Para orangtua tentu akan merasa kecewa ketika mengetahui bahwa si buah hati ternyata telah berbohong. Padahal, Anda tidak pernah mengajarinya untuk berbuat demikian. Apakah kebiasaan buruk ini akan hilang dengan sendirinya ketika ia tumbuh dewasa? Namun, kekhawatiran tentu akan muncul jika kebiasaan berbohong akan terbawa hingga usia dewasa. Jelas ini menjadi suatu kekhawatiran tersendiri bagi para orangtua.
Sebagai orangtua, tentu Anda mengharapkan agar si kecil bisa menjadi pribadi yang jujur. Tapi, terkadang pengaruh dari teman-temannya juga bisa membuat si kecil menjadi pembohong. Berikut Sharingdisini beberapa cara menghadapi anak yang suka berbohong.
1. Beri pelajaran moral
Cobalah untuk menasehati anak Anda dengan cara yang bijak dan lembut, bahwa berbohong adalah perbuatan yang tidak baik. Nasehat dari orangtua biasanya akan lebih mudah diterima ketimbang nasehat dari guru. Bekali anak dengan pelajaran moral dan bekali juga dengan pelajaran agama yang cukup. Selain dari sekolah dan agama, Anda juga dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti sering membacakan dongeng, menemani putra-putri membaca buku cerita yang bermuatan moral yang baik, seperti kejujuran. Sehingga ia paham dengan yang sebaiknya dilakukan (tindakan terpuji/jujur) dan yang tidak baik harus dihindari (bohong).
2. Beri Contoh yang baik
Anak-anak belajar berperilaku dengan meniru dan mencontoh. Anak akan dengan mudah menangkap sesuatu yang dilakukan orang di sekitarnya. Jadi, berikan contoh yang baik untuk anak Anda dengan selalu berkata jujur.
3. Awasi pergaulannya
Peran serta pengawasan orangtua sangatlah penting untuk kepribadian anak. Cobalah awasi anak Anda ketika dia sedang bermain bersama temannya. Jangan biarkan teman bermainnya itu membuat pengaruh buruk pada si kecil.
4. Ketahui Alasannya
Ketika mengetahui anak berbohong, Anda jangan langsung marah. Cari tahu alasan mengapa anak berbohong, apakah dia berbohong karena takut dimarahi atau karena hal yang lainnya. Jika sudah tahu alasannya, barulah Anda boleh mengambil sikap.
5. Beri hukuman
Hukuman ini tidak harus dengan kekerasan. Anda bisa memberikan hukuman seperti melarangnya bermain, tidak mengabulkan keinginannya misal untuk membeli mainan/beli snack kesukaannya, melarang menonton TV, atau bermain game. Hukuman ringan namun tegas semacam itu sudah cukup untuk memberikan si kecil peringatan agar tidak berbohong lagi.
6. Jalin komunikasi dan kedekatan dengan Anak
Ketika hubungan orangtua dan anak sangat hangat, dekat dan penuh kasih sayang, maka anak tidak akan segan untuk selalu berkata jujur, walaupun ia melakukan suatu kesalahan / kenakalan. Jangan menerapkan pola didikĀ yang kejam / galak / arogan dalam keseharian, hal tersebut malah akan membuat jarak antara anak dan orangtua, membuat anak-anak takut kepada orangtuanya sendiri, sehingga ia memilih untuk berbohong dan menutup isuatu hal, karena takut.
Terus berikan support untuk anak agar selalu berperilaku yang baik agar dia bisa menjadi generasi yang jujur. Semoga bermanfaat.