Semua bayi menangis, terutama pada awal-awal bayi lahir. Bayi menangis ketika mereka membutuhkan sesuatu, namun dapat juga akibat ada sesuatu yang salah. Bayi menangis, dapat diakibatkan karena popoknya basah, lapar/haus, lelah, bosan, mengantuk, tidak nyaman dengan pakaiannya, kepanasan, kesepian (tidak diperhatikan), atau malah terlalu keberisikan. Karena bayi belum dapat berbicara, dan hanya bisa menangis sebagai orangtua harus aktif mencari tahu mengapa bayi menangis dengan melihat semua kemungkinan yang ada di sekiarnya. Seorang bayi menangis dapat juga karena stres (kurang nyaman) dan tidak dapat tidur dengan baik. Orangtua/pengasuh, terutama ibu yang masih memberikan asi harus memberikan perasaan nyaman kepada bayinya agar dapat merasa tenang. Biasanya bayi akan rewel jika si ibu sedang merasa tidak tenang, bimbang, setres, galau, sedih. Nah, berikut Sharing di Sini mengatasi bayi menangis.
Mengatasi Bayi Menangis
1. Langkah pertama adalah untuk menghilangkan semua penyebab umum yang membuat Anda (Ibu) bersedih. Cobalah atur suasana hati Anda untuk tegar dan merasa tenang/kuat. Gendong dan mendekapnya sehingga ada kontak tubuh.
2. Menenangkannya dengan berbicara dengan nada lembut, mengelus lembut pungungnya dan beri dekapan erat.
3. Beri dia asi (menyusui) atau mengisap botol (dot) yang dapat menenangkannya.
4. Buat suasana di sekitar bayi tenang dan hening, matikan musik yang bising, kecilkan volume televisi atau jauhkan dari suara mesin cuci atau vacum cleaner, misalnya.
5. Periksa pakaiannya. Apakah dia mengompol, buang air besar, atau ada yang salah lainnya, misalnya ada semut yang menggigitnya atau sesuatu yang lainnya yang membuatnya kesakitan.
6. Jika bayi merasa gerah, pindahkan dia di tempat yang lebih sejuk, nyalakan pendingin ruangan atau ganti pakaiannya jika ia merasa gerah dan berkeringat. Mandikan dia dengan air hangat juga dapat berguna untuk memberikan rasa relax dan nyaman pada bayi.
7. Taruh bayi pada tempat berbaring “baby bouncing”, baby stroler atau ayunan bayi. Goyang-goyangkan atau ayun dengan lembut.
8. Jaga porsi makan dan gizi ibu yang sedang memberikan ASI, karena gizi seimbang juga mempengaruhi kesehatan bayi, Cukup serat buah dan sayuran agar bayi tidak susah buang air besar.
9. Mencoba untuk membuat sebuah rutinitas dalam kehidupan bayi, seperti jam tidur, jam bangun tidur, jam mandi, atur pada waktu yang sama setiap harinya.
10. Jika bayi masih berumur bayi baru lahir, sebaiknya jangan terlalu sering dibawa bepergian keluar rumah. Hal ini untuk menghindari rasa kurang nyaman pada bayi baru lahir pada suasana di luar rumah (angin, keramaian, paparan virus, dll).
11. Jika Anda sedang pada suatu acara perkumpulan yang ramai dengan orang-orang, lalu bayi Anda menangis. Sebaiknya segera bawa bayi Anda meninggalkan keramaian yang membuatnya tidak nyaman. Pilih ruangan yang hening untuk menyusuinya atau sekadar menenangkannya. Ini terjadi mungkin dia merasa sumpek, berisik dan kepanasan.
12. Beberapa bayi memiliki periode frustrasi intens, tangisan yang dikenal sebagai kolik. Biasanya dimulai beberapa minggu setelah kelahiran dan meningkatkan pada usia 3 bulan. Kolik sering didefinisikan sebagai menangis lebih dari tiga jam sehari, tiga hari seminggu selama lebih dari tiga minggu pada bayi yang dinyatakan baik-makan, sehat. Tangisan mungkin mulai tiba-tiba dan tanpa alasan yang jelas. Selama episode, bayi Anda mungkin sulit – atau bahkan tidak mungkin – untuk kenyamanan. Apa yang menyebabkan kolik tetap menjadi misteri, dan efektivitas pengobatan bervariasi. Jika Anda khawatir tentang kolik, hubungi penyedia layanan kesehatan bayi Anda. Ia dapat memastikan bayi Anda sehat dan membantu Anda belajar bagaimana merawat bayi kolik.
Semoga bermanfaat
[e_SdS]