Sebuah film bertajuk I Don’t Know How She Does It menggambarkan wanita sebagai sosok yang serba bisa atau dengan kata lain disebut multitasker. Bagaimana tidak? Wanita kini mampu menjalankan peran ganda yaitu sebagai Ibu Rumah Tangga dan menjalankan profesinya dalam pekerjaan pada waktu yang hampir bersamaan.
Hal di atas ini merupakan refleksi dari era Kartini yang membangkitkan posisi wanita menjadi sejajar dengan pria. Wanita masa kini cenderung memiliki pikiran yang lebih terbuka akan lingkungan sekitar dan kehidupan sosial mereka sehingga mereka berlomba-lomba menjadi pribadi yang mandiri dan maju. Tidak hanya menjalankan profesinya sebagai seorang pekerja, wanita masa kini juga mampu mengimbangi antara profesi dengan kodratnya sebagai Ibu Rumah Tangga yang biasa memasak di dapur dan mengurus anak serta suami di rumah. Wanita masa kini telah mampu menjalankan keduanya.
Hal ini terjadi karena perkembangan zaman dan majunya teknologi yang serba canggih sehingga mematahkan mitos yang menyebutkan bahwa di tahun terakhir wanita bersekolah merupakan awal dari wanita akan berada di dapur. Mitos yang sebenarnya adalah cerita-cerita rakyat zaman dahulu kini berubah menjadi sesuatu yang dapat dibuktikan kekeliruannya. Wanita masa kini mampu menjadi seorang pengambil keputusan, mampu memimpin sebuah perusahaan bahkan mampu memimpin sebuah negara. Wanita masa kini dapat menyelesaikan pekerjaannya sendiri, menjadi seorang pengusaha dan dapat menghidupi diri sendiri dan keluarganya. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa wanita tetap memiliki kelemahan di mana wanita tidak dapat disamakan dengan pria dalam keterkaitannya dengan pekerjaan kasar seperti pekerjaan yang melibatkan fisik yang berat, hal tersebut dikarenakan wanita pada masa kini memiliki standar akan pekerjaan yang dapat mereka lakukan dan dijadikan profesi tetap.
Kemandirian seorang wanita tentu saja menimbulkan dampak positf dan negatif. Dampak positifnya dapat dilihat dari seorang wanita yang tidak lagi bergantung kepada pria, sebagai contoh, seorang istri yang bekerja dapat membantu kondisi ekonomi sebuah keluarga atau seorang istri yang pisah dengan suaminya tidak akan merasa insecure dengan posisinya sebagai orangtua tunggal karena dirinya memiliki penghasilan sendiri yang dapat merka gunakan untuk menghidupi dirinya dan anak-anaknya. Sedangkan dampak negatif yang timbul dari hal ini adalah sebagian besar wanita memungkinkan akan lupa akan kodrat sebenarnya sebagai wanita yaitu mengurus anak dan rumah tangga, sebagai contoh, seorang suami yang penghasilannya lebih kecil dibandingkan dengan sang istri akan merasa tersaingi bahkan merasa tidak dibutuhkan oleh sang istri sehingga hal ini memicu adanya perceraian dalam keluarga.
Bagaimanapun, eksistensi wanita mandiri merupakan sesuatu yang positif untuk wanita itu sendiri karena pada zaman sekarang ini merupakan zaman yang maju sehingga wanita dituntut harus lebih cerdas walaupun hanya berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga. Seorang Ibu yang tidak memiliki pekerjaan pun harus cerdas karena dirinya harus mendidik anak-anaknya, maka dari itu wanita wajib menyelesaikan pendidikannya setidaknya sampai jenjang perguruan tinggi.
By: Vanessa Alexandra