Setiap detik, sebuah momen indah terjadi dan tercipta di depan mata kita. Banyak yang menyuruh untuk menikmati setiap detiknya, literally. Terlebih, saat lebih banyak dari kita yang sibuk dengan gadgetnya masing-masing daripada menikmati kebersamaan yang tengah dimiliki.
Namun, tak bisa dipungkiri juga bahwa terkadang terdapat beberapa momen yang memang wajib untuk diabadikan. Agar bisa diceritakan dan dikenang untuk beberapa saat lamanya. Atau untuk ditunjukkan kepada orang-orang yang juga berhak menikmati momen-momen spesial tersebut. Kemampuan manusia untuk mengabadikan sebuah momen yang hidup ke dalam sebuah media yang dapat dilihat untuk waktu yang lama ini, sungguh menakjubkan. Dan seiring bertambahnya waktu, semakin mudah pula cara mengabadikan momen tersebut.
Berikut merupakan empat momen yang layak kamu abadikan dan jadikan sebuah pengingat kenangan manis;
1. Momen pertama bayi
Saat pertama kali bayi berdiri, pertama kali dia melangkah, pertama kali dia memakan makanannya sendiri, dan semua momen pertama bayi wajib diabadikan. Karena biasanya yang beruntung menjadi saksi semua momen itu hanya si ibu, sementara ayah yang sedang bekerja di luar rumah jarang memperoleh kesempatan untuk menyaksikannya.
Kesalnya, kadang momen-momen berharga ini muncul mendadak begitu saja. Tanpa peringatan, tiba-tiba si bayi berdiri dan melakukan langkah pertamanya. Kesempatan untuk mengabadikan langkah pertama bayi ini hanya hadir dalam beberapa detik. Oleh karena itu akan sangat sayang sekali, jika tidak bisa memanfaatkan beberapa detik itu dengan sebaik-baiknya.
Hal yang paling menyebalkan terjadi saat yang menjadi masalah adalah kamera yang tidak mau bersahabat. Sebuah kamera yang bisa diakses dengan cepat, dalam keadaan apapun dan mampu mengambil beberapa foto dalam sekali tekan. Biasanya kamera yang paling teapat adalah kamera smartphone karena smartphone adalah benda yang sehari-hari selalu berada di dalam tangan kita. Sejauh ini saya suka sekali dengan smartphone vivo xshot yang kameranya dapat diakses dengan cepat saat ponsel berada dalam keadaan apapun.
2. Momen penentu
Detik-detik saat bola memasuki gawang atau perbedaan beberapa centimeter pemenang pertama lomba pacuan kuda dengan pemenang kedua. Semua kejadian yang terjadi secepat kilat dan menjadi penentu dari sebuah pertandingan. Yang menyebalkan dalam mengabadikan momen ini adalah, ia terjadi begitu cepat dan tiba-tiba. Apalagi jika kamera yang kamu pakai butuh beberapa saat untuk meng-capture momen itu setelah sutternya kamu tekan. Saya sungguh takjub dengan kemampuan smartphone yang mampu merekam kejadian 0.3 detik sebelum shutternya ditekan. Smartphone dengan kemampuan inilah yang paling pas untuk menangkap momen kuda melewati garis final, sebelum seluruh badannya berada di luar garis.
3. Ekspresi baru si manusia mungil
Bayi lagi. Yap, semua tingkah polah manusia kecil ini memang selalu menyenangkan untuk diabadikan. Entah itu ekspresi kagetnya, ekspresi marahnya, ekspresi kesal, senyum, tertawa, bahkan ekspresi herannya. Masalahnya banyak orang tua yang kesulitan mencari cara agar anaknya dapat menatap ke kamera saat difoto. Kamera yang dilengkapi dengan baby mode biasanya mampu mengeluarkan suara yang menarik sehingga bayi tertarik untuk menengok ke kamera. Saat bayi menengok, kamera akan otomatis mengambil gambarnya.
4. Momen menakjubkan
Kunjungan ke sebuah tempat baru yang menyajikan pemandangan yang membuat kamu menahan nafas. Saya yakin sih tidak akan ada kamera yang benar-benar mampu menghasilkan foto yang membuat kamu merasa berada benar-benar di sana. Permasalahannya adalah kadang momen itu hadir saat malam dimana kapasitas cahaya yang ada di sekitarmu rendah. Karena itu, dibutuhkan sebuah kamera dengan bukaan yang cukup besar dan mampu mengurai noise dari hasil fotomu akan menjadi barang yang sangat berharga. Karena momen-momen ini bisa saja sangat jarang terjadi.
Well itulah beberapa momen dalam hidup yang hanya datang sekali dan layak untuk diabadikan. Selalu gunakan smartphone yang siap sedia menangkap saat momen itu datang. Kamu tak mau kenangan itu habis begitu saja bukan?
Artikel oleh Alfi Ramadhatillah