Sejauh Apa Kesiapan Anda Menghadapi ASEAN Community 2015?

ASEAN

Seberapa seringkah anda mendengar  ASEAN Community 2015? Seberapa kenal kah anda  dengan ASEAN Comminty 2015? Sadarkah anda mengenai hal ini?

Akhir tahun 2015 nanti, akan ada hal yang begitu baru bagi Indonesia. Negara yang terletak di Asia Tenggara ini akan menghadapi era yang menantang ditahun 2015 yang dikenal dengan ASEAN Economic Community, yang disepakati bersama oleh semua negara di wilayah Asia Tenggara. Dengan bergabungnya Indonesia kedalam ASEAN Community maka secara otomatis Indonesia akan membuka diri. Konsep utama dari  ASEAN Economic Community adalah menciptakan ASEAN sebagai sebuah pasar  tunggal dimana terjadi free flow atas barang, jasa, produksi, investasi serta penghapusan tarif bagi perdagangan antar negara ASEAN yang kemudian diharapkan dapat mengurangi kemiskinan dan kesenjangan ekonomi diantara negara ASEAN. Namun apakah hal ini kemudian menguntungkan bagi sejumlah SDM yang berada di Indonesia?

Yang menjadi wacana menarik saat ini adalah, apakah orang-orang Indonesia siap menghadapi kebebasan yang begitu bebas ini? Bebasnya orang-orang masuk ke negara lain di wilayah ASEAN baik itu melakukan perdagangan maupun mencari kerja mejadi ancaman bagi sejumlah penduduk Indonesia. Pendidikan yang belum merata menjadi salah satu faktor akan tidak siapnya Indonesia menghadapi era ASEAN Community tahun depan.

Merujuk sebuah penelitian yang menyatakan bahwa sistem pendidikan Indonesia menempati peringkat terendah di dunia. Berdasarkan tabel liga global yang diterbitkan oleh firma pendidikan Pearson, sistem pendidikan Indonesia berada di posisi terbawah bersama Meksiko dan Brasil. Tempat pertama dan kedua ditempati Finlandia dan Korea Selatan, sementara Inggris menempati posisi keenam. Peringkat itu memadukan hasil tes internasional dan data, seperti tingkat kelulusan antara tahun 2006 dan 2010. Sir Michael Barber, penasihat pendidikan utama Pearson, mengatakan, peringkat disusun berdasarkan keberhasilan negara-negara memberikan status tinggi pada guru dan memiliki “budaya” pendidikan.

Menelaah hasil tabel liga global, sudah pasti membuat kita sebagai orang Indonesia prihatin. bahwasanya kita harus lebih cerdas dan mengasah skill kita lagi untuk menghadapi ASEAN Community 2015. Bebasnya orang-orang yang berada di Asia Tenggara masuk ke negara ASEAN manapun membuat kita harus lebih serius dalam bersikap. persaingan yang ketat dalam hal lapangan kerja akan terjadi. Warga negara Filipina yang memiliki mata uang rendah namun memiliki skill yang baik dalam hal menguasai  bahasa internasional serta kinerja yang baik menjadi ancaman tersingkirkannya SDM Indonesia mendapatkan pekerjaan di negara sendiri lantaran perusahaan akan lebih memilih mempekerjakan tenaga kerja yang ahli namun memberikan gaji yang minimal karena rendahnya mata uang Filipina dibanding mata uang rupiah.

Belum lagi ancaman produk dalam negeri. Indonesia dengan 260 juta penduduk yang mana merupakan populasi terbesar menjadi sasaran empuk investor dalam menjual produk mereka ke negara Indonesia dengan kualitas yang baik dan harga yang murah akan membuat produk dalam negeri sendiri tersingkirkan.  Seperti produk Cina yang sudah menjamur di Indonesia.

Dua hal ini seharusnya menjadi acuan kita dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi ASEAN Community 2014. Sudah seharusnya orang Indonesia lebih sadar dan melek lagi akan pendidikan dan tekhnologi. Sudah seharusnya Indonesia lebih memberikan perhatian yang besar lagi dalam hal mengasah softskill serta hardskill mereka. Terbukanya Indonesia membuat persaingan juga akan semakin ketat terutama dalam hal kemajuan ekonomi personal. Mau tidak mau kita harus tetap membuka diri terhadap perkembangan era untuk menjadi negara maju. Jadi, seberapa besarkah kesiapan anda tahun depan?.

Oleh Elva G. Kartika

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Security Code * Time limit is exhausted. Please reload the CAPTCHA.