Bagi para trader profesional pasti sudah tau apa itu Stock Options, atau biasa disebut Options saja.
Options adalah surat kontrak yang dijual oleh satu pihak kepada pihak lain, yang memberikan hak kepada pembelinya, tapi bukan berupa kewajiban, untuk membeli (Call) atau menjual (Put) saham pada harga tertentu dan pada jangka waktu tertentu.
Jadi Options adalah produk turunan dari saham. Sebuah Options yang memberikan hak untuk membeli saham pada harga tertentu disebut Options Call, dan sebaliknya sebuah Options yang memberikan hak untuk menjual saham pada harga tertentu disebut Options Put.
Contoh analogi tentang Options adalah sebagai berikut:
Si A menjual rumahnya seharga Rp 100 juta. Si B tertarik untuk membelinya, namun karena tidak mempunyai uang Rp 100 juta, si A membuatkan surat kontrak kepada si B untuk membeli rumahnya seharga Rp 100 juta dengan jatuh tempo rumah harus dibeli 1 tahun ke depan. Kemudian Si B membayar si A sebesar Rp 1 juta dan mengantongi surat kontrak tersebut.
Setelah 6 bulan, ternyata harga rumah tersebut naik menjadi Rp 200 juta. Langsung saja si B membayar si A sebesar Rp 100 juta karena sudah mempunyai surat kontrak untuk pembelian rumah seharga Rp 100 juta. Setelah transaksi pembelian rumah, si B bisa menjual rumahnya sesuai harga pasaran saat itu yaitu Rp 200 juta dan mendapatkan untung Rp 100 juta. Atau bisa saja Si B menjual surat kontraknya saja kepada orang lain dengan harga Rp 2 juta dan mengantongi keuntungan Rp 1 juta.
Skenario lain, setelah 6 bulan ternyata harga rumah turun menjadi Rp 50 juta. Si B tetap harus membeli rumah tersebut seharga Rp 100 juta seusai dengan harga yang tertera di kontrak.
Akhir-akhir ini Options menjadi populer di kalangan investor karena memiliki kelebihan tersendiri. Banyak trader yang menghabiskan puluhan juta atau bahkan ribuan dollar untuk mengikuti workshop Options di akhir pekan.
Berikut ini adalah beberapa kelebihan Options:
- Return of Investment (ROI) yang tinggi. Options trading dapat menghasilkan keuntungan investasi 100%, 200%, 400%, bahkan tak terbatas.
- Likuiditas tinggi. Seorang investor dapat menjual dan membeli Options tanpa adanya gagal serah, artinya pasti ada pihak lain yang akan menerimanya.
- Membutuhkan modal yang relatif kecil. Harga Options bisa sebesar hanya 1% dari harga saham turunannya. Itulah mengapa orang dapat bertransaksi Options hanya dengan modal 1 juta atau 3 juta rupiah saja.
- Leverage (daya ungkit) yang tinggi. Dengan modal yang dikeluarkan sedikit, dapat menghasilkan keuntungan yang besar sampai ratusan persen.
- Resiko yang diterima hanya sebesar modal yang digunakan.
Namun demikian, bisnis yang memiliki keuntungan besar biasanya memiliki resiko yang besar, demikian juga dengan Options. Diperlukan manajemen resiko dan keahlian analisa yang cukup matang supaya dapat terhindar dari kerugian dalam dunia trading Options.
Selain itu psikologi trading juga berperan amat penting jika kita terjun ke dunia investasi Stock Options. Konon katanya, hanya 20% dari mereka yang sukses menjadi trader profesional adalah mereka yang menguasai yang namanya psikologi trading, sedangkan 80% sisanya adalah trader yang gagal dan menyalahkan trading sama dengan judi karena mereka tidak menguasai psikologi trading dengan benar.