Semarang adalah ibukota dari Propinsi Jawa Tengah Indonesia. Kota ini terletak sekitar 466 km sebelah timur Jakarta, atau 312 km sebelah barat Surabaya, atau 624 km sebalah barat daya Banjarmasin . Semarang berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Demak di timur, Kabupaten Semarang di selatan, dan Kabupaten Kendal di barat.Kota Semarang merupakan kota yang lingkungannya sangat damai dan masyarakatnya ramah. Semarang terdiri dari semarang bawah dan semarang atas, dimana di bagian tersebut terdapat daerah – daerah yang ramai sehingga daerah tersebut sering disebut sebagai satelit kota semarang, seperti daerah Banyumanik dan Telogosari. Dan sekarang akan muncul daerah satelit lainnya di Ngalian. Meskipun masyarakatnya ramah serta lingkungannya damai, kota semarang memang terkenal sebagai kota dengan cuaca yang panas sekali jika musim kemarau datang. Iya ini dikarenakan kota semarang di daerah utara berbatasan dengan laut jawa bagian utara.
Jika anda berkunjung ke kota Semarang, jangan lupa untuk mengunjungi 11 wisata yang layak anda kunjungi versi Sharing di Sini.
# Masjid Agung Jateng
Masjid Agung Jawa Tengah dirancang dalam gaya arsitektural campuran Jawa, Islam dan Romawi. Diarsiteki oleh Ir. H. Ahmad Fanani dari PT. Atelier Enam Jakarta yang memenangkan sayembara desain MAJT tahun 2001. Bangunan utama masjid beratap limas khas bangunan Jawa namun dibagian ujungnya dilengkapi dengan kubah besar berdiameter 20 meter ditambah lagi dengan 4 menara masing masing setinggi 62 meter ditiap penjuru atapnya sebagai bentuk bangunan masjid universal Islam lengkap dengan satu menara terpisah dari bangunan masjid setinggi 99 meter. Gaya Romawi terlihat dari bangunan 25 pilar dipelataran masjid. Pilar pilar bergaya koloseum Athena di Romawi dihiasi kaligrafi kaligrafi yang indah, menyimbolkan 25 Nabi dan Rosul, di gerbang ditulis dua kalimat syahadat, pada bidang datar tertulis huruf Arab Melayu “Sucining Guno Gapuraning Gusti“. Masjid Agung Jawa Tengah ini, selain disiapkan sebagai tempat ibadah, juga dipersiapkan sebagai objek wisata religius. Untuk menunjang tujuan tersebut, Masjid Agung ini dilengkapi dengan wisma penginapan dengan kapasitas 23 kamar berbagai kelas, sehingga para peziarah yang ingin bermalam bisa memanfaatkan fasilitas. Daya tarik lain dari masjid ini adalah Menara Al Husna atau Al Husna Tower yang tingginya 99 meter. Bagian dasar dari menara ini terdapat Studio Radio Dais (Dakwah Islam). Sedangkan di lantai 2 dan lantai 3 digunakan sebagai Museum Kebudayaan Islam, dan di lantai 18 terdapat Kafe Muslim yang dapat berputar 360 derajat. Lantai 19 untuk menara pandang, dilengkapi 5 teropong yang bisa melihat kota Semarang. Pada awal Ramadhan 1427 H lalu, teropong di masjid ini untuk pertama kalinya digunakan untuk melihat Rukyatul Hilal oleh Tim Rukyah Jawa Tengah dengan menggunakan teropong canggih dari Boscha.
# Klenteng Agung Sampoo Kong, di daerah Simongan
Klenteng Sam Poo Kong, tujuan pertama wisata religi di pagi yang cerah di Semarang. Berlokasi di Jl. Simongan No. 129, Kelurahan Bongsari, Semarang Selatan, tak terlalu jauh dari Jalan Singosari. Masyarakat lokal sering menyebutnya dengan Gedong Batu. Klenteng ini adalah dulunya tempat pemujaan kepada Laksamana Jendral Cheng Ho, meski dirinya sendiri beragama muslim. Nah, disinilah terbukti kerukunan agama di kota Semarang.
