Kaos kaki. Siapa sih yang tidak tahu kaos kaki?
Salah satu barang yang tiap hari digunakan bagi anak sekolah, kaum pria ke kantor atau acara formal. Nah, tidak salahnya kita mengintip awal mula adanya kaos kaki di dunia ini yang akhirnya di jaman sekarang banyak digunakan.
Konon, kaos kaki sudah ada sejak jaman batu. Saat itu, kaus kaki dibuat dari kulit binatang yang dililitkan di kaki. Sebuah bukti ditemukan di mesir kuno, kaos kaki rajut sudah muncul abad 8 Sebelum masehi bahwa kaus kaki dibuat dari rambut kusut binatang. Kaos kaki ini dipakai oleh komedian di jaman itu.
Kemudian sejarah kian bergulir. Pada abad pertengahan, kaos kaki berwarna muncul. Kain berwarna dililitkan dan disokong dengan ikatan elastis pada kaki. Ikatan itu diletakkan di ujung atas kaos kaki agar tak melorot. Saat kaos kaki di abad pertengahan ini hanya digunakan oleh segelintir orang kaya di jaman itu saja.
Pada tahun 1490-an, celana pendek dan kaos kaki muncul sebagai ‘pasangan’. Keduanya kemudian muncul sebagai celana panjang ketat. Dibuat dari sutera yang berwarna, wool maupun beludru. Memasuki abad 15, rumah rajut mulai bermunculan di Perancis maupun Skotlandia. Hingga akhirnya tahun 1590 mesin rajut pun dibuat. Ini yang kian mendukung kaos kaki makin banyak penggunaannya.
Abad 17, katun makin banyak digunakan untuk kaos kaki. Orang Amerika juga menggunakan wool dan sutera. Warna kaos kakinya beragam dan menggunakan sutera yang bagus. Sebaliknya, orang biasa hanya memakai wool yang warnanya kecokelatan saja. Begitulah, kaos kaki makin berkembang dan banyak dipakai orang. Hiasan di pergelangan kaki yang kemudian kondang dengan nama ‘clocks’ menjadi hot fashion stuff di jaman itu.
Pada abad berikutnya, baik laki-laki maupun perempuan menggunakan kaos kaki yang terbuat dari sutera atau wool. Akhir abad 19, Victorians bersikeras agar laki-laki menggunakan kaos kaki dengan warna gelap. Terlebih setelah kematian Albert, suami dari Queen Victoria yang meninggal pada 1861. Tapi nyatanya warna gelap tak berhenti sampai disini. Dalam revolusi desain kaos kaki, warna gelap sengaja didesain untuk kaos kaki laki-laki.
Pada tahun 1930, mesin untuk memproduksi kaos kaki anyar kembali. Mesin rajutan kaos kaki dibuat lebih canggih dari sebelumnya dan tak lagi dijahit bersamaan.
Julian Hill kemudian menemukan polymer 6.6. Ini adalah jenis bahan yang digunakan untuk membuat kaos kaki dengan tampilan yang menyerupai sutera. Dua tahun sesudahnya, pada 1937, Du Pont mematenkan temuan ini. Padahal perusahaan ini dikomandani oleh Wallace Carothers. Wah, terang saja Wallace marah. Dia akhirnya menutup perusahaan ini.
Synthetic fibers kemudian dikenalkan pada dunia pada World’s Fair di New York pada 1939. Menjumput inisial dari NY alias New York, maka fiber itu dikenal sebagai “nylon”. Kaos kaki nilon pertama muncul di gerai-gerai New York pada May 15, 1940. Lebih dari 72,000 pasang laris terjual pada hari pertama.