Mobil matik kian memang semakin menjadi primadona. Kemudahan penggunaan adalah salah satu alasannya. Namun, mudah bukan berarti tanpa masalah. Berikut saya sharing di sini beberapa hal yang perlu anda ketahui Di dalam gearbox mobil matik, terdapat cairan yang bernama Automatic Transmission Fluid (ATF). Selain sebagai pelumas, ATF juga berfungsi sebagai mediator yang diperlukan dalam prinsip hidrolis gearbox mesin bertransmisi otomatis. Peran ATF sebagai mediator terutama adalah untuk mengatur perpindahan gigi dan merapatkan plat kopling.
Setiap friksi yang terjadi di plat kopling menghasilkan muatan pengotaminasi. Maka dari itu, penurunan tingkat kekentalan ATF merupakan hal yang tidak bisa dihindari karena disebabkan oleh kontaminasi selama masa pemakaian tersebut. Kekentalan dari ATF ini harus diperiksa secara berkala karena tingkat kekentalan yang menurun akan menyebabkan berkurangnya tekanan dalam fungsinya sebagai mediator.
Slip kopling merupakan salah satu gejala kerusakan mesin transmisi otomatis. Gejala ini dapat dirasakan akibat terjadi ketidakseimbangan anatara putaran mesin dengan laju kecepatan mobil. Apabila terjadi, pengemudi akan mendapatkan suara mesin yang meraung di putaran tinggi, sedangkan mobil berjalan dengan akselerasi yang tidak seimbang dengan deru suara mesin.
Selain itu, masalah lain yang sering ditemukan dalam mesin transmisi otomatis adalah perpindahan gigi persneling yang menyentak. Pada mesin yang tidak bermasalah perpindahan persneling terasa halus dan tidak menyentak. Untuk mengetahui hal ini, anda dapat mengeceknya dengan memasukkan perseling ke posisi D atau R, lalu lepaskan rem.
Bila tidak ada masalah, maka mobil akan langsug bergerak. Namun, jika mobil tidak bergerak, berarti ada masalah pada transmisi otomatis. Segera bawa mobil anda ke bengkel jika mengalami hal ini sebelum kerusakan bertambah parah.
Untuk menjaga agar mesin transmisi otomatis dapat lebih awet, biasakan untuk menunggu mobil berhenti dengan sempurna terlebih dahulu sebelum memindahkan tuas kopling ke posisi P. membiarkan mobil terparkir dalam posisi D juga sebaiknya dihindari agar plat kopling senantiasa awet.
Saya baru saja beli mobil Ford Laser Ghia (Ex-Sin) 1.6 tahun 97, Automatic. Modelnya berbeda dengan Laser Ghia Indonesia.
Pada dasarnya, saya lebih suka dengan mobil manual. Tapi di Batam hampir 90% mobil yg ada adalah mobil automatic.
Ketika di test sebelum membeli, transmisi matic nya tidak mengalami masalah apapun. Hingga akhirnya, terbelilah mobil ini.
Kemudian, 3 hari setelah mobil terbeli.. Mulailah muncul masalah pada transmisi automatic nya..
Ketika mobil berjalan dalam posisi tuas berada di D, tiba2 terjadilah hentakan seperti terjadi perpindahan gigi.
Terlihat di indicator di dasboard, sensor HOLD pada ford laser (atau pada mobil lain adalah O/D = Over Drive) menyala berkedip2..
Cara untuk me-normal kan kembali adalah memberhentikan kendaraan, kemudian mengembalikan tuas ke posisi N dan tekan tombol Hold (O/D) hingga sensor pada dashboard mati.
Mohon informasinya untuk masalah ini.
Kira2 apa masalah yg terjadi dan apa solusinya..
Terima Kasih,
Salam..
Indra Putra