# Pagoda Buddhagaya, di Kecamatan Banyumanik
Pagoda Avalokitesvara yang terletah di daerah Watu Gong (arah ke Ungaran dari Semarang), tepat di depan Markas Kodam Diponegoro ini, tercatat sebagai Pagoda tertinggi di Indonesia setinggi 45 meter. Pagoda ini diresmikan pada tahun 2006 dan memiliki tujuh tingkat yang makin lama ke atas makin kecil. Pagoda ini tidak mempunya tangga untuk naik keatas jadi tidak bisa dinaiki.
Di tiap tingkatnya diletakkan patung Dewi Kwan Im yang dikenal sebagai Dewi Welas Asih. Di depan pagoda pun Patung Kwan Im tersenyum menyambut. Karena itu banyak juga menyebut pagoda ini sebagai pagoda Kwan Im. Tepat di dalam pagoda terdapat patung Bodhisattva Avalokiteswara. Di depan patung inilah biasanya pengunjung melakukan Tjiam Shi. Sebuah ritual untuk mengetahui nasib manusia. Caranya dengan menggoyangkan beberapa batang bambu yang sudah diberi tanda hingga salah satunya jatuh. Anda bisa meminta petugas di sana untuk membacanya. Sebelum menapaki tangga menuju pagoda, kita bisa melihat patung Sidharta Gautama tengah duduk di bawah pohon Bodhi. Pohon dengan nama latin Ficus religiosa ini juga tumbuh di areal Candi Borobudur. Pohon bodhi ini di tanam pada tahun 1955 oleh Narada Mahathera.
# Gereja Blenduk
Gereja Blenduk (kadang-kadang dieja Gereja Blendug dan seringkali dilafazkan sebagai mBlendhug) adalah Gereja Kristen tertua di Jawa Tengah yang dibangun oleh masyarakat Belanda yang tinggal di kota itu pada 1753, dengan bentuk heksagonal (persegi delapan). Gereja ini sesungguhnya bernama Gereja GPIB Immanuel, di Jl. Letjend. Suprapto 32. Kubahnya besar, dilapisi perunggu, dan di dalamnya terdapat sebuah orgel Barok. Arsitektur di dalamnya dibuat berdasarkan salib Yunani. Gereja ini direnovasi pada 1894 oleh W. Westmaas dan H.P.A. de Wilde, yang menambahkan kedua menara di depan gedung gereja ini. Nama Blenduk adalah julukan dari masyarakat setempat yang berarti kubah. Gereja ini hingga sekarang masih dipergunakan setiap hari Minggu. Di sekitar gereja ini juga terdapat sejumlah bangunan lain dari masa kolonial Belanda.
# Lawang Sewu
Lawang Sewu merupakan sebuah gedung di Semarang, Jawa Tengah yang merupakan kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS. Dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907. Terletak di bundaran Tugu Muda yang dahulu disebut Wilhelminaplein. Masyarakat setempat menyebutnya Lawang Sewu (Seribu Pintu) dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak. Kenyataannya, pintu yang ada tidak sampai seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela yang tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu (lawang). Bangunan kuno dan megah berlantai dua ini setelah kemerdekaan dipakai sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) atau sekarang PT Kereta Api Indonesia. Selain itu pernah dipakai sebagai Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro) dan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Perhubungan Jawa Tengah. Pada masa perjuangan gedung ini memiliki catatan sejarah tersendiri yaitu ketika berlangsung peristiwa Pertempuran lima hari di Semarang (14 Oktober – 19 Oktober 1945). Gedung tua ini menjadi lokasi pertempuran yang hebat antara pemuda AMKA atau Angkatan Muda Kereta Api melawan Kempetai dan Kidobutai, Jepang. Maka dari itu Pemerintah Kota Semarang dengan Surat Keputusan Wali Kota Nomor. 650/50/1992, memasukan Lawang Sewu sebagai salah satu dari 102 bangunan kuno atau bersejarah di Kota Semarang yang patut dilindungi. Saat ini bangunan tua tersebut telah mengalami tahap konservasi dan revitalisasi yang dilakukan oleh Unit Pelestarian benda dan bangunan bersejarah PT Kereta Api Persero. Di depan lawang sewu terdapat Tugu Muda yang merupakan wisata sejarah untuk memperingati peristiwa pertempuran lima hari Semarang, dimana ketika masa penjajahan Jepang, pertempuran tersebut berpusat di area Tugu Muda dan Lawang Sewu.
