Seiring berkembangnya waktu, modifikasi martabak manjs makin bertambah ragamnya. Martabak manis ada yang isinya keju, coklat, kacang, susu, wijen, toblerone, green tea, nuttella, dan sebagainya. Namun kini ada 3 jenis martabak manis yang unik dan digemari di Indonesia, berani coba?
1. Martabak Ketan Hitam
Martabak Ketan Hitam atau yang lebih dikenal dengan Martabak Black Sweet, sesuai namanya yang martabak ini mempunyai keunikan yaitu
berwarna hitam. Black Sweet dijual oleh kedai Martabak Tropica di pinggiran kota Surabaya dengan dua varian topping yaitu Black Sweet Keju dan Black Sweet Kismis. Rasanya? Wah wah, jangan ditanya. Dijamin lidah Anda bakal ketagihan!
Aroma ketan hitam yang kuat hadir tatkala martabak ini tersuguh di atas meja sehingga dapat menggiurkan lidah orang-orang yang melewati gerai tersebut. Kedai Tropica juga mempunyai tiga jenis ukuran diameter martabak yaitu biasa (20cm), special (30cm), dan super (50cm). Ukuran tersebut juga menentukan tebalnya isi dari martabak yang dipilih. Tentunya martabak ukuran super menjadi andalan karena topping-nya yang melimpah.
Agar gerainya semakin ramai dan terus disukai pelanggan, Martabak yang pernah memenangkan lomba martabak di Surabaya tahun 2005 ini terus mengembangkan diri. Salah satunya, dalam segi rasa. Karena sampai saat ini tercatat ada 70 macam pilihan rasa Martabak Tropica.
2. Martabak Jepang
Tidak sesuai dengan namanya, Martabak Jepang ini berasal dari Pekalongan. Sesekali jika Anda sedang berwisata ke Jawa Tengah maka Anda harus mencicipi makanan yang satu ini. Dari namanya kebanyakan orang akan bertanya-tanya, mengapa bisa muncul martabak Jepang di sana dan seperti apa yang dimaksud martabak Jepang itu? Apakah benar martabak tersebut asli kuliner Jepang? Rupanya Yono, pemilik Asia Martabak Jepang menamai gerainya dari nama Jepang istrinya, yaitu Yusugi. Mulanya Yono terinspirasi dari martabak Bandung yang enak dan kaya rasa, kemudian ia mulai menciptakan martabak khas ini yang ia jual di tempat kelahirannya.
Asia Martabak Jepang memodifikasi adonan kulit dengan daun pandan sehingga saat matang beraroma wangi dan warnanya menjadi kehijauan. Martabak Jepang ini juga memanjakan para penggemarnya dengan rasa martabak yang sangat luar biasa. Untuk martabak manis khususnya, kebanyakan pembeli akan memberikan nilai 8-9 dari 10. Aroma pandan dari adonanya sangat harum tercium bahkan ketika adonan dituangkan ke pan.
Nah, agar lebih populer, Yono mulai memasukkan beberapa unsur Jepang yang tengah menjadi trend saat ini. Diantaranya, dengan menamakan jenis martabak yang ada mirip-mirip bahasa Jepang. Misalnya Sukike (Susu Kismis Keju), Banzai (Cokelat Kacang Wijen), atau Sukeja (Susu Keju Jagung).
Martabak Jepang dapat diperoleh di depan Apotek Asli Pasar Banjarsari Kota Pekalongan, Jawa Tengah mulai jam 5 sore. Semua jenis martabak di Asia Martabak Jepang dapat dinikmati dengan harga yang sangat terjangkau. Sungguh sebuah pilihan makanan ringan yang menggoyang lidah
dan memanjakan selera kuliner para penyuka martabak.
3. Martabak Pink
Bosan dengan martabak yang rasanya itu-itu saja? Nah, ini dia terobosan baru yaitu martabak pink. Warnanya yang pink ini pun sangat menjual danmenarik perhatian pelanggan, penasaran? Martabak pink merupakan manis rasa strawberryyang memberikan kenikmatan yang luar biasa. Selain lezat, martabak ini pun mempunyai kesegaran sari buah strawberry dan memiliki warna yang unik beda dengan martabak rasa lainnya.Warnanya agak sedikit kemerah-merahan namun menggunakan bahan bahan-bahan alami seperti terigu, mentega, soda kue, telur, garam, gula, dan selai strawberry. Memang penggunaan bahan-bahan alami membuat martabak ini semakin terasa legit dan harum. Strawberry merupakan buah yang memiliki warna yang cukup unik dan lucu, untuk itu Ibu Afin menggunakan buah ini untuk membuat produk inovasinya. Dimulai sejak tahun 2002, wanita kelahiran Bangka ini memulai bisnis martabak pinknya dan naik daun.
Martabak Pink dapat di jumpai di kota Bangka dengan toko yang tidak terlalu besar tapi selalu ramai akan pengunjung. Pasalnya, dalam jam-jam tertentu Anda harus rela antre menunggu giliran demi kenikmatan martabak ini.
By: Dhita Medhavi
