Maafkan
Kau ingat? Sosok tinggi langsing yang kau pergoki bersamaku di sebuah jamuan makan malam? Ya, Sayang. Aku mendua. Dengannya. Maafkan. Tapi, salahkah aku? Aku tak bisa menafikan perasaan ini. Cintamu hilang. Aku tak bisa merasa lagi. Entah kenapa. Kehadiranmu juga tak lagi berarti. Dan semua itu semakin menjadi sejak kehadirannya. Maafkan. Sudahlah. Tinggalkan aku. Carilah…