Masih Punya Kepodang dan Suvelir Kesayangan (Sebuah Renungan Pribadi)
Kutulis kisah yang semrawut ini sekedar menyegarkan ketrampilanku menulis yang ternyata nyaris berantakan dalam tiga bulan terakhir akibat musibah yang sangat dahsyat pada 14 April yang lewat. Sampai sekarang kadang masih sulit menyadari kenyataan itu. Sungguh dahsyat menghempaskan diriku ke dalam kesepian dan kesendirian yang mencekam. Lebih-lebih di malam hari. Detik demi detik terasa panjang…