabkan pembengkakan. Selain itu dengan peningkatan hormon ini ibu hamil sering merasa sakit punggung. Dapat juga menyebabkan varises.

8.       MSH (Melanocyte Stimulating Hormone)

Hormon kehamilan ini merangsang terjadinya pigmentasi pada kulit.

—- Linea Nigra

Dampak
Menggelapkan warna puting susu dan daerah sekitarnya. Pigmentasi kecoklatan pada wajah, pada bagian dalam dan garis dari pusar ke bawah (linea nigra)

Apabila Anda mengalami permasalahan akibat permasalahan hormon-hormon ini, ada baiknya mengkonsultasikan dengan pada dokter jika memutuskan kehamilan berikutnya. Beberapa obat pencetus hormon dapat diberikan untuk membantu masalah tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Security Code * Time limit is exhausted. Please reload the CAPTCHA.