Ada sepasang suami isteri yang selalu cekcok setiap hari. Akhirnya si suami kesal dan pergi ke salah seorang konsultan keluarga dan kesehatan, kebetulan konsultan tersebut juga seorang dokter.
“Dok, saya sudah tidak tahan dengan tingkah isteri saya.”
“ Loh, memang kenapa?”
“Setiap saya berbicara dengannya, dia selalu cuekin saya. Saya menduga dia tuli.”
“Ooh begitu… Gampang lah. Lalu, dia tulinya pada jarak berapa meter?”
“ Lho, memangnya kenapa Dok?”
“Begini, tuli pada jarak 4 meter berbeda dosis obatnya dengan tuli pada jarak 3 meter, 2 meter, apalagi 1 meter.”
“Ooh gitu ya, Dok. Baiklah nanti saya cek dulu ya di rumah.”
Sesampainya di rumah si suami melihat isterinya sedang memasak di dapur.
Kemudian ia mulai mengukur, maka pada jarak 4 meter si suami pun mulai bertanya kepada istrinya.
“Istriku sekarang kamu masak apa?” Ternyata si istri diam saja,
Ia pun sedikit bersabar, melangkah pada jarak 3 meter dari istrinya dan ia bertanya lagi, “Istriku sekarang kamu masak apa?” tidak ada jawaban juga dari isterinya.
Sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, selangkah lagi ia maju pada jarak 2 meter dari isterinya dan kembali bertanya, “Kamu masak apa hari ini?” hasilnya tetap sama, tidak terdengar jawaban dari isterinya.
“Ckckckck…” Ia pun kesal dibuatnya, dan maju selangkah lagi pada jarak 1 meter dari isterinya, “Aku tanya, Kamu masak apaaaaaaaaa?!” kali ini ia mengajukan pertanyaan dengan berteriak.
Tiba-tiba suasana hening sejenak dan istrinya pun berbalik menghadap ke arahnya dengan wajah penuh amarah. Kemudian ia berkata dengan lantang,
“Sudah kubilang 3 kali, aku masak rendang! Rendang!! Rendang!!! Masa sih kamu tidak dengar?!!”
&%$#@*+#$%^&*'”$*#&
Ternyata.. yang pendengarannya kurang bagus adalah dirinya sendiri, bukan si isteri.
***
Dalam kehidupan, setiap hari kita selalu sibuk melihat kekurangan, kesalahan dan kekhilafan orang lain sehingga terkadang tidak menyadari kekurangan dan kekhilafan yang ada pada diri kita. Sebelum memvonis orang lain, ada baiknya kita introspeksi diri terlebih dahulu. Karena introspeksi diri adalah kunci menuju keharmonisan dan kedamaian hidup yang lebih baik. [e_SdS]