Perceraian menjadi salah satu hal yang dianggap biasa di zaman sekarang ini, ada banyak faktor yang melatarbelakangi sebuah perceraian. Yang pada umumnya pihak pasangan yang bercerai lebih sering menyebutnya dengan alasan “ketidakcocokan”. Padahal, semua individu tentu terlahir memiliki sifat yang berbeda dengan individu lain, kekurangan dan kelebihan pasangan seharusnya menjadi sebuah pelajaran untuk menjadi manusia lebih dewasa, lebih baik dan bijaksana, seiring bertambahnya usia perkawinan. Nah, apa sajakah sebenarnya alasan “ketidakcocokan” tersebut? Berikut Sharing di SiniĀ Faktor Penyebab Perceraian Yang Sering Terjadi di Masyarakat Kita, menurut pendapat dari para ahli.
Kurang komunikasi
Penyebab utama hancurnya suatu hubungan rumahtangga disebabkan oleh buruknya jalinan komunikasi antar pasangan. Jika hal ini terjadi maka akan mudah timbul salah paham antar keduanya. Kesalahpahaman menjadi kunci utama terjadinya pertengkaran yang bisa berakibat buruk dalam rumah tangga. Masalah kurangnya komunikasi rentan terjadi pada kasus perkawinan campur (dengan warga asing) , pernikahan beda agama, pernikahan beda kultur.
Merasa diabaikan
Perhatian yang tidak didapatkan dari pasangan membuat jurang pemisah semakin lebar, hal inilah yang ditengarai menjadi salah satu faktor penting terhadap terjadinya kegagalan dalam suatu hubungan. Oleh karena itu, jika tidak ingin bahtera rumah tangga kita mengalami kehancuran, mulailah untuk saling memberikan perhatian pada pasangan masing-masing. Walaupun Anda berdua atau pasangan Anda atau Anda yang terlalu sibuk dengan urusan pekerjaan/kantor, namun berusahalah tetap menjaga romantisme dalam rumahtangga Anda dan pentingnya kebersamaan keluarga.
Perkataan kasar (intimidasi)
Perkataan kasar / tabiat kasar saat berbicara yang sering dilontarkan pasangan sering membuat merasa tidak dihargai oleh pasangan, selain dua hal di atas, alasan ini menjadi penyebab utama terjadinya kehancuran dalam rumah tangga. Apalagi jika ditambah dengan ancaman / intimidasi dari pasangan. Jelas, cara tersebut tidak dibenarkan dan malah menanamkan kebencian dalam hati pasangan. Sebaiknya, hindari kemarahan yang meledak-ledak. Lebih baik diam, saling berintropeksi dan memohon petunjukNya saat Anda/pasangan benar-benar marah besar. Saat sudah tenang, bicarakan semua permasalahan dengan baik dan tutur kata yang lembut terhadap pasangan. Tentu pasangan akan menerima, mendengar dan melaksanakan dengan senang hati apa yang menjadi harapan Anda/pasangan.
Saling curiga ( saling tidak percaya)
Rasa saling curiga biasanya hadir ketika tidak adanya jalinan komunikasi yang baik antar kedua pasangan, buruknya komunikasi akan memicu berbagai permasalahan di masa yang akan datang. Jika pasangan suami isteri sudah tidak saling mempercayai, bagaimana rumahtangga akan berjalan mulus tanpa keributan?
KDRT
Di Indonesia, kekerasan fisik (KDRT / kekerasan dalam rumahtangga) merupakan hal yang paling sering dijadikan alasan seseorang dalam mengajukan gugatan perceraian. Meskipun sudah dilarang oleh negara, namun kekerasan fisik masih banyak terjadi. Sebelum menyakiti pasangan kita, sebaiknya ingat kepada Tuhan atas tanggungjawab yang seharusnya kita jalani terhadap pernikahan, tidak boleh saling menyakiti.
Masalah finansial
Masalah finansial keluarga dapat menjadi pemicu terjadinya konflik dalam rumah tangga, meskipun jarang yang menggunakan alasan ini saat ia mengajukan gugatan perceraian. Namun, jika terjadi ketimpangan pendapatan ekonomi antara suami dan istri, misal pendapatan istri lebih besar, ini juga dapat memicu terjadinya konflik yang berujung perceraian.
Orang ketiga (Tidak setia)
Perselingkuhan yang terjadi dalam perkawinan dapat menghancurkan segalanya, tidak dapat dipungkiri bahwa point ini menjadi hal yang paling sering menyebabkan terjadinya perceraian, yaitu karena hadirnya orang ketiga. Sekali lagi, jika ingin mempertahankan pernikahan Anda, jalani dengan penuh tanggungjawab kepadaNya. Hal ini dapat menjadi pengendali nafsu duniawi semata dan jangan sampai tega menyakiti pasangan resmi kita beserta keluarga, yaitu anak.
Tidak lagi tertarik dengan pasangan
Perselingkuhan dapat terjadi saat seseorang mulai tidak tertarik dengan pasangannya lagi. Rasa bosan sebenarnya merupakan hal yang wajar, namun tidak sepantasnya menggunakan alasan ini sebagai pembenar jika dia telah mengikat janji setia dengan pasangannya. Agar pasangan selalu tertarik, Anda dan pasangan harus menjaga komunikasi dengan baik, saling memahami kekurangan pasangan, menjaga penampilan di depan pasangan, dan selalu menjaga romantisme bersama pasangan.
Masalah dalam rumahtangga adalah wajar terjadi. Jadikan masalah tersebut sebuah pelajaran yang paling berharga untuk Anda dan pasangan. Bicarakan semua permasalahan dengan baik-baik, tidak dengan emosi kemarahan. Jangan pernah mengulang kesalahan yang sama (terutama hal yang menyakiti pasangan), saling berintropeksilah terhadap permasalahan yang terjadi untuk melangkah lebih baik kedepannya dan lebih bahagia bersama, apalagi jika sudah dikaruniai anak. Tidak ada anak yang sesungguhnya bahagia terhadap kondisi perpisahan kedua orangtuanya. [e_SdS]