Mengapa Tubuh Kita Membutuhkan Vitamin C?

Mengenal Vitamin C

Vitamin C dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat, termasuk golongan vitamin antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular. Beberapa karakteristiknya antara lain dapat larut dalam air, sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam. Vitamin C berhasil diisolasi untuk pertama kalinya pada tahun 1928 dan pada tahun 1932 ditemukan bahwa vitamin ini merupakan agen yang dapat mencegah sariawan. Albert Szent-Györgyi adalah ilmuwan yang menerima penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1937 untuk penemuan ini.

Peran Penting Vitamin C

Tidak semua dari kita paham mengenai  manfaat vitamin C untuk tubuh. Selama ini vitamin C atau asam askorbat dikenal peranannya dalam menjaga dan memperkuat imunitas (kekebalan tubuh) terhadap infeksi, menangkal dan mempercepat penyembuhan flu. Pada beberapa penelitian lanjutan ternyata vitamin C juga telah terbukti berperan penting dalam meningkatkan kerja otak. Dua peneliti di Texas Woman’s University menemukan bahwa murid SMTP yang tingkat vitamin C-nya dalam darah lebih tinggi ternyata menghasilkan tes IQ lebih baik daripada yang jumlah vitamin C-nya lebih rendah. Selain itu, kinerja vitamin C membantu membentuk dan memelihara jaringan ikat tubuh, termasuk tulang, pembuluh darah, dan kulit, sehingga mempunyai peran sangat penting dalam memperbaiki dan regenerasi jaringan, mengurangi risiko penyakit jantung, membantu penyerapan zat besi, mencegah penyakit kudis,  dan mengurangi LDL total (lemak jahat) kolesterol dan trigliserida.

Vitamin C diperlukan untuk menjaga struktur kolagen, yaitu sejenis protein yang menghubungkan semua jaringan serabut, kulit, urat, tulang rawan, dan jaringan lain di tubuh manusia. Struktur kolagen yang baik dapat menyembuhkan patah tulang, memar, pendarahan kecil, dan luka ringan. Vitamin C juga berperan penting dalam membantu penyerapan zat besi dan mempertajam kesadaran.  Sebagai antioksidan, vitamin C mampu menetralkan radikal bebas di seluruh tubuh. Melalui pengaruh pencahar, vitamin ini juga dapat meningkatkan pembuangan feses atau kotoran.  Vitamin C juga mampu menangkal nitrit (pengawet dalam makanan kemasan yang dapat menyebabkan kanker).  Penelitian tersebut dilakukan oleh Institut Teknologi Massachusetts yang menemukan, pembentukan nitrosamin (hasil akhir pencernaan bahan makanan yang mengandung nitrit) dalam tubuh sejumlah mahasiswa yang telah diberi vitamin C, ternyata kandungan nitrit berkurang sampai 81%.

 

Akibat Kekurangan Vitamin C

Hipoaskorbemia istilah yang disebut untuk defisiensi asam askorbat, bisa berakibat keadaan pecah-pecah di lidah scorbut, baik di mulut maupun perut, kulit kasar, gusi tidak sehat sehingga gigi mudah goyah dan lepas, perdarahan di bawah kulit (sekitar mata dan gusi), ruam kaki, mudah lelah, lemah otot dan depresi. Di samping itu, asam askorbat juga berkorelasi dengan masalah kesehatan lain, seperti kolestrol tinggi, sakit jantung, artritis (radang sendi), dan pilek

Konsumsi Harian Vitamin C

Kebutuhan harian untuk vitamin C yang direkomendasikan oleh para ahli kesehatan sebenarnya adalah hanya 60 mg. Namun, kebutuhan vitamin C tersebut tergantung pada masing-masing individu. kondisi kesehatan seseorang dan gaya hidup sangat mempengaruhi kebutuhan vitamin C ini. Pada remaja, kebiasaan yang berpengaruh di antaranya adalah merokok, minum kopi, atau minuman beralkohol, konsumsi obat tertentu seperti obat antikejang, antibiotik tetrasiklin, antiartritis, obat tidur, dan kontrasepsi oral. Kebiasaan merokok menghilangkan 25% vitamin C dalam darah. Selain nikotin senyawa lain yang berdampak sama buruknya adalah kafein. Selain itu stres, demam, infeksi, dan berolahraga juga meningkatkan kebutuhan vitamin C.

Untuk memenuhi kebutuhan vitamin C, Anda bisa mendapatkannya dari berbagai buah dan sayuran. Meskipun jeruk dikenal sebagai buah penghasil vitamin C terbanyak, sebenarnya salah besar, karena lemon memiliki kandungan vitamin C lebih banyak 47% daripada jeruk. Buah-buahan sumber vitamin C adalah lemon, anggur, tomat, stroberi, arbei, blackcurrant, jeruk , pomegranate, jambu, papaya, semangka dan buah kiwi. Untuk sayuran adalah  brokoli, paprika hijau, tomat, kubis, asparagus kecambah, kol dan ubi jalar. Sumber lainnya adalah mentega, kentang, ikan, dan hati. [e_SdS]

source: healthymagz

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Security Code * Time limit is exhausted. Please reload the CAPTCHA.