Pada umumnya, usia anak 1-2 tahun secara fisik terdapat adanya growth spurt, yaitu fase dimana terjadinya perkembangan pesat sehingga selera makan anak tinggi dan mau makan banyak. Di usia 2-3 tahun, pertumbuhan fisik melambat, selain secara psikologis ia juga berusaha menegaskan otonominya, sehingga tidak heran selera makannya menurun dan anak sering menolak untuk makan.
Memang susah makan adalah masalah yang umum yang dikeluhkan para orangtua, tapi ada kok tips membantu si kecil membentuk relasi sehat
dengan makanannya. Berikut adalah penjelasannya.
Menurut dr. Grace Judio-Kahl, M.Sc, M.H, CHt, Konsultan Berat Badan dari Shape-Up Indonesia, anak pada usia 2 tahun sudah bisa diajak komunikasi, oleh karena itu biarkan si kecil untuk mempunyai kontrol atas perilaku makannya.
- Sekali-kali cobalah untuk bertanya pada anak apakah ia lapar, katakan kalau si kecil merasa lapar agar bilang ke mama dan meminta makan.
- Boleh juga menggunakan contoh atau cerita, misalnya dongeng tentang “Pangeran lonceng didalam perut, jika lonceng berbunyi (keroncongan) itu tandanya perut harus diisi dengan cara makan”.
Usahakan di usia ini si kecil belajar memahami konsep lapar dan kenyang. Jadi kalau si kecil bilang sudah kenyang, tak perlu memaksanya menghabiskan makanan.
Selain itu, tak perlu khawatir jika si kecil hanya mau makan makanan yang sama setiap hari, memang demikian fase perkembangannya. Walau begitu tetap berikan ia aneka pilihan makanan sehat, ya, Ma.
By : Karina Nindhya