Aku malu menjadi pusat perhatian di sore itu.
Turun dari flat apartemen tempat tinggalku, di dalam lift bertemu dengan seorang pria tampan. Dia terus melihatku dengan senyum simpulnya. “dasar orang aneh, senyum-senyum sendiri.” Pikirku. Diluar gedung apartemen aku menunggu di traffic light sambil menunggu lampu hijau untuk pedestrian.
Di seberang jalan, lagi-lagi ada cowo berondong ganteng yang terus memandangiku.“Ih.. aneh.. aku kan padahal udah punya dua anak. Apa aku ini masih terlihat menarik untuk berondong seumurannya. Yaa.. dia sih memang tampan.. tapi yang aneh, kok murah senyum banget sama aku ya” ge-er plus merasa aneh. Ketika berpapasan dengannya, dia menatapku dengan senyuman termanisnya. Dan tatapannya mengarah pada penampilan hijab ku. “Memang, sejak mengenakan hijab, aku merasa lebih cantik. Tapi, memangnya ada yang aneh dengan hijabku???” aku terus bertanya dalam hati. Aku terus pede melaju berjalan kaki dan berpapasan dengan banyak orang yang tidak sengaja melihatku juga.
Sambil berjalan aku iseng mengamati hijabku, Ouhh..ternyataa…
Aku telah memakai hijab instanku terbalik. Karena pergi dengan terburu-buru untuk berbelanja ke minimarket terdekat, aku lupa berkaca saat memakai hijab. Yang berada di luar adalah hijab yang ada jahitan dalam plus merk brand hijab, di bagian atas terlihat jelas benang- benang jahitan bagian belakang dari aplikasi payet hijab. Aduh,…malunya aku..
—
*pedestrian: pejalan kaki