Melatih Anak Bersikap Jujur

Tak dapat ditawar lagi, bahwa kejujuran itu penting. Jujur tidak hanya berlaku dalam pekerjaan saja, namun juga dalam berbagai hal dalam kehidupan. Alasan inilah yang membuat anak-anak sedari kecil perlu belajar tentang nilai-nilai kejujuran.

Sebaiknya anda jangan terlalu berharap penanaman karakter kejujuran yang diterima oleh anak-anak sekolah saja. Mengapa? Karena dalam pembentukan karakter anak, lingkungan keluarga memiliki peranan yang jauh lebih besar. Orangtua merupakan contoh atau teladan bagi anak-anaknya. Jadi, jika anda ingin anak berlaku jujur, anda pun harus memulai bersikap jujur terlebih dulu.

Jika anda sebagai orangtua telah berusaha menanamkan kejujuran pada anak, mengapa anak bisa berbohong? Ada beberapa alasan. Pertama, anak merasa kurang diperhatikan orangtua. Anak pun berusaha mencari-cari perhatian dengan berbohong. Anak bisa menceritakan kebohongan tetang hal-hal yang baik, bisa juga tentang hal-hal yang buruk.

Kedua, bisa jadi anak berbohong karena memiliki daya imajinasi yang tinggi. Saat menceritakan suatu hal,  anak bisa melebih-lebihkan sehingga tanpa sadar, anak telah membual atau berbohong.

Solusinya, tentu saja anda perlu menghabiskan waktu lebih banyak dengan putri-putri anda. Apabila waktu bersama buah hati terbatas karena kesibukan anda, tingkatkan kualitas kebersamaan bersama mereka. Namun, jika anak memiliki daya khayal tinggi, ajaklah anak merangkai sebuah cerita yang berisi teladan-telan yang baik (cerita terpuji) dan lakukan ini dalam suasana permainan atau cerita sebelum tidur. Hanya saja, anda perlu memberi tahu anak tentang perbedaan antara kebenaran dengan dunia imajinasinya.

Mengajarkan kejujuran pun bisa dimulai dari hal-hal sederhana. Misalnya, anda bisa menanyakan aktivitas anak selama di sekolah, seperti apakah ia berkelakuan baik kepada guru dan teman. Bisa juga menanyakan tetang uang kembalian setelah anak jajan sendiri.

Sebagai orangtua, anda pun perlu membiasakan berkata jujur pada anak. Misalnya, saat akan pergi bekerja setiap hari, katakan pada mereka bahwa anda akan pergi bekerja untuk membelikan susu dan makanan enak untuk mereka.

Anda juga perlu mengajarkan bahwa perbuatan yang tidak jujur memiliki konsekuensi tersendiri. Sebagai contoh, ketika ketahuan berkata bohong, pancinglah agar si kecil mengatakan hal yang sebenarnya, namun dengan nada yang lembut dan penuh kasih sayang. Jangan sampai membentak/menghakiminya dengan nada keras, karena hal ini malah akan semakin membuat anak takut dan akhirnya menyembunyikan kebenaran dari anda. Jika mereka memang bersalah, ajarkan mereka untuk meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.

2 thoughts on “Melatih Anak Bersikap Jujur

    1. Dear pak Teguh, Terimakasih sudah berkunjung di web kami. cara mengajarkan anak biar bersikap jujur dalam pergaulan sehari-hari bisa dimulai dari keluarga, yaitu diantaranya
      1. dengan memberi contoh dari orang tua ke anak, misalkan anda mendapatkan telp kemudian anda berkata bahwa anda tidak ada padahal anda ada di rumah, apalagi waktu anda mengatakan hal tsb anak anda mendengarkan. Nah, dari hal kecil sprti itu akhirnya mjd penanaman di otak anak anda untuk menirunya.
      2. Yang lainnya misalkan, jujur terhadap perasaan anda sendiri. Ketika anak menangkap raut cemas atau sedih pada wajah Anda, jangan katakan, “Tidak ada apa-apa. Mama baik-baik saja.” Ia perlu paham bahwa memendam perasaan dan berpura-pura tidak terjadi apa-apa itu tidak baik. Ini simple tapi akibatnya juga bisa mjd buruk.
      3. Yang terakhir dari saya adalah latih kepercayaan diri anak. Anak yang percaya diri jarang memutarbalikkan kenyataan. Temukan cara untuk membuat anak nyaman terhadap diri sendiri. Luangkan lebih banyak waktu berdua dengan anak, kenalkan dengan berbagai aktivitas baru dan hargai prestasi yang ia capai.

      semoga bermanfaat, salam
      Nadya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Security Code * Time limit is exhausted. Please reload the CAPTCHA.