Akhir-akhir ini ada tebing fenomenal yang sedang sering diperbincangankan oleh masyarakat.Tebing Karaton, ya begitu biasa orang menyebutnya. Tebing Karaton menjadi salah satu destinasi favorit bagi para pelancong yang sedang jalan-jalan maupun berlibur ke Bandung. Tebing Karaton memiliki keindahan alam tersendiri dari ketinggian. Bukan gemerlap warna-warni lampu yang menghiasi kegelapan malam kota, melainkan sebuah hutan hijau belantara yang mempesona.
Nama Tebing Karaton memang mungkin masih asing ditelinga anda karena namanya tidak setenar Bukit Bintang maupun Dago Pakar yang memang dikhususkan untuk melihat gemerlap warna-warni lampu kota dari ketinggian. Tebing Karaton memiliki keunikannya sendiri yaitu hamparan bukit yang dikelilingi oleh pohon pinus hijau yang sangat lebat serta ditutupi kabut tebal. Tebing Karaton sangat cocok dinikmati pemandangannya dipagi hari, karena udaranya yang sangat sejuk dan pemandangannya sangat indah.
Hampir semua orang yang memiliki akun Instagram pasti menjadi hal yang sangat wajib dilakukan untuk memposting fotonya di akun Instagram mereka.
Nah, untuk itu tebing ini juga diberi julukan sebagai “tebing Instagram”.
Sungguh sangat indah tempat ini.
Mungkin anda sudah tak sabar untuk pergi kesana, akses untuk menuju Tebing Karaton sangatlah mudah karena kawasannya yang dekat dengan pusat kota.
Tips Arah Jalan Menuju Tebing Karaton.
1) Dari arah Dago Pakar, anda hanya jalan terus mengikuti rute jalan sampai bertemu Terminal Dago kemudian lurus saja sampai menuju arah Taman Ir H Juanda.
2) Lalu, anda mengambil belokkan ke kanan. Jalanan menanjak beberapa ratus meter, di sebelah kiri ada gerbang masuk dan tempat parkir luas untuk Tahura, dan masih lurus terus. Kemudian anda akan bertemu jalan bercabang di dekat warung. Jalanan ke kanan ada tulisan Bukit Pakar Utara.Anda belok ke Kanan.
3) Dari sini jalanan semakin menanjak dan kondisinya rusak. Aspalnya belum 100% baik mungkin hanya 30%. Jalanan akan melewati hutan di sisi kiri. Jalan terus sampai bertemu cabang. Anda mengambil yang ke Kiri. Di sana ada papan sementara yang bertuliskan ‘Tebing Karaton’ serta anak panah ke kiri. Di sini juga jalanannya masih sangat rusak. Buat yang suka bersepeda mungkin tahu yang namanya Warung Bandrek, di sana banyak cyclist yang menjadikan tempat ini sebagai basecamp mereka.
4) Dari sana jalan terus, di kanan mulai tampak pemandangan hamparan bukit yang hijau serta rumah-rumah warga di lereng bukit. Tak berapa lama kemudian akan tampak pemukiman warga. Jalanan akan terlihat berbelok ke kanan, jalan terus sampai di pemukiman warga.
5) Tidak jauh dari pemukiman warga ada perbelokan ke kiri yang sangat curam Anda belok ke-Kiri. Di belokan itu ada papan penunjuk sementara.
6) Hanya sekitar 100 meter terakhir, jalanan sangat curam dan berbatu-batu. Tak lama kemudian ada warung di sebelah kanan dan di sisi kiri banyak deretan motor yang diparkir. Motor harus diparkir disana.
7) Setelah sampai jangan lupa membayar tiket masuk. Anda harus merogoh kocek sebesar Rp 11.000,- untuk wisatawan lokal, sedangkan untuk wisatawan mancanegara dikenakan tarif sebesar Rp 76.000,-
8) Sesudah parkir, dan membeli tiket anda harus berjalan ke arah bukit di bawah. Tidak terlalu jauh , tidak sampai 5 menit (sekitar 100 meter) dan track-nya sangat mudah.
Waktu itu menjelang pagi. Panorama dari Tebing Keraton sedikit tertutup kabut, namun tetap indah. Matahari mulai muncul dari sela-sela awan dan sela-sela pepohonan kemudian menghilang ditelan terangnya langit dari sinar matahari. Jarang-jarang kan di kota besar seperti Bandung bisa menikmati kabut? Kemudian saat matahari bersinar menembus kabut, indahnya tak terlukiskan dengan kata-kata.
Rupanya tebing ini mulai terkenal di kalangan warga Bandung. Buktinya, tak sedikit orang yang datang dan berfoto dengan latar yang sangat menakjubkan ini.
Tips tambahan, jangan lupa anda harus membawa kamera, karena sangat disayangkan jika anda tidak mengabadikan foto disana. Jangan lupa membawa jaket untuk menghangatkan diri anda karena udara disana sangat dingin, minuman secukupnya dan bensin kendaraan yang sudah terisi penuh. Jika anda masih ragu bagaimana akses jalan menuju ke sana, jangan malu untuk bertanya kepada warga sekitar. Selain itu, anda juga disarankan untuk menggunakan motor, karena jalanan yang dilewati belum sepenuhnya baik. Tapi jika ingin mencoba menggunakan mobil juga tidak ada salahnya. Selamat mencoba.
Artikel oleh Alvin Huliselan