# Masjid Baiturrahman Semarang
Masjid Baiturrahman Semarang merupakan sebuah masjid yang terletak di Semarang, Indonesia. Masjid ini dibangun pada tahun 1968 dan selesai pada tahun 1974. Pembangunan Masjid Raya Baiturahman dimulai pada 10 Agustus 1968 dengan ditandai pemasangan tiang pancang untuk pondasi masjid sebanyak 137 buah. Masjid diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 15 Desember 1974. Keberadaan masjid ini hingga sekarang menjadi kebanggaan warga Semarang, apalagi lokasinya berada di Simpang Lima yang merupakan pusat kota Semarang. Bangunan masjid berbentuk limasan dan berdiri di atas lahan seluas 11.765 m2. Saat ini Masjid Raya Baiturrahman tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah dan wadah berkumpulnya umat, melainkan juga pusat dakwah Islam.
# Taman Margasatwa Semarang
Taman Margasatwa Semarang tidak hanya menjadi tempat rekreasi, namun juga menjadi kawasan konservasi dan pendidikan. Lebih dikenal dengan nama Bonbin (kebun binatang) Mangkang, di areal ini terdapat beberapa koleksi satwa yang di dalam kandang maupun yang hidup di ruang terbuka. Wahana permainan yang ada di Taman Margasatwa ini antara lain gajah tunggang, kereta mini, becak air, hingga perahu yang semuanya dapat disewa oleh pengunjung.
# Gedung Songo, Bandungan Kabupaten Semarang
Candi Gedong Songo adalah alternatif bagi penyuka wisata alam serta wisata situs di Indonesia. Letak candi tersebut berada di dusun Darum, Desa Candi, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Kata Gedong Songo dari bahasa jawa yang berarti, Gedong adalah rumah atau bangunan, dan Songo adalah sembilan. Jadi jika di artikan adalah sembilan bangunan dan lokasi yang paling tinggi adalah candi dengan angka paling besar. Candi yang terletak di Gunung Ungaran dengan ketinggian 1200 – 1800 meter diatas permukaan laut ini memang sangat unik. Pada awalnya disebut Gedong Pitoe karena pertama kali ditemukan oleh Rafless hanya terdiri dari tujuh bangunan candi. Namun kemudian ditemukan dua candi lagi walaupun dalam keadaan tidak utuh. Candi – candi yang terbuat dari batu andesit tersebut telah dipugar oleh Dinas Purbakala, yaitu candi I dan II dipugar tahun 1928 – 1929, sedangkan candi III, IV, V dipugar tahun 1977 – 1983. Candi – candi yang terletak di Gunung Ungaran ini diyakini sebagai Candi Hindu dengan ditemukannya arca – arca Hindu yang terletak didalam dan disekitar lokasi candi. Diantaranya dengan ditemukannya arca Ciwa Mahadewa, Ciwa Mahaguru, Ganeca, Durga Mahisasura Mardhini, Nandi Swara, Mahakala dan Yoni yang ada di bilik candi.
Keistimewaan yang lain dari Candi Gedong Songo adalah terletak pada arca gajah dalam posisi jongkok di kaki Candi Gedong III, dan Yoni dalam bentuk persegi panjang pada bilik Candi Gedong I. Mengenai kapan berdirinya Candi Gedong Songo tidak ada yang tahu pasti, namun diperkirakan oleh para ahli bahwa candi – candi tersebut telah dibuat semasa dengan Candi Dieng yang dibuat pada kurun waktu abad VII – IX Masehi pada masa Dinasti Syailendra.
