9 Teladan Bagi Kaum Bapak

Kaum lelaki yang telah menikah memang mempunyai tanggungjawab yang besar kepada keluarga, bukan hanya sebagai pemimpin dan pencari nafkah saja tetapi juga bisa berperan serta dalam pertumbuhan anak. Untuk itu Sharing Di Sini akan berbagi informasi mengenai Teladan Bagi Kaum Bapak menurut Ray Higgins yang bisa memberikan masukan dalam berkeluarga. Menurut Ray Higgins membuat 9 teladan atau contoh bagi kaum bapak, dengan catatan bahwa tidak semua orang dapat menjalankan setiap peran dan bahwa beberapa orang menjalankan perannya dalam cara-cara berbahaya.

1. Ayah Sebagai Pemimpin

Seorang ayah yang otoriter akan menunjukkan kepada anak-anak penggunaan kekuasaan yang salah untuk alasan-alasan pribadi. Tugas seorang ayah untuk menjadi pemimpin yang baik yang bisa dicontoh oleh seorang anak. Untuk itu jadilah contoh yang baik buat anak anda, jangan terlalu otoriter. Seorang anak tidak hanya membutuhkan materi karena selain itu mereka juga membutuhkan perhatian, kasih sayang, dan juga keterlibatan orang tua dalam setiap hari-harinya.

2. Ayah Sebagai Laki-laki

Anak-anak kita berpikir tentang sesuatu yang berbeda ketika mereka berbicara kepada ayah dibanding kepada ibu, dan mereka membutuhkan keduanya. Disini  kurangnya komunikasi antara ayah yang membuat pikiran anak berbeda ketika berbicara dengan ayahnya. Ini bisa membuat  kondisi mental sang anak tidak baik. Bahkan ada beberapa anak yang memiliki rasa segan dan takut kepada ayahnya karena kurangnya komunikasi.

3. Ayah Sebagai Pencari Nafkah

Para ayah memang sebagai pencari nafkah utama, untuk itu mereka bekerja demi mendukung keluarga mereka. Tetapi ada pula kaum lelaki yang memiliki pemikiran sempit,  membawa hadiah tetapi tidak mengasuh anak-anaknya. Banyak kaum lelaki tinggal lebih lama di kantor untuk memenuhi kebutuhan uang bagi keluarga ketika mereka seharusnya tiba di rumah lebih awal untuk memenuhi kebutuhan emosional keluarga. Untuk itu, pembagian waktu kepada keluarga sangatlah penting.

4. Ayah Sebagai Pengasuh

“Anak-anak butuh pengasuhan” dan hal itu tidak seharusnya dipandang sebagai tindakan yang

tidak menunjukkan kejantanan (anti maskulin). Kita disini bisa berbagi mengasuh anak dengan istri, semisal jika istri sedang mengerjakan pekerjaan rumah, sang bapak ayah bisa menemani anak belajar atau bermain. Ini merupakan hal wajar, karena dengan begitu anda akan  mengetahui langsung mengenai kesulitan yang dihadapi anak dan atau tumbuh kembangnya anak.

5. Ayah Sebagai Pengajar

“Cara paling berpengaruh bagi ayah mengajar anak-anaknya adalah melalui diri sendiri.” Memang mencari nafkah adalah kewajiban seorang ayah tetapi bukan melulu tentang materi saja. Hal ini perlu diperhatikan karena memang sangat krusial dalam mendidik anak. Ada beberapa hal yang memang ibu mungkin kurang maksimal dalam mengarahkan dan mendidik anak dan inilah yang mungkin menjadi bagian dari peran seorang ayah untuk mendidik anak. Figur seorang ayah tentunya sangat penting dalam perkembangan anak.

6. Ayah Sebagai Pelindung

Seorang ayah seharusnya bisa menjadi tempat berlindung untuk anak. Bantulah anak-anak mengantisipasi bahaya. Akan tetapi jika orangtua terlalu melindungi, anak-anaknya dapat menjadi terlalu tergantung dan tidak dapat mengambil risiko. Untuk itu berikanlah sesuai kebutuhan mereka. Komunikasi sendiri bisa dibangun dengan cara mengobrol, mendongeng, menanyakan hari-harinya disekolah dan senantiasa menanyakan hasil belajarnya disekolah. Interaksi seperti inilah yang seharusnya dibangung oleh ayah kepada anak sehingga anak akan senantiasa rindu sang ayah setiap hari.

7. Ayah Sebagai Orang yang Disiplin

“Anak-anak membutuhkan batasan. Mereka tidak cukup bijaksana untuk menetapkan semua aturan bagi diri mereka sendiri”. Dua perbedaan besar yang harus dihindari yaitu melimpahkan semua disiplin kepada para ibu dan mengkaitkannya kepada anak-anak hanya sebagai seorang yang berpegang pada disiplin. Tidak seharusnya ayah menjadi begitu lemah oleh karena anak-anaknya dapat tumbuh tanpa mengetahui cara untuk menetapkan batas-batas dan menjaga diri mereka sendiri dari masalah-masalah. Juga, mereka dapat menjadi marah jika mereka terlambat mencoba, tidak berhasil untuk melaksanakan aturan-aturan.

8. Ayah Sebagai Sahabat

Seorang Ayah yang akan menerima anak-anaknya sebagaimana adanya mereka, yaitu mereka kaum ayah yang menikmati kehidupannya bersama dengan anak – anaknya . Ada anak-anak mengenal ayahnya sebagai seorang musuh dan bukan sebagai seorang sahabat. Sebagai contoh seorang ayah bisa masuk dalam setiap kegiatan yang dilakukan anak.

9. Ayah Sebagai Pelatih

Ajarkan anak-anak “cara untuk bersaing dan bekerja sama,” tetapi hindari setiap tekanan untuk menjadi yang “menang-kalah.”

Sumber : Parenthood Mgz, edit by NE

  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Security Code * Time limit is exhausted. Please reload the CAPTCHA.