Banten selama ini identik dengan wisata pantainnya. Namun, di daerah ini jugalah kita dapat menemukan wisata budaya yang masih asri dan belum pernah tersentuh oleh derasnya arus globalisasi.
Baduy, adalah salah satu perkampungan dan sekaligus tempat wisata yang masih asri dan belum pernah tersentuh bahkan bisa dibilang masyarakat baduy lebih menolak terhadap derasnya arus globalisasi yang mereka anggap dapat merusak alam. Untuk mencapai ke ke kampung baduy yang terletak sekitar 40km dari Rangkas Bitung, Banten. Anda dapat menggunakan mobil pribadi, bis ataupun kereta.
Dengan total penduduk sekitar 8000 orang dan memiliki luas sekitar 5000 hektar, wilayah suku baduy ini terbagi menjadi 2 bagian yaitu suku baduy dalam dan suku baduy luar. Perbedaan dari suku baduy dalam dan suku baduy luar adalah jika suku baduy dalam menggunakan pakaian putih-putih yang artinya mereka masih suci dan belum terpengaruh oleh adanya arus globalisasi. Sedangkan untuk baduy luar mereka mengenakan pakaian serba hitam yang artinya jiwa mereka sudah tercampur oleh adanya arus globalisasi.
Ketika anda memasuki terminal ciboleger, anda akan di sambut oleh sebagian masyarakat suku baduy luar yang menawarkan diri mereka untuk menjadi pemandu wisata sekaligus porter yang bisa membantu membawakan barang-barang anda sampai ke baduy dalam. Anda tidak perlu khawatir, karena sebagian besar masyarakat suku baduy luar sudah lancar berbahasa indonesia.
Perjalanan dimulai dari terminal ciboleger, setelah beberapa menit mata anda akan di suguhkan oleh rumah – rumah suku baduy luar yang masih terbuat dari bahan jerami. Di daerah baduy luar anda masih diperbolehkan untuk melakukan aktifitas menggunakan gadget anda seperti mengambil gambar. Setelah berjalan mengahabiskan waktu sekitar 1 sampai 2 jam anda akan menemukan jembatan kecil yang memisahkan antara baduy luar dan baduy dalam.
Ketika anda telah melewati jembatan tersebut barulah anda dapat merasakan ke asrian dari suku baduy dalam tersebut. Di baduy dalam anda dapat mendengarkan kicauan-kicauan burung, desiran sungai – sungai dan juga pemandangan yang indah dari alam. Ketika anda telah sampai di titik akhir perjalanan, anda dapat bermalam di salah satu rumah milik suku baduy tersebut. Dan ketika anda telah berada di suku baduy dalam anda akan merasakan bagaimana rasanya kembali ke alam seperti tidak adanya listrik, tidak adanya kamar mandi, tidak diperbolehkannya menggunakan gadget, sabun dan sikat gigi di daerah sekitar baduy dalam. Tapi tidak usah khawatir karena sungai kecil yang terdapat di daerah baduy dalam tersebut dapat anda pergunakan sebagai pengganti kamar mandi ketika anda bermalam di daerah baduy dalam.
Penulis :
Astri Rizkia Damayanti