# Susan Resort dan Spa, Bandungan
Temukan pengalaman yang menarik dari Ciri khas Susan & Spa resort di Dusun piyoto,Bandungan. Antara perawatan spa dengan minyak atsiri yang membuat santai atau terapi lilin dengan berendam dari bahan yang Anda minum dan merupakan pilihan Anda seperti bahan-bahan herbal segar yang merupakan cara surgawi untuk menghabiskan waktu di gunung berkabut tiap sore hari.
Susan Spa dan Resort yang dianggap sebagai salah satu tujuan spa terkemuka di Jawa. Dibangun pada ketinggian 1.100 m di atas permukaan laut di lereng Ungaran, dikelilingi oleh pegunungan dari tujuh puncak pada lanskap pengaturan Bandungan, kami terletak hanya 36 km dari Semarang, ibukota Jawa Tengah.
# Kampung Djawa Sekatul
Kampoeng Djowo Sekatul adalah tempat wisata agro yang bernuansa pedesaan Jawa. kampoeng Djowo Sekatul terletak dikaki gunung Ungaran, tepatnya di dukuh Sekatul, desa Margosari, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Kampoeng Djowo Sekatul menempati area ± 12 hektar di perbukitan medini yang terdiri atas hamparan perbukitan yang berhawa sejuk dengan pesona persawahan, perkebunan panili, strawbery, tanaman obat – obatan, buah – buahan, hewan – hewan peliharaan, kolam pemancingan, dan kolam renang. Dilengkapi pula tempat singgah berupa joglo singgah dan joglo pandang yang berarsitektur jawa kuno. Fasilitas Desa Wisata Kampoeng Djowo Sekatul ini antara lain Play Ground & Camping Ground, Tanaman Hias dan Kebun Buah, Kolam Renang & Pondok Dhahar, Pesta Kebun & Pesta Pernikahan, Selamatan & Ruwatan, Mushola & Hotspot, Penginapan Rombongan, Wisata Out Bound & Edukasi serta Hotspot Area. Dari pusat kota Semarang bisa ditempuh dalam jarak 27 km.
# Kampung Kopi Banaran
Merupakan salah satu Wisata Agro yang dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero), Terletak di Areal Perkebunan Kopi Kebun Getas Afdeling Assinan tepatnya Jl. Raya Semarang – Solo Km. 35 dengan ketinggian 480 – 600m dpl dengan suhu udara cukup sejuk antara 23ºC – 27º C. Fasilitas utama berupa bangunan untuk menikmati sedapnya kopi “Banaran Coffee” juga dibangun arena bermain anak – anak, lapangan tenis, Mushola, Meeting Room, Griya Robusta, Family Gathering, Corporate Gathering, Coffee Walk, Out Bound Games, Kolam Renang, Gasebo, Taman Buah, Gedung Pertemuan, Flying Fox, Jelajah Kebun dengan ATV. Lokasi wisata agro ini di tengah areal perkebunan kopi robusta, persis di tepi jalan Semarang-Salatiga atau satu kilometer dari Terminal Bawen. Kopi robusta olahan Banaran sudah memasuki pasar ekspor sejak dulu, tidak hanya disukai di kawasan Asia, tetapi juga di Eropa. Wisata unggulan di Kampoeng Kopi Banaran antara lain Kereta Wisata, Resto, Arena flying fox, swimming pool, griya robusta.
Sumber : Berbagai Sumber, edit by NE
Lha taman lele kok nggak masuk?
lelenya sementara ksoong mas 😀 , sudah di penyet hehehe. Ini versi sharing disini, yang sudah saya kunjungi dan menurut saya sangat menarik :). Taman lele juga bagus, tetapi koleksi hewan dan wahananya kalah menarik dengan taman margasatwa mangkang :).
Jawa tengah terkenal dengan wisata budaya, terutama bangunan-bangunan candinya, apa di Semarang tidak terdapat candi yang memiliki nilai wisatanya?