Remaja berusia 14 tahun, merupakan awal kematangan reproduksi remaja. Perubahan hormonal mendorong pertumbuhan fisik yang dapat mempengaruhi emosi, sehingga dorongan seks pada masa ini sangat tinggi. Menurut seksolog Indonesia, dr. Boyke Dian Nugraha mengatakan masa puber remaja merupakan usia rentan dalam mengenali seks. pada masa puber ini, peran orang tua sangat penting. “Keinginan seks pertama kali muncul di usia 14 tahun,” kata Boyke pada Tempo, akhir 2013 lalu. Masa puber remaja saat ini bahkan datang lebih awal, lanjut Boyke.
Pengaruh gizi yang semakin baik serta derasnya arus teknologi adalah beberapa faktor yang menyebabkan dorongan ingin mengenal dan mendorong keinginan seks lebih dini. “Masa puber menjadi masa coba-coba,” kata Dr. Boyke. Hal serupa juga disampaikan Vera Itabiliano Hadiwidjojo, psikolog dari lembaga Psikolog UI. Kepada Tempo, ia mengatakan masa pubertas remaja merupakan awal mencoba hal-hal baru, seperti seks. “Seks menjadi pertanyaan besar yang ingin dipecahkan seorang remaja,” Vera menegaskan. Di samping keinginan seks, di masa puber emosi remaja juga sedang meninggi. Butuh pengakuan pada kelompoknya. Jangan heran, jika banyak tindakan asusila remaja yang kemudian direkam, lanjut Vera. “Lah iya, namanya ABG pasti ingin menunjukkan diri bahwa dirinya sudah besar kepada teman-temannya,” kata Boyke. Perilaku mesum remaja saat ini memang sedang marak. Salah satunya, kasus asusila yang melibatkan siswa-siswi SMPN 4 Jakarta Pusat pada September 2013 lalu.
Untuk itu, para orangtua, sangat diharapkan dalam mendidik baik secara moral dan agama, mendampingi dan menjalin kedekatan serta mencurahkan perhatian kepada putera-puterinya yang sedang tumbuh pada masa puber. Sehingga hal-hal buruk yang melanggar asusila di masyarakat tidak sampai terjadi. Tentu ini semua demi moral bangsa yang lebih baik.
sumber: Tempo
-edited