The world is a book and those who do not travel read only one page
Tulisan ini hanya untuk kamu yang berjiwa muda. Yang setiap harinya mencari sebuah nilai baru dari kehidupan manusia yang berbeda. Untuk kamu yang ingin membuktikan setiap perkataan orang mengenai sebuah daerah apakah semuanya benar. Yang bosan dengan rutinitas menjemukan dan menginginkan sebuah tantangan baru. Untuk kamu yang hidup dan bernafas dari setiap senyum wajah-wajah baru.
Bumi kita memiliki luas tak kurang dari 510.072.000 km2, setiap km2nyamenyimpan cerita tersendiri. Ada yang bilang bahwa bumi ibarat sebuah buku, mereka yang tidak pernah berpetualang ibaratnya hanya membaca satu buku. Saya lebih suka mengatakan bahwa dunia ibarat cerita yang dituliskan dalam buku berseri. Mereka yang tidak pernah berpetualang ibaratnya hanya membaca satu buku, ceritanya selesai, tapi hanya dari satu buku. Sementara di luar sana tersebar ribuan buku dengan beragam cerita berbeda. Adakah yang sudah membaca seri buku Ilana Tan? Empat buku yang berkaitan dengan musim. Jika kamu membaca salah satu bukunya, tenang saja, kamu akan mendapatkan sebuah cerita utuh yang selesai. Tapi ada cerita lain yang entah bagaimana caranya berhubungan dengan buku yang kamu baca.
Saya seorang petualang amatir, ingin berbagi cerita kepadamu bahwa petualangan seru itu dimulai dengan cara yang sederhana, asalkan jelas dan pasti.
1. Tentukan Waktu
Buat waktu untuk berpetualang. Jangan terjebak dalam definisi manusia-manusia yang tak keluar sejengkalpun dari ruang kerjanya karena merasa tak punya waktu. Buat waktumu. Sempatkan. Mungkin dengan memanfaatkan cuti, bekerja lebih saat weekend, dan berhenti menunda-nunda.
2. Tentukan Tujuan
Tempat populer mungkin memang indah dipandang mata. Atau juga menawarkan hiburan yang menarik hati. Tapi jika kamu ingin sebuah cerita yang lebih baru, sebuah pandangan segar tentang hidup, berpetualanglah ke tempat-tempat paling terpencil. Gali nilai hidup dari orang-orang yang tidak terekspos dunia luar dan hanya hidup dengan golongan mereka sendiri. Jadi tentukan tujuan dari petualanganmu, hiburan menarik kah atau sebuah nilai dan budaya baru.
3. Pack Barang-barangmu Seefesien Mungkin
Berpetualang berarti meninggalkan hal-hal yang biasa kamu lakukan dan menikmati semua hal baru. Itu juga berarti meninggalkan barang-barang tak berguna dan hanya membawa barang yang paling kamu butuhkan saja. Bahkan, kalau bisa bawalah barang yang paling ringan supaya petualanganmu menyenangkan. Apalagi jika tujuanmu adalah tempat terpencil yang mungkin saja sulit dijangkau oleh transportasi umum. Tinggalkan koper dan segala keriwetan hidup, cukup bawa satu backpack.
Beberapa tips packing berikut mungkin dapat membantumu mengeksplor titik-titik terpencil di bumi.
– Bawa pakaian dan sepatu yang bisa saling dipadu padankan. Apalagi jika kamu berdiam di satu tempat lebih dari lima hari. Gulung baju dan ikat dengan karet gelang agar gulungan bajumu tidak terurai tanpa sengaja.
– Hindari membawa beberapa gadget. Iya, ini penting. Banyak backpacker amatir seperti saya yang ingin mengabadikan momen-momen berpetualang dan membawa kamera tambahan. Padahal bukan fotografer petualang. Hanya agar fotonya lebih bagus aja. Kenyataannya di lapangan? Ribet. Jadi lebih baik membawa smartphone yang bisa dipakai untuk melengkapi semua kebutuhan di sana. Berarti termasuk dukungan audio yang cukup untuk menemani kebosananmu di atas kereta api, kamera yang mumpuni untuk mengabadikan momen-momen berharga, bodi hp yang tahan gores. Serius. Apalagi jika kamu orang yang cukup ceroboh, suka memasukkan kunci, koin, dan smartphone dalam satu tempat yang sama. Saran saya, jangan bawa tablet. Bodinya tidak bisa bikin kamu leluasa saat berada di jalanan. Dan mumpung sekarang tengah banyak smartphone dengan bodi yang tipis, manfaatkan pakai smartphone tipis yang paling pas dengan kebutuhanmu. Saya sendiri merasa smartphone ini, paling pas dengan saya. Percaya deh, seiring lebih ringan bawaanmu petualangan akan menjadi jauh lebih menyenangkan.
4. Nikmati Setiap Detiknya
Selama berpergian, yakinlah bahwa tak semuanya akan berjalan sesuai perencanaan. Jadi, sebelum berangkat persiapkan diri bahwa mungkin saja nanti akan kehilangan barang, mungkin saja salah naik bus, mungkin juga cuaca tiba-tiba buruk. Apapun bisa terjadi. Jadi, nikmati aja. Kadang setiap kejadian buruk itu justru nantinya akan menghasilkan pengalaman-pengalaman yang jauh luar biasa.
5. Kabarkan pada Dunia
Setelah pulang, selesai mendapatkan sebuah nilai dan pandangan baru. Cari caramu sendiri untuk berbagi pada dunia. Bisa saja dengan menulis blog, membuat kumpulan twit, dengan menunjukkan hasil jepretanmu, sebuah musik baru, atau sketsa tentang semua hal menarik yang ingin kamu tunjukkan. Intinya, mari berbagi pada dunia tentang sebuah nilai yang kamu temukan. Terserahmu bagaimana caranya.
Jangan tunggu sebelum tanggung jawabmu bertambah dan tulang-tulang di kakimu mulai lapuk karena tak pernah bertemu tempat baru. Ambil ranselmu dan mulai bertualang!
Artikel oleh Alfi Ramadhatillah