Jane (4 tahun) tidak mau berhenti menangis hingga akhirnya sang Ayah menyodorkannya komputer tablet. Aneka warna dalam gambar bergerak berhasil menarik perhatiannya dan menghentikan tangisannya.
Bukan hanya Jane yang begitu. Anak-anak kecil yang fokus pada sebentuk komputer tablet di pangkuannya kini bukan lagi pemandangan aneh. Paparan anak dengan dunia teknologi pada era memang kian tinggi. Meski perlu diwaspadai adanya efek negative yang mungkin timbul, banyak hal positif yang bisa diserap dari hal ini.
Salah satunya adalah sebagai media belajar. Lewat berbagai aplikasi permainan yang bisa diunduh dengan mudah, anak bisa belajar mengenal warna, ragam flora dan fauna, hingga mengasah ketelitian serta perkembangan otak anak. Ragam permainan yang terdapat di situs aplikasi bisa dipilah berdasarkan kebutuhan perkembangan intelektual si kecil.
Belajar menghitung dan membaca juga bisa dilakukan dengan cara menyenagkan. Betapa tidak, selain lewat gambar-gambar yang menarik, permainan ini menuntut adanya interaksi antara anak dan perangkat. Di sisi lain, hal ini dapat membantu merangsang perkembangan motorik kasar dan halus anak. Lewat cerita bergambar yang bisa diunduh di dalamnya, anak-anak juga bisa menambah perbendaharaan kata yang membantu dalam proses perkembangan bahasanya.
Tentu saja, segala halnya tetap harus dengan takaran yang tepat. Terlalu lama terpekur dengan komputer tablet juga tidak baik bagi perkembangan anak, khususnya dalam bersosialisasi dan berkomunikasi. Oleh karena itu, setiap orangtua harus membuat aturan lama waktu bermain komputer tablet per harinya, terutama pada anak-anak yang lebih kecil. Misalnya, usia 4-5 tahun sebaiknya menghabiskan waktu tidak lebih dari 30 menit dan paling lama 2 jam bagi anak yang duduk di bangku SMA.
Dalam hal ini, pendampingan orangtua adalah kewajiban untuk selalu memonitor dan mengevaluasi perkembangan anak. Bagaimana dengan anda, sudahkah memanfaatkan komputer tablet sebagai pendukung sarana belajar yang menyenangkan di rumah?